Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
PDI Perjuangan - Sumatera Utara I
Komisi X - Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif
        


Informasi Pribadi

Tempat Lahir
Medan
Tanggal Lahir
25/09/1959
Alamat Rumah
Jl. Kiwi Taman Kuswari Indah Blok A/8F, Kelurahan Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara
No Telp
-

Informasi Jabatan

Partai
PDI Perjuangan
Dapil
Sumatera Utara I
Komisi
X - Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif

Sikap Terhadap RUU




























Tanggapan

Penyesuaian Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Tahun Anggaran 2024 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek)

Sofyan mengatakan peningkatan anggaran Kemendikbudristek TA 2024 sebesar Rp1.2 triliun merupakan salah satu hadiah untuk para pegawai karena akan diperuntukkan untuk tunjangan pegawai. Sofyan mengatakan F-PDIP mengucapkan selamat dan menyetujui anggaran Kemendikbudristek TA 2024 yang ditetapkan pada rapat ini.


RKA K/L dan RKP K/L Tahun 2024 - Raker Komisi 10 dengan Menparekraf

Sofyan menyampaikan bahwa laporan yang disampaikan oleh Menparekraf tentang perubahan-perubahan tersebut menunjukkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif cukup responsif terhadap Komisi 10 DPR-RI. Di mana kita tahu bahwa target kita untuk mencapai 8,5 juta turis mancanegaranya diikuti dengan perubahan anggaran yang bukan untuk banyaknya event-event yang dilakukan atas usulan daripada anggota, karena itu kami yakin bahwa pencapaian itu akan berhasil apabila kita mampu menjalankan dengan sebaik-baiknya program. Oleh karena itu atas dasar masukan-masukan tersebut dan kemudian kita untuk pembahasan yang lebih detail Fraksi PDI Perjuangan menyetujui anggaran yang diusulkan untuk dibahas lebih lanjut pada di Banggar.


Pembahasan Rancangan Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara (R-APBN) Tahun 2015 — Komisi 10 DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pariwisata

Sofyan menanyakan fokus Menteri Pariwisata di iklan apa. TV atau online. Ia kira Indonesia bisa membuat iklan TV lebih bagus dari Malaysia.


Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas APBN Tahun 2014, Evaluasi Kurikulum 2013, dll — Komisi 10 DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Sofyan mengatakan bagaimana penataan yang akan dilakukan Mendikbud terkait daerah yang kekurangan guru tapi ada juga daerah yang kelebihan guru. Sofyan bertanya total anggaran buku K13 yang disedikan Pemda.


Pembahasan Realisasi APBN Tahun Anggaran 2015 — Komisi 10 DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sofyan mengatakan apakah terkait anggaran belanja barang takut dikaitkan dengan kriminalisasi. Sofyan
menyampaikan bahwa Komisi 10 DPR RI sepakat untuk merevisi UU 20/2013 agar para dokter muda bisa mendapatkan ijazahnya kembali.


Masukan terkait Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri — Panitia Kerja Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (Panja BOPTN) Komisi 10 DPR RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan TinggiKo

Sofyan mengatakan dukungan atas BOPTN, sofyan meminta masukan dari rektor PTN agar asas keadilan dan kualitas pendidikan terwujud. Sofyan mengatakan bagaimana rumusan PTN dalam penelitian.


Pembahasan Realisasi APBN Tahun Anggaran 2015 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pemuda dan Olahraga RI

Sofyan mengatakan bahwa terjadi kenaikan angka realisasi sebesar 34%. Ia mengapresiasi walaupun dengan beberapa catatan. Ia juga mengingatkan realisasi tidak boleh diperlambat, mengingat ekonomi Indonesia sedang mengalami perlambatan.


Masukan terkait Uji Kompetensi Dokter — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)

Menurut Sofyan, bukan tentang uji kompetensi, tetapi proses pendidikan kedokteran yang tidak benar. Kualitas yang bagus berasal dari fasilitas pendidikan yang bagus, dari pengajaran yang bagus, dan lain sebagainya. Ia sepakat dengan adanya ujian kompetensi yang tujuannya dapat memperketat kelulusan. Sofyan mengaku ketika masih muda tidak ada ujian kompetensi, tetapi kompetensinya tetap baik. Namun, jika mengacu pada pernyataan Perhimpunan Dokter Indonesia (PDI), uji kompetensi tidak dapat dilakukan setelah lulus kedokteran.


Anggaran — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Pariwisata

Sofyan menegaskan destinasi yang bagus dan indah tetapi jika masyarakat di sana tak ramah, itu tak baik. Danau Tina Indah, namun sumber daya manusianya perlu dilatih. Lawang ke Tangkahan jalanan yang selalu rusak, padahal ini destinasi bagus untuk wisatawan mancanegara.


Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sofyan menanyakan apakah tahun 2016 ada komponen untuk rumah sakit pendidikan.


Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga (K/L) Tahun 2016 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Sofyan menjelaskan tugas pustakawan itu mempunyai tanggung jawab yang penuh terhadap pendidikan maka kami meminta berilah dispensasi yang sama.


Panja Perfilman — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia

Sofyan bertanya mengapa film nasional sulit masuk bioskop di jaman sekarang. Sofyan juga mengatakan bahwa harga tiket bioskop kini diperuntukkan untuk masyarakat kelas menengah ke atas.

Sofyan juga menyetujui agar bersama-sama membangun film Indonesia agar budaya Indonesia dapat meningkat.


Evaluasi Kinerja dan Isu terkait Pendidikan dan Kebudayaan - Raker Komisi 10 dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Sofyan berharap kemendikbud mampu menjaga agar guru-guru tidak dipotong anggarannya di daerah. Sofyan menyampaikan bahwa sebelumnya penilaian rapot A-E, masyarakat keberatan pemerintah tidak konsisten dalam penilaian ini.


Data Pariwisata Indonesia — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

Sofyan mengatakan data mengenai setiap wisman menghabiskan anggarn USD1.000. Ia menanyakan pernah atau tidaknya anggaran tersebut dialign dengan BI. Ia mengatakan keakuratan diperlukan untuk menghindari keraguan.


Rencana Strategi dan Persiapan Event Olahraga — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Satlak Prima

Sofyan mengatakan bahwa masalah yang dihadapi adalah peralatan yang diminta oleh cabang olahraga selalu terlambat dan tidak sesuai standar, jika ingin prestasi yang baik maka peralatan juga harus memadai.


Pendalaman Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Tahun Anggaran 2017 — Komisi 10 DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi I Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar dan Deputi II Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar

Sofyan Tan menegaaskan soal highlight 10 destinasi, tentang Danau Toba hanya dibentuk Perpres No 49 tahun 2012 persoalan pertama tentang infrastruktur yang hingga saat ini belum selesai, karena yang dismapaikan akhir 2016. Ia menanyakan bagaimana penyelesaian hal ini. Jangan smpai niat membangun justru menjadi merusak lingkungan.

Kemudian, Sofyan Tan menegaskan harusnya ada SMK Pariwisata di Medan. Sehingga mereka sadar akan pariwisatanya. Indonesia kesannya sudah branding ke mana-mana namun padahal saat ia ke Kuala Lumpur mereka tak kenal Danau Toba. Bagaimana ini, harusnya ada sebuah pengembangan.


Pendahuluan RAPBNP 2016 dan RKA 2017 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Sofyan meminta untuk proses menjadi Insinyur dipercepat, begitu juga Perguruan Tinggi Swasta.


Penyesuaian Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Tahun Anggaran 2017 sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI

Sofyan mengatakan bahwa Indonesia akan dihadapkan dengan semakin tingginya anak-anak yang putus sekolah. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, anak yang putus sekolah akan semakin meningkat. Padahal, program Jokowi wajib belajar 12 (dua belas) tahun. Menurut Sofyan, jika banyak angka anak yang putus sekolah, maka tingkat kemiskinan juga akan meningkat. Sofyan menanyakan jalan lain untuk permasalahan anak yang putus sekolah atau tidak.


Kesiapan Penyelenggaraan Program Dokter Layanan Primer — Komisi 10 DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua Prodi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Universitas Hasanudin, Universitas Airlangga, dan Universitas Udayana

Sofyan Tan melihat kondisi yang ada, ia tidak di Panja ini tapi ia ingin masuk karena banyak masukan dari teman sejawat. Kemudian, ia menegaskan kita tidak perlu ada DLP lagi, kita kuatkan saja program studi yang sudah ada.


Harmonisasi Program Studi Dokter Layanan Primer (Prodi DLP) — Komisi 10 DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)

Sofyan Tan mengatakan kalau kita berpatok pada hukum, ini harus jalan, karena MK menolak uji materi UU No. 20. Kemudian, ia menegaskan RPP harus disusun sesegera mungkin, agar jadi pedoman DLP.


Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I dan II Tahun 2016, Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Tahun 2016, dan Pembahasan RKP dan RKA Badan Ekonomi Kreatif RI — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI

Sofyan T mengatakan bekraf itu adalah produk, daripada budaya. Ia menanyakan mengenai minat dari produk yang berada di pasar dan sasaran bekraf. Ia juga menanyakan hal yang paling dibutuhkan pedagang supaya sukses. Menurutnya, bekraf itu harus mampu membuat peran yang konkrit. Ia juga menanyakan alasan diballik dana Bekraf yang semakin menurun.


Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 — Komisi 10 DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Sofyan mengatakan jumlah SMK saat ini sudah melebihi SMA, banyak asumsi bahwa SMA lebih baik dari SMK, padahal keunggulan dari SMK adalah sekolah kejuruan atau vokasi. SMK pada umumnya siswa-siswa kurang mampu, padahal sebetulnya biaya di SMK lebih mahal dari SMA karena ada praktik. Sofyan menyarankan jika anggaran cukup, maka difokuskan ke SMK terlebih dahulu agar guru-guru serta siswa-siswi lulusan SMK berkualitas.


Naturalisasi, RKA 2018 dan Usulan Program yang Didanai DAK — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga RI

Sofyan mengatakan bahwa dalam hal dana yang Komisi 10 kucurkan kepada Kemenpora untuk membangun sarana dan prasarana sangat jelek kualitasnya.


Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester II Tahun 2017, Pelaksanaan dan Daya Serap APBN kuartal I ta. 2018, Pembentukan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti), serta SNMPTN 2018 — Komisi 10 DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Sofyan mengapresiasi bahwa SNMPTN 2018 sudah berjalan baik dan sudah diumumkan. Sofyan mengatakan, bila dirinya melihat data yang disampaikan pada 2016 sebesar 17,85%, 2017 sebanyak 19%, dan 2018 sejumlah 18% yang diterima. Sofyan mengatakan, dari hasil pengamatan ternyata ditemukan kualitas sangat rendah. Sofyan menuturkan, waktu itu ada janji penurunan, namun justru tidak terlalu signifikan yang diterima dan hanya 1%. Sofyan mengatakan, harus ada cara untuk mengatasi rendahnya kualitas setelah mengikuti perkuliahan. Sofyan mengatakan, semua harus diikuti kebijakan yang baik untuk menghasilkan suasana kondusif bagi peneliti sebab peneliti masih memiliki gaji kecil dan jangan sampai peneliti malah semakin berkurang. Sofyan mengatakan, jumlah peneliti di Indonesia hanya 7.000 orang namun di Korea sebanyak 400.000 orang. Menurut Sofyan, peneliti di Indonesia harus diberdayakan secara positif namun diimbangi dengan kebijakan dan jangan sampai keluar kebijakan yang merugikan peneliti kita.


Pendalaman Pembahasan Anggaran RAPBN 2019 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pejabat Eselon 1 Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)

Sofyan mengatakan anggaran di Bekraf turun terus karena landasan di UU belum ada, tapi ia yakin kalau UU Bekraf selesai di 2020, anggarannya pasti naik. Ia menanyakan antisipasi dan strategi Bekraf agar pekerja memiliki sertifikat profesi untuk menghadapi industri. Ia membahas terkait RAPBN 2019 dan menanyakan mata keuangan yang digunakan oleh Bekraf.


Program Kerja Tahun 2020 dan Pertimbangan Warga Negara Indonesia atas nama Peyton Alexis dan Fabiano Da Rosa - Raker Komisi 10 dengan Menteri Pemuda dan Olahraga

Sofyan mengatakan berkaitan dengan pasca OTT, bagaimana nasib dari persiapan SEA Games yang akan diselenggarakan di Manila. Sofyan mengingat KONI sampai pada saat berlangsungnya rapat ini kas/rekeningnya masih diblokir bahkan pegawainya ada yang 9 bulan sudah tidak terima gaji. Tahun 2016 Sumatera Utara mendapatkan bantuan pembangunan gedung olahraga basket tetapi sudah 3 tahun pembangunan ini Mangrak. Sofyan berharap Zainudin Amali sebagai Menpora tanggap dalam menyelesaikan masalah ini.


Perubahan Anggaran Program Kegiatan dan lain-lain – Komisi 10 Raker dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Sofyan mengatakan bahwa Fraksi PDI Perjuangan menilai baik bahwa Kemendikbudadapat menerima dengan baik mengenai masukan aspirasi terkait dengan pendidikan formal dan non formal dengan dibetuknya direktorat kursus dan pelatihan. Sofyan menyatakan bahwa selama 5 tahun terakhir ini adanya permasalahan dalam penyaluran dana BOS adanya keluhan dari pihak sekolah, mereka mengeluh bukan hanya dengan keterlambatan penyaluran dana tetapi adanya pemotongan dan pemaksaan dalam membeli barang yang diminta dari pihak dinas setempat. Sofyan memberikan apresiasi atas keberhasilan sosialisasi dengan Kemenkeu dan Kemendagri mengenai dana BOS bisa langsung disalurkan ke rekening sekolah. Sofyan meminta kepastian terkait dengan kebijak permen mengenai BOS adanya hambatan dalam mendapatkan syarat NUPTK, dan Sofyan meminta kepada Mendikbud untuk memberikan perhatian lebih kepada PTS karena pemerintah lebih berpihak kepada PTN.


Latar Belakang

Dr. Sofyan Tan (lahir di Medan, 25 September 1959; umur 54 tahun) adalah seorang dokter yang terjun ke dalam bidang pelayanan dan pengembangan masyarakat di Sumatera Utara. Dr. Sofyan Tan terpilih sebagai anggota DPR RI Periode 2019-2024 setelah memperoleh 158.495 suara.

Pendidikan

SD Jaya Lama Medan, 1971
SMP Jaya Lama Medan, 1974
SMA Sutomo Medan, 1977
Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan, 1990

Perjalanan Politik

Ketua GOPTKI Kec Medan-Sunggal 1985-1990
Wakil Ketua HIPPI Kodya Medan 1985-1993
Dewan Penasihat DPD KNPI Sumut 1988-1995
Ketua I Koordinator REPALA Sumut 1988-1998
Wakil Ketua DPD GM KOSGORO Sumut 1989-1996
Ketua MABIGUS 601-602 1989-sekarang
Ketua Biro Hukum/Litbang/Pendidikan PDK KOSGORO Sumut 1991-1996
Ketua DPD GEMABUDHI Sumut 1993-1996
Dewan Penasihat DPD Golkar Medan 1993-1996
MPD DPD KNPI Sumut 1995-1998
MPO DPD GM KOSGORO Sumut 1995-2000
Wakil Ketua PDK KOSGORO Sumut 1996-2001
Ketua Forum Daerah UKM 1998-2000
Ketua Presidium Fornas UKM 2002-2004
Calon Anggota DPD pada Pemilu 2004
Calon Walikota Medan pada Pilkada Walikota Medan 2010 (diusung PDIP dan PDS)

Visi & Misi

Belum Ada

Program Kerja

Sektor pertama yang ingin ia bangun adalah sektor pendidikan. Sebagai praktisi di bidang pendidikan selama 33 tahun, ia mengaku sudah memiliki banyak solusi atas carut marutnya dunia pendidikan selama ini. Ia bahkan bercita-cita untuk bisa duduk di Komisi X DPR RI, agar bisa terkait langsung untuk membahas pendidikan anak bangsa.

“Pendidikan ini kan bukan soal anggaran 20 persen dari APBN yang itu-itu saja. Pendidikan ini adalah program. Bukan soal anggaran yang menjadi isu utama. Orang di Sumut ini kan banyak yang pintar. Tapi pendidikan memang harus dibenahi,” tegasnya.

Selain pendidikan, masalah dunia usaha, khususnya UKM dan kelestarian lingkungan juga akan menjadi konsentrasi mantan calon walikota Medan 2010-2015 ini.

Ia mengaku miris melihat kondisi lingkungan saat ini, ditengah maraknya aksi illegal logging, terkesan dilakukan pembiaran. Namun jika harus memilih, caleg DPR RI dari PDIP dengan nomor urut 2 dapil Medan, Tebingtinggi, Deliserdang dan Serdangbedagai ini mengaku lebih menyenangi komisi bidang pendidikan karena basic fundamentalnya. (sumber: TribunNews)

Sikap Politik

Evaluasi UU Perfilman

15 Februari 2016 - Sofyan berpendapat bahwa tidak bisa membedakan perfilman itu sebagai kebudayaan atau sebagai bisnis dan pendidikan, bangsa Indonesia ini belum merata dan masih berpenghasilan rendah. Sofyan juga berpendapat bahwa bangsa Indonesia ini suka meniru, kalau ada yang sukses usahanya langsung ditiru. Sofyan menanyakan adakah strategi bioskop yang dibuka sampai ke desa atau kabupaten, dan Jepang itu merupakan negara yang bernasionalis tinggi, bagaimana dengan Indonesia, apa ada kekhawatiran jika film di desa nanti akan dikuasai dan budaya asing masuk ke desa. [sumber]

27 Januari 2016 - Menurut Sofyan hal yang perlu dicermati adalah dengan adanya kebijakan Pemerintah mengenai penghapusan Daftar Negatif Investasi di perfilman. Menurut Sofyan keberadaan Badan Perfilman Indonesia (BPI) adalah dalam rangka menaikkan kualitas perfilman Indonesia. Sofyan minta penjelasan ke Ketua BPI strategi apa yang sudah disiapkan jika BPI tidak ada uang. Sofyan menilai jika taraf hidup rakyat Indonesia masih rendah investasi juga masih akan berat. [sumber]

RUU Pengampunan Nasional

Pada 6 Oktober 2015, Sofyan Tan mengusulkan penggunaan hak inisiatif DPR RI atas Rancangan Undang-Undang Pengampunan Nasional dimasukkan dalam Prolegnas 2015. [sumber]

Tanggapan

Pendidikan Vokasi dan Sertifikasinya

2 Oktober 2017 - Pada 2 Oktober 2017 RDPU Komisi 10 dengan Indonesian-German Maritime Forum (IGMF), Fraunhofer-Institut für Fertigungstechnik und Angewandte Materialforschung (IFAM), dan PT ALWYNI International Capital (AIC) Sofyan mengatakan bahwa untuk menghasilkan lulusan yang terampil, maka butuh pengajar yang terampil. Di Indonesia biasanya pengajar hanya tahu teori, tidak tahu praktik. Di Indonesia banyak orang-orang pintar terampil, tetapi tidak ada yang ingin menjadi guru. Sofyan menanyakan tentang bagaimana Jerman meyakinkan orang-orang yang pintar agar mau mengajar. Sofyan mengungkapkan MoU Indonesia terlalu banyak, akhirnya anak-anak magang kebanyakan hanya mengantarkan minum, dan lain-lain. Bagaimana Jerman memaksa perusahaan agar wajib mengirimkan keahlian kepada anak-anak tersebut. Sofyan juga menanyakan terkait standar perusahaan dan kualifikasinya. [sumber]

Perkembangan Kepariwisataan

11 April 2017 - Sofyan menyoroti target 1 juta wisatawan yang ditargetkan Banyuwangi. Menurut Sofyan, keberhasilan Banyuwangi menarik, bupatinya menjadi anggota DPR-RI terlebih dulu baru kemudian menjadi bupati. Sebagai bupati, Abdullah Azwar Anas berani menetapkan Banyuwangi sebagai daerah wisata. Sofyan pesimis dengan kondisi birokrasi yang ada. Sofyan berpendapat bahwa masyarakat Sumatera Utara kesulitan untuk menjual tanah. Pembangunan Labuan Bajo sudah on the track dan cocok menjadi ecotourism. Pasar Banyuwangi adalah Eropa dan Amerika. [sumber]

Panja Sarpras Dikdasmen - Keterangan Ahli

7 Desember 2016 - Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi 10 dengan Prof. Dr. HAR Tilaar dan Prof. Dr. Arief Rachman, Sofyan mengatakan kondisi guru saat ini bukan menjadi pilihan karena lulusan terbaik di SMA tidak mau jadi guru. Sofyan menambahkan, kalau mau jadi PNS pun guru menjadi pilihan terakhir sehingga dapat dikatakan menjadi guru tidak menjadi kebanggaan lagi saat ini. Sofyan menanyakan solusi untuk mengatasi permasalahan kualitas guru.

Menurut Sofyan, jika multikulturalisme tidak diajarkan maka akan mempengaruhi nasionalisme dan hal tersebut penting untuk diperhatikan karena selama ini menurutnya Indonesia mengajarkan monokulturalisme. Sofyan mengingatkan anggaran APBN 2017 hanya mampu merehabilitasi 42000 ruang kelas. Sofyan menyetujui usul untuk mengundang perusahaan namun apakah bisa terpenuhi dan apakah harus Inpres. [sumber]

Beasiswa Pendidikan Tinggi - Sekjen dan Dirjen Kemenristekdikti

8 September 2016 - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi 10 dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Sofyan mengungkap bahwa masyarakat lebih tertarik pada LPDP karena kepastian pembayaran. Selama ini banyak keluhan dari mahasiswa di luar negeri yang baru menerima dana lebih dari sebulan. Sofyan menanyakan perbedaan anggaran Rp139 Miliar alokasi anggaran beasiswa dengan anggaran sebesar Rp230 Miliar. Ia menanyakan dasar beasiswa ke Eropa 37% sedangkan Amerika 10%. Terkait dengan Nawacita Presiden, Sofyan menanyakan jumlah doktor di bidang maritim Indonesia. [sumber]

Beasiswa Perguruan Tinggi

5 September 2016 - Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi 10 DPR-RI dengan Panja Pendidikan, Sofyan menyebutkan bahwa untuk bantuan penelitian/riset diperlukan akomodasi. Sofyan juga bercerita ketika ia pergi ke Inggris dan bertemu dengan Pengurus PPI. Pengurus PPI menyampaikan bahwa, LPDP memiliki kelompok tersendiri sehingga para mahasiswa LPDP ini merasa sombong. Sofyan meminta agar perlu ada sinergi untuk membuat hasil yang maksimal dengan memperhatikan jumlah ahli yang dibutuhkan. Sofyan menekankan agar para penerima beasiswa luar negeri untuk tetap cinta terhadap tanah airnya, Indonesia. [sumber]

RKA K/L 2017 dan Dana Alokasi Khusus - Kementerian Pemuda dan Olahraga

1 September 2016 - Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi 10 dengan Menteri Pemuda dan Olahraga membahas RKA K/L 2017 dan Dana Alokasi Khusus (DAK), Sofyan menyampaikan selamat kepada Menpora atas keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade lalu. Terkait keberhasilan atlet Indonesia dalam ajang olimpiade lalu, anggota Komisi 10 ini menilai banyak permasalahan yang muncul dari pemuda terkait separatisme. Ia menyayangkan selama ini olahraga Indonesia memiliki citra yang buruk di media. Salah satunya terkait prestasi atlet yang hanya diperoleh oleh individu saja. Ia merindukan adanya grand master di bidang cabang olahgara lain. Kemudian, ia menilai masalah kesejahteraan atlet menjadi priortas (perhatian penting). [sumber]

Anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

16 Juni 2016 - Sofyan menyatakan bahwa meningkatnya partisipan pendidikan harus diimbangi dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Meskipun adanya penurunan anggaran, tetapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus tetap berupaya keras terutama masalah kesejahteraan guru harus tetap diperhatikan. [sumber]

Evaluasi Kinerja Perpustakaan Nasional RI

14 April 2016 - Sofyan mengatakan banyak Perpustakaan tetapi pembacanya sedikit. Sofyan meminta penjelasan mengenai korelasi Program Gemar Membaca dengan hal itu. Sofyan melanjutkan, mengapa peningkatannya dibandingkan negara lain ketinggalan luar biasa. Kendala apa yang menyebabkannya?

Sofyan menanyakan mengapa tidak Anggota DPR/MPR saja yang menjadi tauladan terpilih sebagai duta baca. Menurutnya, jangan expose Anggota DPR yang buruknya saja, tetapi menjadi duta baca harus juga dipertimbangkan. Sofyan melanjutkan, banyak Pustakawan yang berada di sekolah. Menurutnya, mereka itu bukan orang-orang yang berlatar belakang pustakaan. [sumber]

Evaluasi Kinerja, Ujian Nasional 2016 dan Isu Aktual Lainnya

11 April 2016 - Pada Raker Komisi 10 dengan Mendikbud, Sofyan membahas mengenai sekolah favorit di Medan memiliki kemampuan UNBK namun tidak ingin ikut karena takut dengan hasilnya. Sofyan menanyakan ke Kemendikbud mengenai analisa perbedaan hasil UNBK dengan UN manual. Sofyan juga membahas mengenai ijazah yang baru dikeluarkan 2 bulan lebih dan hal ini mereporkan dan memalukan negara. Sofyan menjelaskan bahwa saat ini kepala sekolah harus mengeluarkan surat keterangan telah melakukan UN. Sofyan memandang Kurikulum 13 baik secara substansi namun masukan formal penilaian repot dan menyulitkan. [sumber]

7 September 2015 - Sofyan menilai bahwa perpustakaan di dapilnya semakin loyo. Dirinya merasakan perbedaan kepemimpinan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) saat ini dengan kepemimpinan tahun sebelumnya yang luar biasa. Sofyan minta penjelasan ke Kepala Perpusnas kenapa realisasi belanja barang dan modalnya kurang menggembirakan dan kiranya apa saja hambatan-hambatannya. [sumber]

Anggaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi - RAPBN 2016

15 September 2015 - Sofyan berharap agar anggaran Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) tidak turun karena itu akan mempersulit mahasiswa. Sofyan meminta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdiksti) agar anggaran sarana dan prasarana jangan sampai turun. [sumber]

Kasus Penahanan Ijazah Dokter Umum dan Dokter Muda

26 Agustus 2015 - Sofyan menyampaikan keprihatinannya terhadap institusi kedokteran saat ini, padahal kebutuhan dokter sangat banyak. Sofyan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap uji kompetensi di akhir. Pendidikan dokter sekarang tidak lagi kuliah empat tahun kemudian koas, melainkan belajar teori kemudian langsung praktik seperti yang terjadi di Inggris. Sofyan kemudian mempertanyakan dimana peran Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) pada waktu pembuatan edaran karena edaran tersebut disetujui oleh universitas. [sumber]

Persiapan SEA GAMES ke-28 di Singapura

25 Mei 2015 - Sofyan sinis menyoroti sulitnya Indonesia mendapat urutan terhormat di ajang-ajang olahraga. Sofyan menilai ini disebabkan kita tidak membuat pemetaan. Menurut Sofyan seharusnya KONI prioritaskan medali emas untuk cabang-cabang olahraga unggulan Indonesia, contohnya: bulutangkis. Sofyan juga menyoroti ketidak-tahuan KONI dan KOI dalam hal anggaran. Sofyan menilai ini aneh dan minta penjelasan ke KONI dan KOI bagaimana proses komunikasinya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga selama ini (Menpora) terkait masalah peralatan. (sumber)

Rencana Strategis Kementerian Pariwisata 2015-2019

Pada 16 April 2015 - Sofyan fokus ke target dari kunjungan wisatawan dari Menteri Pariwisata (Menpar). Sofyan prediksi di tahun 2017 Indonesia sudah bisa mencapai 20 juta wisman. Menurut Sofyan dulu dengan Bandara Udara Polonia (Medan) sinerginya bagus dengan destinasi seperti Bali dan lain-lainnya. Sofyan dorong Menpar untuk menggandeng kelompok-kelompok untuk pemasaran. Menurut Sofyan travel itu garda terdepan marketing pariwisata kita. Sofyan saran ke Menpar bahwa kita punya mahasiswa di luar negeri dan bisa dilibatkan untuk memasarkan produk pariwisata kita di dunia internasional. [sumber]

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015

Pada 6 April 2015 - Sofyan saran agar aturan penilaian Ujian Nasional (UN) ditetapkan secara nasional, tidak sepotong-potong, sehingga tidak mengambang. [sumber]

Anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga

Pada 5 Februari 2015 - Sehubungan dengan pengajuan dana untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), Sofyan mengingatkan bahwa apabila nantinya membeli prasarana ini akan membebani pemerintah yang berikutnya. [sumber]

Rapat Kerja Komisi 10 dengan Mendikbud

27 Januari 2015, saat rapat kerja dengan Anies Baswedan, Menterian Pendidikan - Sofyan menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk meningkatkan nasionalisme pemuda Indonesia, di tengah maraknya tekanan internasionalisasi di sekolah-sekolah. Sofyan juga mengritik tujuan diadakannya UN, yang oleh Mendikbudasmen Anies Baswedan, disebutkan sebagai bahan 'pemetaan' kinerja institusi pendidikan - menurutnya, UN harus juga berguna untuk siswa (mis. sebagai penentu masuk PTN), bukan hanya untuk sekolah. [sumber]

Informasi Pribadi

Tempat Lahir
Medan
Tanggal Lahir
25/09/1959
Alamat Rumah
Jl. Kiwi Taman Kuswari Indah Blok A/8F, Kelurahan Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara
No Telp
-

Informasi Jabatan

Partai
PDI Perjuangan
Dapil
Sumatera Utara I
Komisi
X - Pendidikan, Kepemudaan, Olahraga, Perpustakaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif