Informasi Pribadi
Informasi Jabatan
Sikap Terhadap RUU
Tanggapan
Harga Ternak Impor - RDPU Komisi 6 Dengan Paguyuban Peternak Rakyat Nasional
Nurzahedi mempertanyakan harga dipasaran sebenarnya saat ini sudah berapa. Kemudian Nurzahedi juga mempertanyakan apakah integrator juga terdapat di bawah.
Latar Belakang
Nurzahedi, yang lebih dikenal dengan Eddy Tanjung, terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mewakili Dapil Riau 2 setelah memperoleh 45,622 suara.
Suami dari Sapta Juwita dan ayah dari tiga orang anak ini merupakan politisi dan pengusaha. Lahan kelapa sawit miliknya sebagian besar berada di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Selain berbisnis kelapa sawit, Eddy juga terjun ke bisnis kesehatan. Di Pekanbaru, Nurzahedi membangun rumah sakit Aulia Hospital seluas 14.500 m2.
Eddy cukup aktif di beberapa organisasi diantaranya pernah menjadi Dewan Pembina GAPKI (2010-2013) yaitu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. Ia juga memiliki beberapa perusahaan dan menjadi dosen di Yayasan Akademi Persada Bunda dan Yayasan STIE Persada Bunda.
Di periode 2014-2019 Eddy bertugas di Komisi VI yang membidangi investasi, perindustrian, perdagangan, koperasi dan BUMN.
Pendidikan
- SD Negeri 33 Pekanbaru (1976)
- SMP Negeri 3 Tanjung Pinang (1980)
- SMPP Negeri 49 Pekanbaru (1983)
- Universitas Lancang Kuning S1 Fakultas Ekonomi (1992)
Perjalanan Politik
Visi & Misi
Nurzahedi alias Eddy Tanjung akan bersinergi dengan semua anggota DPR/DPD asal Riau untuk berjuang menaikkan posisi tawar Riau di pusat.
Program Kerja
belum ada
Tanggapan
Penggunaan Dana Ruas Tol Sumatera
JAKARTA- Anggota Komisi VI DPR dari fraksi Partai Gerindra, Nurzahedi Tanjung meminta pemerintah lebih efisien dalam penggunaan dana untuk membangun ruas tol di Sumatera. Dia berharap, dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,6 triliun bisa dialokasikan untuk membangun empat tol sekaligus. Saat ini, ruas tol Pekanbaru-Dumai hanya menjadi prioritas kedua. Menurut rencana, tol itu akan dibangun mulai 2017 mendatang. "Kenapa Pekanbaru-Dumai dinomorduakan. Ada unsur apa, faktor apa? Sementara Riau ini salah satu sumber pendapatan negara terbesar sektor migas. Kok Riau tidak dinomorsatukan,” tegas Nurzahedi. (fat/jpnn) (sumber)