Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

PSSI - Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi 10 dan PSSI

12/12/2018



Pada 15 Januari 2015 Komisi 10 mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait status laporan status terakhir kinerja PSSI.

Pada RDPU ini hadir segenap jajaran pengurus PSSI yaitu Djohar Arifin (ketua umum), Djoko Driyono (sekjen dan presiden direktur PT. Liga Indonesia), Husni Hasibuan (bendahara), Aristo Pangaribuan (direktur hukum), Togar Manahan Simanjuntak (mantan ketua komisi disiplin), Gusti Randa (ketua asosiasi PSSI DKI Jakarta) dan Tommy Welly (pengamat sepak bola)    

PSSI melaporkan beberapa hasil kinerjanya antara lain:

  1. Pada awal 2015 Indonesia menduduki peringkat 159 di dunia (di awal 2014 Indonesia di peringkat 172).

  2. Keuangan PSSI - - untuk pertama kali dalam sejarah mempunyai surplus neraca anggaran. Di 2014, pemasukan Rp.119 milyar dan pengeluaran Rp.118 milyar (sudah termasuk dua kali penyelenggaraan kongres).  Laporan auditor Delloite menyatakan aset PSSI bertambah Rp.4.6 milyar dan komposisi pemasukan dari sponsor sudah mencapai 76%.

  3. Pemberantasan mafia judi bola - - menghukum keras PSS Sleman dan PSIS Semarang (pelaku skandal sepak bola gajah).  Meminta bantuan Kapolri untuk mengirim perwira.  FIFA akan mendatangkan langsung instruktur untuk melatih wasit-wasit Indonesia.

  4. Pengelolaan Tim Nasional - - PSSI mengakui prestasi tim nasional masih minim.  Di tahun 2015 akan diatur pengurangan jumlah pemain asing. Menjalankan program ‘1 Pelatih 1 Kecamatan’ untuk pembinaan pemain usia muda.  

  5. Fasilitas - - PSSI membutuhkan lebih banyak lapangan bola berstandar internasional.  FIFA memberikan bantuan sebesar US$ 600,000 untuk pembangunan training ground di daerah Sawangan.

  6. Pengelolaan Liga - - PSSI mengakui sejak 2008 masih sedikit klub-klub sepak bola yang berhasil menjadi perusahaan dengan keuangan yang sehat (di 2008 APBD tidak boleh lagi mendanai klub-klub sepak bola).  

Pemantauan Rapat

Ini respon dari Fraksi-Fraksi terhadap pemaparan dari Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin:

Fraksi PDI Perjuangan: Junico Siahaan dari Jabar 1 menanyakan insentif apa yang diberikan PSSI untuk klub sepakbola Persib Bandung untuk mengikuti ajang-ajang internasional.

Fraksi Gerindra: Sri Meliyana dari Sumsel 2 menanyakan kenapa PSSI sering mengganti pelatih-pelatih yang berprestasi seperti Indra Sjafri (mantan pelatih timnas junior Indonesia U-19).  Moreno Soeprapto dari Jatim 5 setuju membatasi pemain asing di Indonesia. Moreno menanyakan strategi dari PSSI meningkatkan profesionalisme dari pemain muda agar suatu saat mereka kuat untuk bermain di klub sepak bola di Eropa.

Fraksi Golkar: Salim Fakhry dari NAD 1 menanyakan apakah Tim 9 yang dibentuk Menpora merugikan PSSI atau tidak. Salim juga menanyakan total dana yang dibutuhkan untuk membiayai 1-2 pelatih per kecamatan.

Fraksi Demokrat: Venna Melinda dari Jatim 6 menanyakan strategi PSSI untuk meningkatkan jumlah lapangan sepak bola dengan standar internasional. Teuku Riefky Harsya dari NAD 1 dan sebagai Ketua Komisi 10 apresiasi sikap legowo dari pengurus PSSI yang sebentar lagi akan menyelenggarakan kongres di bulan April 2015 untuk pergantian kepengurusan. Riefky berharap sikap legowo PSSI ini berlanjut dan dalam waktu dekat melakukan koordinasi dengan Tim 9. Riefky menambahkan bahwa Komisi 10 akan rapat dengan Menpora dan Tim 9 tanggal 20 Januari 2015.  Riefky menutup rapat dengan menggaris bawahi bahwa pekerjaan PSSI masih banyak yang belum tuntas yaitu pemberantasan mafia bola dan meningkatkan profesionalisme pengelolaan organisasi.     

Fraksi PAN: Anang Hermansyah dari Jatim 4 mempertanyakan kedudukan dan legalitas dari Tiim 9 yang dibentuk oleh Kemenpora. Anang meminta konfirmasi apakah dibentuknya Tim 9 ini menandakan bahwa PSSI benar berselisih dengan PSSI.  Yayuk Basuki dari Jateng 1 sesalkan kenapa dalang-dalang dari skandal sepak bola gajah antara PSS Sleman vs. PSIS Semarang pada oktober 2014 lalu tidak diberi sanksi berat oleh PSSI dan hanya pemain-pemain mudanya yang diberi sanksi seumur hidup.

Fraksi PKS: Oleh Mohamad Sohibul Iman dari Jabar 11. Sohibul Iman prihatin bahwa metode pembayaran untuk organisasi sebesar PSSI masih menggunakan tunai (cash) bukan transfer bank. Sohibul menghimbau PSSI untuk implementasi komputerisasi secepatnya.

Fraksi PPP: Reni Marlinawati dari Jabar 4 sesalkan PSSI tidak menindak dalang utama dari sepak bola gajah PSS Sleman vs. PSIS Semarang lalu.  Reni juga menanyakan kriteria pemilihan provinsi sebagai lokasi pusat pelatihan tim U-15 karena PSSI hanya memilih 6 provinsi.  

Fraksi Nasdem: Kresna Dewanata Phrosakh dari Jatim 5 mengusulkan kepada PSSI untuk menciptakan serial kartun semacam ‘Captain Tsubasa’ asal Jepang yang setting ceritanya mengenai sebuah liga sepakbola. Kresna berharap dengan adanya serial kartun tersebut akan menumbuhkan simpati masyarakat kepada PSSI.

Fraksi Hanura: Dadang Rusdiana dari Jabar 2 mempertanyakan kinerja PSSI terutama dalam pembinaan bibit-bibit muda yang minim prestasi. Dadang membandingkan Indonesia dengan Brasil dimana secara luas teritori dan ekonomi kedudukannya mirip. Tetapi mengapa Indonesia tidak bisa meniru Brasil dalam prestasi sepak bolanya.

Untuk membaca rangkaian livetweet Rapat Dengar Pendapat Umum dengan PSSI kunjungi bit.ly/pssikom10.

 

Daftar Hadir

RDPU dengan PSSI dihadiri oleh 40 dari 54 anggota Komisi 10.

 

wikidpr/fr