Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Tempo.co) Kibar Kreasi Buka Akses Start-Up Indonesia ke Silicon Valley

12/12/2018



TEMPO.CORedwood - Kibar Kreasi Indonesia, sebuah start-up teknologi digital asal Indonesia, menandatangani kerja sama dengan GSVlabs, rekanan Google yang telah menginkubasi lebih dari 150 perusahaan, di Silicon Valley, Amerika Serikat, Senin, 16 Mei 2016. GSVlabs bekerja sama dengan Google Launchpad melalui program Pioneer Accelarator, yang tiap tahunnya mengakselerasi sekitar 60 perusahaan start-up

Penandatanganan kerja sama dilakukan di kantor GSVlabs, Redwood City, California, Amerika. "Ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Jokowi ke Silicon Valley," kata CEO Kibar Kreasi Indonesia Yansen Kamto. Ketika berkunjung ke sana, Jokowi memang sempat singgah ke GSVlabs. 

Dengan kerja sama ini, kata Yansen, Kibar ingin ikut menyukseskan program seribu start-up yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Targetnya akan ada 20 start-up Indonesia yang mengikuti program akselerasi selama tiga bulan.

"Program itu pada bulan pertama akan diadakan di Indonesia, bulan kedua di GSVlabs, Silicon Valley, dan lanjut bulan ketiga kembali di Indonesia," kata Yansen. Selain itu, program akselerasi ini bakal menggandeng rekanan korporasi di Indonesia. "Korporasi yang kami gandeng tentunya harus punya visi, misi, dan hati untuk memajukan entrepreneurship di Indonesia," kata Yansen. 

Seusai penandatanganan kerja sama, Global Marketing and Business Development Executive, GSV Labs, Bobby Amiri, mengaku senang sekali bisa menggandeng perusahaan Indonesia. "Kami sangat bersemangat untuk menjadi rekanan Kibar dan menantikan kerja sama untuk membantu Indonesia mencapai target seribu teknopreneur pada 2020," ujar Amiri. 

Saat ini, kata Amiri, GSVlabs telah melakukan kerja sama dengan India, melalui Times of India untuk membuat akselerator di Bangalore dan Mumbai. Sedangkan di Sao Paulo, Brasil, mereka menggandeng Bank of Brazil dan Mapfre Seguros. "Indonesia adalah negara yang sedang menuju puncak perwujudan potensinya, dan melalui hubungan kami bersama Kibar, kami yakin bisa bersama-sama mengembangkan ekosistemnya menjadi salah satu yang terkuat di dunia," kata Amiri. 

Kerja sama Kibar dan GSV Labs diharapkan bisa membuka akses yang lebih baik bagi perusahaan rintisan digital di Indonesia ke Silicon Valley. Ibaratnya, kerja sama ini akan membuka sebuah 'jalan tol' akselerasi start-up.

"Melalui kerja sama ini, start-up Indonesia telah dibukakan akses untuk menjadi pemain global. Pokoknya, jalan tolnya sudah kami siapkan. Namun pertanyaannya, apakah start-up lokal kita sudah merasa pantas jadi pemain global?" kata Yansen.

GSVlabs sendiri merupakan bagian dari Global Silicon Valley, yang mencakup perusahaan GSV Asset Management yang berinvestasi di Lyft, Spotify, Facebook, dan Snapchat.

Sedangkan Kibar sendiri merupakan perusahaan yang getol membangun ekosistem start-up di Indonesia. Kiprah Kibar antara lain bisa dilihat melalui inkubator start-up Innovative Academy di Yogyakarta dan Start Surabaya di Surabaya. Selain itu, Kibar tengah membangun 10 innovation hub di 10 kota di Indonesia. Nantinya, kata Yansen, kerja sama ini akan berwujud sebuah akselerator start-up yang berbasis di Indonesia.