Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Progress Proyek Gasifikasi Batubara dan Strategi Transformasi PT Bukti Asam untuk Perusahaan Energi — Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi 7 DPR-RI dengan Dirut PT. Bukit Asam

Tanggal Rapat: 28 Nov 2022, Ditulis Tanggal: 3 Mar 2023,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Dirut PT Bukit Asam Tbk

Pada 28 November 2022, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDP) dengan Dirut PT. Bukit Asam mengenai Tata Kelola Industri Kepariwisataan mengenai Progress Proyek Gasifikasi Batubara dan Strategi Transformasi PT Bukti Asam untuk Perusahaan Energi. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Sugeng Suparwoto dari Fraksi Nasdem dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 10.29 WIB. (Ilustrasi: facebook)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut PT Bukit Asam Tbk
  • Project Coal to DME merupakan proyek energi substitusi LPG dimana nantinya mengutilisasi dan mengkonversi batubara kalori rendah sekitar 4.200.
  • Dari 6 juta metrik ton menjadi 1,4 juta ton DME. Ini ekuivalen dengan 1 juta ton LPG. Proyek ini merupakan kolaborasi ketiga belah pihak di mana PT Bukit Asam sebagai coals supplier, Pertamina sebagai offtaker, dan Air Product sebagai processing company sekaligus yang menyediakan teknologinya. Lokasinya di Tanjung Enim tepatnya di kawasan industri yang sekarang sudah kami siapkan.
  • Total investasi dari DME ini sekitar US$2,3 Miliar atau sekitar kurang lebih Rp33 Triliun. Nantinya akan menciptakan kesempatan kerja sekitar 1.000.
  • Statusnya sampai dengan saat ini yang sudah kami lakukan, yang pertama adalah kami sudah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama proyek ini, Yang kedua berkaitan dengan pelaksanaan Site investigation oleh Air Product Company dan pembahasan Site Agreement mengenai biaya lahannya telah dan sedang kami lakukan dan ini meng-address pada kesiapan di lapangan di mana kami bersama sama dengan Air Product sebagai processing company melakukan assessment terhadap spesifikasi teknis land preparation di lokasi proyek Coal to DME.
  • Di sana lokasi tanahnya itu umumnya mengandung batubara. Kami juga sudah melaksanakan coal sampling dan analisis spesifikasi batubara yang kami fokuskan di Blok Bangko Tengah A ini sudah dan sedang kami lakukan.
  • Kami sudah melakukan pengeboran di 30 titik dan ada 7 titik yang kami harapkan selesai di Desember tahun ini. Item ini berkaitan untuk memastikan spesifikasi batubara yang dihasilkan oleh IUP PTBA. Hasilnya akan menjadi basis atau desain dari plan yang akan dibangun oleh Air Product untuk menghasilkan DME.
  • Untuk lahan, sampai dengan saat ini kami sudah menyediakan lahan untuk DME sudah hampir 100%. Dari 164 hektar yang membutuhkan, kami sudah siapkan 163,87. Jadi, tinggal sedikit sekali. Kawasan itu nanti akan menjadi kawasan industri khusus hilirisasi. Izinnya sudah didapatkan pada tahun 2021. Saat ini kami fokus untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan ini sedang dalam proses evaluasi rencana bisnis oleh KEK.
  • Hal ini kami harapkan dengan ekonomi khusus mengoptimalkan insentif yang ada dan mendukung serta menyukseskan program atau project hilirisasi.
  • Sampai dengan saat ini, draft Perpres ini telah dilakukan pembahasan dengan kementerian yang terkait dan ini menjadi salah satu syarat yang diperlukan bagi kami agar proyek ini bisa lebih didorong untuk percepatan daripada DME ini.
  • Sampai dengan saat ini, proses DME sudah kami jalankan. Kami hanya menunggu regulasi dari Perpres-nya yang kami harapkan di tahun ini bisa selesai.
  • Strategi transformasi PT Bukit Asam untuk menjadi Perusahaan Energi.
    • PT Bukit Asam memiliki visi di tahun 2050 nanti menjadi perusahaan energi dan kimia yang terintegrasi di kelas dunia dan berkelanjutan. Jika kami gambarkan, dari peta jalan yang ada, maka kami akan masuk ke perusahaan batubara yang saat ini terlebih dahulu yaitu yang tradisional, dan ini sudah kami lakukan dengan baik.
    • Kemudian, memasuki level selanjutnya menjadi perusahaan energi. Kami akan memasuki fase perusahaan produk berbasis batubara yang terintegrasi. Yang terintegrasi ini nantinya akan terdiversifikasi melalui berbagai bisnis yang kami miliki, sehingga ketahanan bisnis perusahaan akan mampu bertahan dan berkelanjutan.
    • Visi yang sudah disampaikan djjawantahkan ke alam 4 pilar utama yang in-line dengan proses bisnis kami di tahun 205. Pilar pertama itu adalah logistik batubara, transformasi, & operasi pertambangan yang difokuskan pada pengembangan infrastruktr bisnis existing. Sejatinya, kami sudah achieve untuk pilar yang pertama. Kami juga terus fokus pada penerapan cost leadership yang didukung dengan kemajuan teknologi digitalisasi dalam mencapai hasil yang efektif dan efisien serta eksplorasi cadangan baru.
    • Pilar yang keduanya adalah pilar bisnis energi bahwa secara umum kami juga akan meng-capture potensi atau business opportunity melalui penguatan di mulut tambang, kemudian akuisisi pembangkit utk mengunci permintaan, & proyek energi baru terbarukan.
    • Pilar yang ketiga adalah kimia dan produk turunannya. Hal ini mendorong PT Bukit Asam untuk lebih agresif dan memperkuat bisnis batubara. Kami sudah buat Bukit Asam Coal Base Industri Estate guna mendukung penguatan bisnis di sektor hilir.
    • Pilar yang keempat adalah manajemen karbon. Ini merupakan langkah bagi kami untuk bertanggungjawab atas isu lingkungan. Hal ini Tentunya yang sangat penting bagi kami karena bagaimanapun juga keberadaan bisnis juga perlu diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang memadai dan berkelanjutan.
  • Kami fokus pada operasional penambangan yang lebih ramah lingkungan, pengembangan Carbon Capture Utilization Storage, dan juga kewajiban terhadap reklamasi.
  • Kami juga memiliki enabler yang menjadi penopang dalam upaya mencapai visi kami, yaitu penguatan dari riset serta penguatan energi dan kapabilitas seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis ke depan.
  • Setiap pilar yang telah dan sedang kita lakukan itu khususnya yang pilar logistik, angkutan, dan operasional pertambangan, di pilar ini kami fokus pada pengembangan infrastruktur pada bisnis existing di mana kita fokus pada optimasi infrastruktur rangkaian batubara kereta api dan pelabuhan guna percepatan monetisasi batubara yang PT Bukit Asam miliki.
  • Jadi, saat ini yang existing kami sudah mempunyai logistik angkutan dari lokasi Tanjung Enim ke Lampung, Tarahan, tapi kami juga akan mengembangkan angkutannya di Kramasan dan Perajen yang kapasitasnya masing-masing memiliki 20 juta ton per tahun.
  • Dari Tanjung Enim ke Kramasan, kami harapkan COD-nya kami selesaikan di tahun 2024 dan yang di Prajen tahun 2026.
  • Kami juga memiliki platform digital yang kami kembangkan sendiri, yaitu Corporate Information System Enterprise Application (CISEA). Digitalisasi ini kami lakukan untuk mendukung upaya kami dalam rangka efisiensi dan operational excellence. Jadi dengan digital ini tidak bisa kami hindarin. Dengan digitalisasi ini kami bisa melihat kegiatan penambangannya melalui digitalisasi. Dan juga kegiatannya ada beberapa yang sudah kami optimalkan dengan detail. Jadi dengan digitalisasi ini kami bisa melihat mulai dari hulu sampai hilir kegiatan dari penambangan yang dilakukan.
  • Di pilar bisnis kami juga konsen pada pengembangan energi yg lebih ramah lingkungan. Inline dengan arahan pemerintah yang mana kami memiliki program untuk pengembangan lahan tambang kami yang cukup luas. Di Ombilin, Tanjung Enim dan Bantuas.Kurang lebih 600 hektar dan potensinya. Kalau ini dikembangkan ke energi terbarukan dengan PLTS bisa menghasilkan 600 Mega Big pit untuk diutilisasi menjadi PLTS.
  • Di samping itu kami juga di selat ini sudah membuat PLTU mulut tambang Sumsel 8 dengan teknologi supercreatical yang ramah lingkungan dibandingkan dengan PLTU - PLTU sebelumnya. Konstruksinya ini sudah 97% dan relatif tinggal 3% ini kami akan selesaikan dalam waktu singkat yang saat ini kami masih menunggu COD dari PLN. Proyek ini sudah beroperasi harusnya di tahun lalu namun ada keterlambatan dari PLN untuk pembangunan transmisi sehingga proyek ini belum COD sampai hari ini. Mohon arahan dan masukan dari bapak ibu anggota dewan yang terhormat.
  • Kami juga di pilar ini sudah sinergi dengan AV 2. Kami sudah membangun Rooftop posisi di Soekarno-hatta. Kami sudah berjalan dan kami juga sudah mempunyai PLTS irigasi yang mengakses pada komitmen kami untuk membantu masyarakat. Dimana pembangunan PLTS ini membantu petani di sekitar wilayah operasi kami yaitu di Sumbar, Lampung dan Sumsel. Kami juga sudah membangun bekerjasama dengan Jasa Marga memiliki PLTS di jalan Bali tol Mandara. Kemarin sudah diresmikan pada saat G20 yang lalu. Terakhir, kami juga sudah melakukan MOU dengan Semen Indonesia guna memanfaatkan PLTS ini. Sementara ini bertahap yang akan dicoba dengan 50 MW.
  • Pilar bisnis Kimia dan turunan batubara :
    • Coal to DME
    • Bukit Asam Coal-Based industrial estate- special economic zone
    • Coal to other chemical
    • Pilar Manajemen Karbon :
    • Operasional penambangan ramah lingkungan
    • Rehab DAS & Reklamasi
    • Carbon Capture Utility Storage
    • Progres Optimalisasi Pemanfaatan FABA
  • PT Bukit Asam memiliki potensi pengeluaran FABA dengan total sekitar 13.385 ton per tahun. berasal dari PLTU Banko Barat dan Tarahan
  • Dukungan yang dibutuhkan :
    • Dukungan terhadap implementasi skema BLU
    • Dukungan terhadap project DME agar dimasukkan ke dalam BLU atau melalui skema perhitungan harga batubara secara cost plus margin sert apercepatan terbitnya penugasan pemerintah kepada PTBA
    • Dukungan terhadap percepatan penyerapan listrik project pembangkit Sumsel-8
    • Dukungan terhadap project pengembangan angkutan batubara untuk ketahanan energy nasional




Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan