Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pelaksanaan THR Idul Fitri 1445 H bagi Pekerja dan Evaluasi Perlindungan Jaminan Sosial TA 2023 - Raker Komisi 9 dengan Menteri Ketenagakerjaan

Tanggal Rapat: 26 Mar 2024, Ditulis Tanggal: 27 Mar 2024,
Komisi/AKD: Komisi 9 , Mitra Kerja: Menteri Ketenagakerjaan

Pada 26 Maret 2024, Komisi 9 DPR-RI melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Ketenagakerjaan tentang pelaksanaan THR Idul Fitri 1445 H bagi pekerja dan evaluasi Perlindungan Jaminan Sosial TA 2023. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Felly Estelita dari Fraksi Nasdem dapil Sulawesi Utara pada pukul 13.38 WIB. (Ilustrasi: Katadata)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Ketenagakerjaan
  • Dasar hukum pemberian THR:
    • PP 36/2021 tentang Pengupahan
    • Permenaker 6/2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi pekerja/buruh di perusahaan
    • Surat Edaran Menaker kepada para gubernur seluruh Indonesia No. M/2/Hk.04/III/2024 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2024 bagi pekerja/buruh di perusahaan
  • Filosofi pemberian THR:
    • Perayaan hari keagamaan bagi seluruh umat beragama di Indonesia telah menjadi kebiasaan yang dirayakan bersama keluarga, teman, dan sanak saudara
    • Menjelang hari raya keagamaan kebutuhan keluarga akan meningkat dari hari-hari biasa yang berdampak terhadap kenaikan harga beberapa barang dan kebutuhan pokok lainnya
    • Pemerintah mengatur pemberian Tunjangan Hari Raya keagamaan bagi pekerja/buruh di perusahaan, yang dimaksudkan untuk membantu meringankan beban biaya dalam memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya pada saat merayakan hari raya keagamaan
  • Isi Surat Edaran Menaker kepada para Gubernur seluruh Indonesia tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2024 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan:
    • Pekerja/buruh yang berhak mendapatkan THR; Pekerja/buruh dengan masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih, baik pekerja/buruh PKWTT maupun PKWT
    • Batas waktu pembayaran THR; Paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan
    • Besaran THR; 1 bulan upah untuk pekerja/buruh dengan masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih dan untuk pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 12 bulan mendapatkan THR secara proporsional
    • Pengaturan dasar upah untuk pembayaran THR; Bagi pekerja/buruh harian lepas dan pekerja/buruh berdasarkan satuan hasil. Penegasan THR wajib dibayar secara tunai dan tidak boleh dicicil
    • Pembayaran THR yang lebih baik; Bagi pengusaha yang telah membayar THR lebih baik dari peraturan perundang-undangan dan telah diatur dalam PK, PP, PKB atau kebiasaan, maka pembayaran THR di perusahaan dilaksanakan berdasarkan PK, PP, PKB atau kebiasaan
    • Himbauan bagi perusahaan yang mampu; Agar membayar THR keagamaan lebih awal sebelum jatuh tempo kewajiban pembayaran THR keagamaan
    • Pembentukan pos komando satuan tugas; Pelayanan konsultasi dan penegakan hukum THR keagamaan tahun 2024


Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan