Informasi Pribadi
Informasi Jabatan
Sikap Terhadap RUU
Tanggapan
Sidang Laporan Keuangan Tahun 2014 — Komisi 2 DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Sesmen PAN-RB), Lembaga Administrasi Negara (LAN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Charles mengatakan ANRI harus memaksimalkan kinerjanya karena fakta sejarah Indonesia didapat dari luar negeri, hal ini keprihatinan. Charles mengusulkan adanya kajian terkait fakta sejarah supaya tidak ada pelencengan fakta, seperti alasan burung garuda menoleh ke kanan bukan ke atas, sejarah bendera pusaka.
Laporan dan Penjelasan Kementerian Kesehatan terhadap Beberapa Isu Spesifik, Realiasasi Anggaran Tahun 2015, Evaluasi Pelaksanaan JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan Tahun 2015, dan Rencana Mewujudkan Kemandirian Obat Nasional — Komisi 9 DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan
Charles mengatakan mengapa transplantasi organ di RSCM dimungkinkan, alat-alat transplantasi memang ada tapi masalahnya adalah kekurangan donor. Charles menyampaikan bahwa di Iran, jika orang-orang yang dikenai hukuman berat mau jadi pendonor, maka hukuman bisa dikurangi. Charles bertanya apakah tidak pernah dipikirkan untuk membuat vaksin DBD karena Biofarma cukup maju.
Realisasi Laporan Keuangan 2014 — Komisi 2 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Charles bertanya bagaimana terbitnya surat edaran KPU tentang pengunduran waktu Pilkada.
Evaluasi Kinerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) — Komisi 9 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Kesehatan (Menkes)
Charles J mengatakan ada baiknya untuk berpikir mengenai hambatan dalam eksitigis.
Latar Belakang
Charles Jonas Mesang merupakan anggota DPR RI selama empat periode berturut-turut. Dia merupakan anggota DPR RI dari partai Golongan Karya sejak tahun 1997 hingga terpilih kembali sampai tahun 2014.
Untuk pemilihan umum 2014, Charles Mesang maju untuk daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II.
Pada periode 2014-2019 Charles bertugas di Komisi IX yang membidangi kesehatan, transmigrasi, tenaga kerja dan kependudukan. Pada April 2015 terjadi banyak mutasi di Fraksi Golkar dan sekarang Charles bertugas di Komisi II yang membidangi kepemiluan, aparatur dan reformasi birokrasi dan pemerintahan dalam negeri.
Nama Charles sempat muncul dan mengejutkan publik setelah dia disebut-sebut telah menerima uang suap terkait pengadaan alat latihan kerja dengan nilai total sebesar Rp 1,2 miliar dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (sumber)
Di Desember 2015, nama Charles kembali disebut oleh Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima uang sebesar Rp.9.75 milyar dari mantan Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi. (sumber)
Pendidikan
Sekolah Rakyat Negeri Kupang (1963)
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Kupang (1966)
Sekolah Menengah Atas Negeri Kupang (1969)
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia (1982)
Perjalanan Politik
1. anggota DPP Organisasi masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)
2. (1988) Ketua Departemen Kesra DPD Tk II pada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
3. anggota DPR RI dari partai Golongan Karya sejak tahun 1997 hingga terpilih kembali sampai tahun 2014.
Visi & Misi
Belum Ada
Program Kerja
Belum Ada
Sikap Politik
belum ada
Tanggapan
Kasus Malpraktek RS Siloam Karawaci dan Obat Buvanest (Panja Anestesi)
6 April 2015 - Menurut Charles permasalahan yang ada di RS.Siloam Karawaci yang disuntikkan kepada pasien bukan Buvanest dan sudah ada pengakuan dari Kalbe bahwa obatnya yang salah. Namun demikian, menurut Charles mencegah human error adalah hal yang harus dilakukan pihak RS.Siloam Karawacii sejak dulu. [sumber]