Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Anggota DPR yang ingin membuat kita jadi seorang anggota juga

12/12/2018



Oleh Indah Putri

Tulisan ini akan memberikan rekap tentang kegiatan saya mengikuti Pak Arief Suditomo di Kota Bandung. Saya juga akan memberikan input dan opini saya tentang Pak Arief. 

Pengalaman awal #FollowDPR #FollowArief:

Hari Minggu Arief Suditomo (@AriefSuditomo) memberikan informasi kontak staff ahli beliau. Lalu saya diberikan jadwal yang cukup rinci tentang kegiatan pak Arief di Bandung hari Selasa, tgl 9 Desember. Pak Arief lalu SMS saya, "kalau mau ikutan aktivitas, temui saya di depan hotel jam 8.30 pagi ya, jangan telat". Saya camkan bagian terakhirnya, dan saya pastikan malam itu saya tidur cepat agar tidak telat sampai ke tujuan. 

Bertemu Arief Suditomo dan Tim:

Jam 8.28 pagi saya sampai di depan hotel, lalu saya bertemu dengan staf Pak Arief, namanya Pak Mukhlis dan juga dengan Pak Yosef. Dua orang ini lah yang akan mendampingi Pak Arief selama kunjungan ke dapil. Karena saya tidak ada ekspektasi apa-apa tentang bantuan transport, saya sudah datang membawa kendaraan pribadi sendiri. Namun, saat Pak Arief turun, dia langsung mengajak saya untuk ikut satu mobil saja. Katanya "biar nggak repot cari parkir nanti". Duduklah saya di belakang dan mulai meluncur ke kegiatan pertama. 

SLB-C Manunggal Asih:

Di SLB-C Manunggal Asih, Pak Arief bertemu dengan guru-guru di SLB-C tersebut. Mereka menceritakan bagaimana insititusi tersebut berdiri, dan apa yang menjadi visi mereka. Pak Arief pun mendengarkan. Sementara saya sibuk jeprat-jepret foto dan juga mendengarkan untuk bahan LiveTweet. 

Highlight dari kegiatan yang ini adalah ketika salah satu pendiri SLB-C Manunggal Asih memberikan ide yang menurut saya bagus banget untuk anak-anak muda yang memiliki penghasilan lebih, "coba semua orang yang punya penghasilan lebih dari RP. 15.000.000 itu berkenalan dengan 7 rumah sekitarnya, dan lihat apakah ada anak yang kurang makan? Atau kurang pendidikan? Asuhlah anak tersebut. Sisihkan Rp. 1.000.000 aja per bulan. Udah deh, nggak akan ada lagi orang yang kelaparan atau tidak terpelajar." Menurut saya ini ide yang keren banget, dan bisa diaplikasikan dengan cukup mudah.

Pak Arief lalu mengatakan bahwa dia akan memberikan dana Rp. 1.000.000 selama 5 bulan (sampai dengan April 2015) menggunakan dana Rp. 150.000.000 yang diberikan per masa reses ke masing-masing anggota DPR. Ia akan memonitor lagi April 2015 untuk melihat apa dampak dari diberikannya dana tersebut. 

PAUD Ceria di Ujung Berung:

Ini pertama kalinya saya mengunjungi sebuah PAUD di Jawa Barat. Kata Pak Arief, PAUD Ceria ini jauh lebih terawat daripada PAUD lainnya, terutama di daerah selatan. Tempatnya sangat bersih, apik, dan memang siswanya sangat banyak. 

Kami duduk bersama pengajar-pengajar di PAUD tersebut, dan mereka menceritakan tentang biaya yang harus dikeluarkan orang tua untuk anaknya pelajar di PAUD Ceria. Ternyata, tiap hari orang tua harus bayar Rp 2000. Dan tiap bulan mereka bayar Rp 10.000 untuk makanan + majalah/LKS. Jadi totalnya mereka keluar Rp. 50.000/bulan. Guru-guru tersebut cerita bahwa harga yang rendah dan sistem bayar per hari ini memudahkan orang tua dengan pendapatan yang kecil untuk menyekolahkan anaknya. Namun, banyak juga yang tidak suka dengan hal-hal positif mengenai PAUD ini -- terutama TK resmi yang biayanya jauh lebih mahal. 

Pak Arief juga berniat membina PAUD ini. Ia meminta bendahara PAUD untuk memberikan nomor rekening bank kepada stafnya yang akan mengurus administrasi dana. 

Makan Siang:

Makan siangnya nasi timbel, ditraktir pak Arief. Alhamdulillah :) Disini juga ketemu sama David Chalik. Artis yang juga bagian dari Partai Hanura. 

Sosialisasi 4 Pilar di DPD Hanura Bandung: 

Dari makan siang, kami menuju DPD Hanura Bandung untuk sosialisasi dan diskusi tentang Pancasila, UUD1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Tapi ternyata, Pak Arief menekankan tentang konsep "Bhinneka Tunggal Ika". Alasannya adalah karena di Jawa Barat banyak sekali konflik terjadi yang berbasis perbedaan agama. Sedangkan, menurut beliau, perbedaan lah yang membuat Indonesia unik, yang menjadi kekayaan Indonesia. 

Input Untuk Pak Arief Suditomo

1. Ada baiknya untuk tidak fokus dengan telefon genggam

Mungkin kedengarannya ironis, saya yang kerjaannya megang smartphone terus untuk livetweet, memberikan input seperti ini. Namun, menurut saya sangat penting untuk benar-benar tidak memegang smartphone saat berinteraksi dengan masyarakat. Karena hal tersebut memberikan semacam barrier antara Pak Arief dan masyarakat. Walaupun cuman sesekali, mungkin baiknya tidak megang smart phone sama sekali.

2. Bahasanya harus disesuaikan

Menurut saya saat Pak Arief memberikan bahan diskusi tentang Bhinneka Tunggal Ika, beliau sudah memiliki interaksi yang tinggi dengan audiens. Namun, saya rasa harus bisa menyelipkan beberapa kata-kata Sunda yang membuat audiens familiar dengan Pak Arief. Karena saya perhatikan, audiensnya lebih banyak anak muda dan juga ibu rumah tangga. Juga, lebih baik tidak keselip kata-kata bahasa Inggris yang bikin orang jadi hilang konsentrasi karena mikir dulu "itu artinya apa?" 

3. Apakah sudah ada alat ukur untuk pengetahuan audiens tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI? 

Acara yang terakhir niatnya adalah untuk sosialisasi. Namun, menurut saya sebelum dan sesudah sosialisasi, harus ada alat ukur untuk mengetahui tentang level pengetahuan audiens mengenai topik tersebut. Agar Pak Arief juga tahu, apakah sebenarnya bahan yang dia berikan itu bermanfaat? Begitu tahu bermanfaat, pastinya rasa sukses dan puas juga akan bertambah. 

Opini tentang Pak Arief Suditomo

Menurut saya, Pak Arief adalah salah satu anggota DPR yang memiliki pengetahuan luas dan integritas tinggi. Dia tidak segan-segan bercerita tentang pengalamannya, dan orangnya juga sangat terbuka. Tidak ada kesan menutup-nutupi. Hidupnya juga sangat sehat. Dia tidak merokok dan makannya sangat dijaga. Saat di mobil, saya kerap menanyakan beliau tentang hal-hal yang menurut saya cukup personal. Tapi beliau tidak segan bercerita. 

Saya apresiasi Pak Arief Suditomo memberikan akses kepada saya -- orang yang dia tidak kenal, untuk ikut kegiatan beliau dan ikut di mobilnya. Saya yakin, ia adalah salah satu anggota dewan yang saya cukup optimis bisa merubah wajah DPR. Setelah ketemu beliau, saya berharap makin banyak anggota yang terbuka dan transparan seperti Pak Arief. 

Yang paling keren, dia cerita bahwa dia berniat untuk bikin blog yang isinya adalah bon-bon dan struk bukti pembayaran untuk memperlihatkan bagaimana sih dia menggunakan dana APBN yang dialokasikan untuk masa resesnya. 

Saya harap Pak Arief selalu fresh, dan terus mau berinteraksi sama anak-anak muda yang masih idealis. Karena setelah bertemu beliau, saya yakin 15 tahun ke depan, wajah DPR akan berbeda sekali bila makin banyak orang yang seperti Pak Arief. 

Salam, 

11 Desember 2014

Indah Putri (@indahpoots_)

Laporan lengkap LiveTweet saya tentang #FollowArief bisa dilihat di: http://bit.ly/followarief