Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(ANTARA News) Mendikbud: program "belajar bersama maestro" sebagai kaderisasi

12/12/2018



Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan program "Belajar Bersama Maestro" yang ditujukan bagi seluruh anak muda di Indonesia bertujuan sebagai kaderisasi pegiat kebudayaan di berbagai daerah.

"Maestro itu tidak harus selalu di Jakarta, tetapi bisa dijalankan di seluruh daerah, salah satunya pendongeng dari Aceh, Agus PM. Toh, itu sebenarnya bisa dikaderisasi," kata Anies pada Penghargaan Kebudayaan 2015 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (22/9) malam.

Anies mengatakan program "Belajar Bersama Maestro" yang telah diluncurkan sejak Juni 2015 memberi kesempatan bagi anak muda di seluruh negeri untuk berinteraksi dengan para maestro.

Dalam program tersebut, siswa setingkat SMA diundang kemudian diseleksi lewat proses penunjukkan karya kemudian dikurasi hingga akhirnya terpilih dan ditempatkan di Jakarta untuk tinggal seminggu bersama maestro di berbagai sektor kesenian.

"Mereka bukan belajar teknisnya, tetapi interaksi dan inspirasi dari maestro. Bayangkan, akumulasi pengalaman bertahun-tahun dari sang maestro bisa disalurkan dan anak-anak dapat kesempatan untuk belajar," ujar Anies.

Menurut dia, bibit-bibit penggiat budaya sebagai kader dari maestro bisa mencegah stagnansi kebudayaan Indonesia.

Selain itu, penggagas "Indonesia Mengajar" itu juga berharap agar masyarakat tidak perlu takut untuk memasukkan segala bahan kebudayaan dari luar, asalkan dapat mengembangkan atau memperkaya kehidupan bangsa Indonesia.

Kalimat yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara tersebut dikutip Anies untuk mendorong agar kebudayaan bisa dinamis dan terus berkembang.

"Saya membayangkan 20 tahun ke depan akan muncul generasi-generasi baru yang memiliki kesadaran akan tradisi, memahami kemodernan dan bisa mengekspresikan kemodernan tersebut dengan cara keindonesiaan," ungkap Anies.