Berita Terkait
Kategori Berita
- News
- RUU Pilkada 2014
- MPR
- FollowDPR
- AirAsia QZ8501
- BBM & ESDM
- Polri-KPK
- APBN
- Freeport
- Prolegnas
- Konflik Golkar Kubu Ical-Agung Laksono
- ISIS
- Rangkuman
- TVRI-RRI
- RUU Tembakau
- PSSI
- Luar Negeri
- Olah Raga
- Keuangan & Perbankan
- Sosial
- Teknologi
- Desa
- Otonomi Daerah
- Paripurna
- Kode Etik & Kehormatan
- Budaya Film Seni
- BUMN
- Pendidikan
- Hukum
- Kesehatan
- RUU Larangan Minuman Beralkohol
- Pilkada Serentak
- Lingkungan Hidup
- Pangan
- Infrastruktur
- Kehutanan
- Pemerintah
- Ekonomi
- Pertanian & Perkebunan
- Transportasi & Perhubungan
- Pariwisata
- Agraria & Tata Ruang
- Reformasi Birokrasi
- RUU Prolegnas Prioritas 2015
- Tenaga Kerja
- Perikanan & Kelautan
- Investasi
- Pertahanan & Ketahanan
- Intelijen
- Komunikasi & Informatika
- Kepemiluan
- Kepolisian & Keamanan
- Kejaksaan & Pengadilan
- Pekerjaan Umum
- Perumahan Rakyat
- Meteorologi
- Perdagangan
- Perindustrian & Standarisasi Nasional
- Koperasi & UKM
- Agama
- Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
- Kependudukan & Demografi
- Ekonomi Kreatif
- Perpustakaan
- Kinerja DPR
- Infografis
(CitizenDaily) Saleh Partaona Daulay Ketua Komisi VIII: Umat Beragama di Indonesia Jangan Terpengaruh Kejadian Charlie Hebdo
Aksi brutal yang dilakukan sekelompok orang yang menyerang kantor redaksi sebuah majalah satir di Paris, Charlie Hebdo, menuai kecaman luas dari para tokoh dunia. Di Indonesia sendiri, banyak pihak menyayangkan aksi tersebut dan justru dapat memburukkan citra Islam, yang selama ini terus dirusak dengan berbagai tuduhan tindakan terorisme.
Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan bahwa penyerangan terhadap kantor tabloid Charlie Hebdo di Prancis yang menewaskan 11 orang dapat membawa dampak buruk bagi citra Islam yang cinta perdamaian. “Tindakan tersebut menyimpang jauh dari nilai-nilai ajaran Islam. Karena itu, tindakan tersebut patut dikutuk,” ujarnya di Jakarta, Kamis (08/01).
Lebih lanjut, ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Menurutnya, para pengikut agama sudah semestinya menebar kasih sayang dan kedamaian.
Tindakan yang mengatasnamakan pembelaan akibat pelecehan yang dilakukan para redaktur kepada Nabi Muhammad justru menimbulkan kesan Islam seakan-akan membenarkan tindakan tersebut. “Kepada umat beragama di Indonesia agar tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Para pemeluk agama diharapkan dapat meningkatkan prinsip saling menghargai dan menghormati keyakinan dan kepercayaan masing-masing.”
Selama ini Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk dengan beragam agama, suku, dan adat-istiadat tumbuh dan berkembang di masyarakat. Perbedaan-perbedaan yang ada harus dikelola dengan baik.
Mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah tersebut menutup pernyataannya bahwa perbedaan-perbedaan yang ada justru dapat meningkatkan semangat persatuan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.