Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(DetikNews) Sapi NTT yang Diangkut Kapal Khusus Dijual di Bawah Rp 100.000/Kg

12/12/2018



Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin harga daging sapi di Jakarta yang bertahan di atas Rp 100.000/kg dapat turun sampai Rp 75.000/kg. Hal ini bisa terjadi bila sapi-sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diangkut oleh kapal khusus ternak 'tol laut' seperti KM Camara Nusantara I.

Berdasarkan hitungan dari Perum Bulog yang ditugasi untuk ‎mengelola sapi dari NTT tersebut, harga daging sapi tak mungkin bisa dijual Rp 75.000/kg di pasaran Jakarta. Hari ini, KM Camara Nusantara I sukses membawa 353 ekor sapi dari Kupang, NTT ke Jakarta dalam perjalanan 5 hari. 

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan bahwa harga sapi dari NTT yang dibawa kapal ternak KM Camara Nu‎santara I sudah Rp 35.000/kg bobot hidup saat turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Biaya untuk menurunkan sapi dan membawanya ke kandang milik BUMN PT Berdikari di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat sekitar Rp 1.000/kg. 

Bila ditambah margin sebesar Rp 2.000/kg untuk Perum Bulog dan PT Berdikari, harga sapi sudah Rp 38.000/kg bobot hidup. Harga ini masih di bawah pasaran, rata-rata harga sapi hidup di Jakarta harganya Rp 41.000/kg bobot hidup.

"Ditambah margin, kita akan jual di Rp 38.000/kg bobot hidup.‎ Ini menekan harga karena hari ini rata-rata harga Rp 41.000/kg bobot hidup. Jadi kalau kita jual Rp 38.000 agak turun sedikit lah (harga pasaran)," kata Djarot kepada detikFinance Jumat (11/12/2015).

Bila dipotong menjadi daging sapi, tanpa margin keuntungan untuk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) saja maka harganya sudah kira-kira Rp 76.000/kg. "Kalau harga daging, dengan rendemen 50% maka menjadi Rp 76.000/kg," ujarnya.

Djarot menjelaskan harga Rp 76.000/kg adalah harga rata-rata tanpa margin untuk RPH. Ada banyak bagian sapi, masing-masing bagian memiliki harga daging yang berbeda. Bagian-bagian tertentu bisa saja harganya di atas Rp 76.000/kg. 

"Tapi kan daging sapi macam-macam, ada prime cut, secondary cut, jeroan dan sebagainya. Tapi rata-rata sekitar Rp 76.000/kg," tuturnya.

Selain itu, harus diperhitungkan juga keuntungan untuk pedagang yang menjual daging sapi di pasar. Seandainya pedagang mengambil untung Rp 5.000/kg, harga daging sapi tersebut sudah Rp 81.000/kg di tingkat konsumen. 

"Kalau ditambah margin untuk pedagang,‎ katakan lah Rp 5.000/kg, kan jadi Rp 81.000/kg. Lalu ada ongkos untuk pemotongan, tapi saya nggak hafal besarannya," tukasnya.

Ia memperkirakan bahwa harga daging sapi lokal dari NTT tidak akan melampaui Rp 100.000/kg saat dijual di pasar Jakarta. ‎

"Tapi totalnya rata-rata nggak sampai Rp 100.000/kg, masih di kisaran Rp 80.000-90.000/kg. Intinya ini mencoba menurunkan harga daging sapi di Jakarta. Kita utamanya tidak cari untung, tapi nggak boleh rugi, harus ada untung kecil," katanya.