Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Kompas) Pasca Kecelakaan Perdana, Pemilik bisa tambah modal AirAsia Indonesia

12/12/2018



AirAsia Investment Ltd, pemilik 48,9 persen saham PT Indonesia AirAsia, bisa menambah modal untuk meningkatkan kinerja pada tahun-tahun berikutnya. Tambahan modal diperlukan jika pesawat AirAsia yang dinyatakan hilang kontak tak bisa dioperasikan lagi.

Kepala Ekonom dan Riset PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menjelaskan, pemulihan aset diperlukan agar operasionalisasi dan arus kas PT Indonesia AirAsia tak terganggu.

”Penambahan modal bisa mengikuti mekanisme peningkatan komposisi saham atau dengan komposisi saham yang sama,” ujar Lana yang dihubungi di Jakarta, Senin (29/12).

Laman AirAsia Bhd menyebutkan, AirAsia Investment Ltd memiliki 48,9 persen saham PT Indonesia AirAsia. Adapun 51,2 persen saham lainnya dimiliki investor Indonesia.

Lana menjelaskan, untuk mekanisme pertama, AirAsia Investment Ltd menambah modal sendirian tanpa melibatkan investor asal Indonesia. Dengan mekanisme ini, kepemilikan saham AirAsia Investment Ltd akan bertambah sesuai rasio modal yang ditambahkan terhadap seluruh modal tercatat.

Adapun pada mekanisme kedua, semua investor menyuntikkan modal bersama-sama sesuai komposisi kepemilikan saham. Dengan mekanisme ini, komposisi saham tidak berubah.

”Arus kas harus dipertahankan, apalagi jika ada kewajiban yang harus dibayar ke perbankan, penambahan modal sangat diperlukan. Langkah ini harus dilakukan supaya operasional yang menghasilkan arus kas tidak berubah,” kata Lana.

Upaya mempertahankan arus kas Indonesia AirAsia diperlukan supaya penerbangan berbiaya murah bisa terus berlangsung. Dengan penerbangan berbiaya murah, mobilitas warga Indonesia bisa lebih mudah.

Seperti biasa

Manajer Komunikasi PT Indonesia AirAsia Malinda Yasmin Juri mengatakan, hingga saat ini tidak ada pembatalan tiket keberangkatan AirAsia dari Indonesia secara signifikan. ”Proses pemesanan tiket dan keberangkatan berlangsung seperti biasa,” kata Malinda.

AirAsia Investment Ltd adalah perusahaan yang sebelumnya bernama AirAsia International Ltd, yang 100 persen sahamnya dimiliki AirAsia Bhd. Melalui AirAsia Investment Ltd, AirAsia Bhd memiliki saham di sejumlah perusahaan patungan, antara lain Thai AirAsia Co Ltd, AirAsia (Hongkong) Ltd, dan AirAsia Go Holiday Co Ltd.

PT Indonesia AirAsia belum menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun AirAsia Bhd sudah melantai di bursa Malaysia.

Saham AirAsia (AIRA) sempat menyentuh harga 2,94 ringgit Malaysia per lembar pada akhir pekan lalu. Namun, dalam perdagangan kemarin, AIRA dibuka pada posisi 2,6 ringgit Malaysia per lembar saham.

Kemarin, AIRA tercatat sebagai saham teraktif diperdagangkan. Harganya sempat turun hingga 2,56 ringgit Malaysia, tetapi naik lagi menjadi 2,69 ringgit Malaysia pada penutupan bursa. Harga saham AirAsia Bhd turun 8,5 persen, sehari setelah pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura.

Dalam catatan Kompas, PT Indonesia AirAsia merupakan nama baru dari PT Awair International setelah mendapatkan suntikan dana 10 juta dollar AS dari AirAsia pada 2004.