Berita Terkait
- (TigaPilarNews) DPR Harap Pemerintah Ajukan Banyak Obyek Baru untuk Cukai
- [Kalteng Pos]: Akhirnya, Pemerintah Resmi Naikan Harga Rokok
- (Tempo.co) Presiden Minta Impor Tembakau Dikurangi
- RUU Kebudayaan - Rapat Baleg dengan Pimpinan Komisi 10
- (Liputan6.com) Tolak RUU Pertembakauan, Industri Kritik Sikap Kemenkes
- (DetikNews) Tugas BIN di Sektor Bea Cukai: Berantas Bisnis Rokok dan Minuman Ilegal
- Pro Kontra Kenaikan Cukai Rokok – Rapat Dengar Pendapat Umum Banggar dengan PKEKK UI
- (Kompas.com) Taufiq Ismail: Kretek Warisan Budaya Itu Akal-akalan Korporasi Rokok
- (Tribun News) Bentoel Tolak Kenaikan Cukai Rokok
- (Warta Ekonomi Online) BALEG DPR Tindaklanjuti RUU Pertembakauan
- (Tribun News) DPR: Presiden Jokowi Tak Perlu Ratifikasi FCTC
- (Guardian) Tobacco firms tried to undermine Muslim countries' (Indonesia, Egypt) smoking ban
- (Suara Karya) Jimly Asshiddiqie: UU Tembakau, UU Perbankan Harus Batal Karena Berpihak Pada Asing
- (Indopos) Badan Urusan Rumah Tangga DPR Usahakan Kompleks Parlemen Bebas Asap Rokok
- (Kompas) Larangan Iklan Rokok Dikaji: Perlu Diatur RUU Pertembakauan atau RUU Penyiaran
- (Tempo) Opini: Sikap Mendua Pemerintah Terhadap Rokok.
- RUU Tembakau - Rapat Dengar Pendapat Komisi 9 dan KomnasPT, YLKI dan ISMKMI
Kategori Berita
- News
- RUU Pilkada 2014
- MPR
- FollowDPR
- AirAsia QZ8501
- BBM & ESDM
- Polri-KPK
- APBN
- Freeport
- Prolegnas
- Konflik Golkar Kubu Ical-Agung Laksono
- ISIS
- Rangkuman
- TVRI-RRI
- RUU Tembakau
- PSSI
- Luar Negeri
- Olah Raga
- Keuangan & Perbankan
- Sosial
- Teknologi
- Desa
- Otonomi Daerah
- Paripurna
- Kode Etik & Kehormatan
- Budaya Film Seni
- BUMN
- Pendidikan
- Hukum
- Kesehatan
- RUU Larangan Minuman Beralkohol
- Pilkada Serentak
- Lingkungan Hidup
- Pangan
- Infrastruktur
- Kehutanan
- Pemerintah
- Ekonomi
- Pertanian & Perkebunan
- Transportasi & Perhubungan
- Pariwisata
- Agraria & Tata Ruang
- Reformasi Birokrasi
- RUU Prolegnas Prioritas 2015
- Tenaga Kerja
- Perikanan & Kelautan
- Investasi
- Pertahanan & Ketahanan
- Intelijen
- Komunikasi & Informatika
- Kepemiluan
- Kepolisian & Keamanan
- Kejaksaan & Pengadilan
- Pekerjaan Umum
- Perumahan Rakyat
- Meteorologi
- Perdagangan
- Perindustrian & Standarisasi Nasional
- Koperasi & UKM
- Agama
- Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
- Kependudukan & Demografi
- Ekonomi Kreatif
- Perpustakaan
- Kinerja DPR
- Infografis
(Indopos) Badan Urusan Rumah Tangga DPR Usahakan Kompleks Parlemen Bebas Asap Rokok
DPR akan Bersih dari Asap Rokok
Selaku gedung parlemen, ternyata banyak pihak, baik karyawan, jumalis, hingga anggota DPR masih banyak yang merokok sembarangan tanpa memperdulikan orang sekitar. Gedung para legislator tersebut tidak disediakan ruang merokok. Beberapa waktu lalu, dalam rapat komisi 10 yang masih berlangsung, 3 anggota komisi 10 kedapatan merokok di dalam ruang rapat saat skors.
Atas desakan untuk menciptakan kondisi lebih sehat di DPR, pihak Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI akan mempersiapkan ruangan khusus merokok, sebagai bagian dari sarana prasarana dalam rencana pembangunan gedung baru DPR RI.
"Itu harus ditertibkan perokok di ruangan wartawan akan dibual ruangan tempat merokok," ujar Ketua BURT DPR RI Roem Kono, kepada INDOPOS di Gedung DPR RI (10/4).
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, jika rencana tersebut dipastikan akan dilakukan pada tahun ini. Selain itu ruangan wartawan atau presroom direncanakan akan dirombak dengan desain yang lebih bagus. Pasalnya hal itu untuk memberikan citra parlemen yang modern ketika ada kunjungan dari pihak luar negeri yang akan menggelar konfrensi pers.
"Mudah-mudahan tahun ini terealisasi dan harus berjalan, kita juga akan merombak presroom dengan salah satu ruangan yang ada podiumnya," ungkapnya.
Namun saat ditanya besaran anggaran biaya untuk merombak gedung DPR tersebut, Roem Kono enggan membeberkan besaran anggaran. Kendati demikian dia mengaku jika disain atau maket ruangan telah dibuat, pihaknya menegaskan jika besaran anggaran harus disesuaikan dengan hasil yang bagus.
"Maket sudah direncakan biaya anggaran itu relatif yang penting bagus yang penting output-nya," tandasnya