Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas.com) Kementerian ESDM Rampungkan Buku Putih PLTN

12/12/2018



JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah merampungkan peta jalan atau buku putih pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan kapasitas 5.000 megawatt (MW).

Hal itu dikatakan Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Maritje Hutapea. "Kami sudah rampungkan buku putih. Ini juga sudah ditandatangani Pak Menteri (Menteri ESDM Sudirman Said)," ujarnya di kantor Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Jumat (12/6/2015).

Nantinya, buku putih ini akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk pembahasan mengenai kelanjutan pembangunan PLTN tersebut.

Menurut Maritje, proyek PLTN di Indonesia sendiri cukup menarik banyak investor dari dalam ataupun luar negeri. Ia melanjutkan, di Indonesia terdapat daerah-daerah yang secara geologis aman digunakan dalam pembangunan proyek PLTN.

"Ada di beberapa wilayah, seperti Kalimantan dan Bangka," kata Maritje. Namun, pembangunan PLTN di Indonesia masih menyisakan pertentangan dari berbagai pihak.

"Ada kekhawatiran mengenai safety. Masyarakat boleh saja khawatir, tetapi jangan terlalu berlebihan. Semuanya bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Ia juga bilang, buku putih yang sudah ditandatangani Menteri ESDM tersebut masih menunggu lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kami menunggu kepatuhan dari Presiden, go or not go. Begitu Presiden bilang go nuclear, kami sudah siap," tuturnya.

Ia mengklaim, banyak pemerintah daerah yang meminta PLTN dibangun di wilayahnya. Selain itu, para investor berminat membangun PLTN di Indonesia.

"Sekarang ini ada banyak pemerintahan dari Kalimantan, Bangka, terutama Jawa yang minta. Investor banyak yang berasal dari Korea, Rusia. Saya sebulan saja di aneka energi sudah ada tiga investor," ujarnya.

Meski sudah mendapat respons positif, Maritje mengatakan, pemerintah tak mau gegabah dalam mengembangkan energi nuklir. Pasalnya, masih ada pihak yang mengkhawatirkan keamanan energi tersebut. (Pratama Guitarra)