Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas.com) Temui Jokowi, Freeport Nyatakan Siap Investasi 15,5 Miliar Dollar AS

12/12/2018



KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia menyatakan akan terus berinvestasi di Indonesia. Freeport bahkan sudah mengalokasikan anggaran 15,5 miliar dollar AS untuk pembangunan tambang bawah tanah di Papua, yang terbesar di dunia.

Hal itu disampaikan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu saat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Kamis (2/7/2015) siang.

"Mereka sudah menyiapkan investasi senilai 18 miliar dollar AS, 2,5 miliar dollar AS di antaranya untuk smelter. Sisanya untuk pembangunan underground mining atau tambang bawah tanah," ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai pertemuan.

Freeport berencana akan memperkenalkan ke publik tambang bawah tanah itu pada bulan September mendatang. "Pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia dan akan menjadi pencapaian bersejarah," kata Sudirman.

Dengan investasi besar itu, lanjut Sudirman, Freeport juga menyatakan akan menghargai kedaulatan hukum Indonesia. "Apa pun yang diatur oleh pemerintah, PTFI akan mengikuti," ujarnya.

Adapun pengembangan tambang bawah tanah akan dilakukan pada dua area, yakni Deep Mile Level Zone (DMLZ) dan Grassberg Block Cave (GBC). Pengembangan tambang bawah tanah DMLZ dan GBC akan dioperasikan untuk menggantikan Grasberg Mine dan DOZ (Deep Ore Zone) yang menjelang habis cadangan mineralnya.

Cadangan Grasberg Mine akan habis tahun 2017 dan DOZ pada akhir tahun ini. DMLZ mempunyai cadangan tambang 526 juta ton, sedangkan cadangan GBC lebih banyak dua kali lipatnya, atau 999.6 juta ton.

Pengembangan kontruksi DMLZ akan berakhir pada tahun ini sedangkan GBC pada tahun 2017.