Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Koran Tempo) Dualisme Ical-Laksono: Demi Mempertahankan Benteng Terakhir

12/12/2018




Delapan lelaki penjaga berseragam biru muda siaga di depan lift Fraksi Partai Golkar, lantai 12 Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan. Mata mengawasi tetamu yang lalu-lalang. Yang wajahnya tak familiar langsung diberhentikan. Tak ada yang bisa menemui Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin (kubu Ical) jika tak membikin janji.

Ketatnya penjagaan tak hanya dilakukan di lorong depan penerima tamu. Ruang kerja Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo tak luput dari penjagaan. Tiga petugas duduk bersiaga mengawasi setiap tamu. Empat polisi penjaga obyek vital berjaga di arca pantry untuk ikut mengawasi mereka yang hilir-mudik. Tiga hari sudah mereka pulang lebih lambat ketimbang hari biasa."Sampai malam tems," kata seorang petugas keamanan dalam kepada Tempo, kemarin. Sejenak dia meregangkan tangan, melonggarkan otot-otot-nya. Dia melanjutkan, "Kami ingin kisruh segera selesai."

Pangkal ketegangan ini diawali kala Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, yang hendak merombak pengurus fraksi. Agung mencopot Ade Komarudin sebagai ketua dan menggantinv.i dengan Agus Gumiwang Kartasasmita. Perang urat saraf berlangsung lewat berbagai pernyataan di media massa.

Kemarin, Agus meminta Ade segera mengosongkan ruangan pimpinan fraksi pada Jumat ini. Ade menanggapi dingin ultimatum ini "Tak ada yang bisa mengusir saya, apalagi dengan mengancam," katanya. Adapun Bambang mengancam melaporkan Agus ke polisi jika memaksa menduduki ruang fraksi.

Kepala Sekretariat Fraksi Golkar Supardi membantah ada pengamanan ekstra. Menurut dia, bertambahnya jumlah petugas merupakan hal biasa. Adapun staf ahli bagi Bambang Soesatyo, Dwi Nugroho Marsudianto, mengatakan pengamanan berlapis tak ada kaitannya dengan kisruh perombakan fraksi. "Memang seharusnya tak sembarang orang keluar-masuk ruang pimpinan," kata Dwi Nugroho.

Hingga Kamis malam, pimpinan fraksi kubu Agung belum memperlihatkan tanda bakal boyongan ke lantai 12. Pintu darurat penghubung lantai 12 dan lantai 13, tempat ruangan Sekretaris Fraksi kubu Agung, Fayakhun Andriadi, dikunci. Menurut Dwi, pintu darurat sengaja dikunci untuk mencegah kehadiran orang yang tak diinginkan. Staf Fayakhun, M. Soleh, mengatakan belum ada perintah untuk segera pindah ruangan. Seluruh dokumen masih tertata rapi. "Bapak berpesan, pekan depan suasana bakal kondusif," kata Soleh.

Karena Itulah, sejak Selasa lalu, Agus dan Fayakhun memilih memimpin fraksi secara jarak jauh dari Sekretaris Golkar di Slipi. Untuk sementara, Ade Komarudin cs masih bisa mempertahankan benteng terakhir simbol kepemimpinan.