Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Laporan Hasil Kerja Panja Anestesi Komisi 9

12/12/2018



Pada 22 April 2015 Panitia Kerja Kasus Anestesi (Panja Anestesi) Komisi 9 memberikan Laporan Hasil Panja Anestesi terkait evaluasi kasus malpraktek Rumah Sakit Siloam Karawaci (Kasus RS Siloam) dimana dua pasien meninggal dunia setelah diberi obat bius merek Buvanest yang diproduksi oleh Kalbe Farma (Kalbe).

Laporan Panja Anestesi dibacakan oleh Ketua Komisi 9 Dede Yusuf Macan Effendi dari Jabar 2.

Pemaparan Panja Anestesi

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Ketua Komisi 9, antara lain:

  • Hanya 4 orang yang hadir dari non-Panja, maka apapun yang dirumuskan hari ini adalah final.

  • Besok akan diberikan laporan ke Pemerintah tentang hasil investigasi Panja Anestesi.

  • Tujuan Panja Anestesi ini untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai RS.Siloam Karawaci dan produksi obat Buvanest.

  • Rekomendasi dari Panja Anestesi diharapkan jadi masukan untuk Pemerintah tentang sanksi dan efektivitas kerja.

  • Panja Anestesi telah bertemu dengan BPOM, asosiasi-asosiasi farmasi, Kalbe dan kunjungan kerja ke RS.Siloam Karawaci.

  • Tidak ada juga autopsi atas korban jadi diketahui cause of death (penyebab kematian).

  • Regulasi jalur pengawasan obat dan rumah sakit harus jadi rekomendasi.

  • Kalbe adalah aset nasional yang telah produksi Buvanest selama 7 tahun tanpa masalah.

  • Kalbe telah menjalani sanksi dari BPOM dan menjalani corrective dan preventive action.

  • Tidak ada CCTV yang bisa dilihat untuk investigasi Kasus Buvanest.

Laporan Panja Anestesi

  1. Paparan BPOM atas kasus ini sangat asumtif.

  2. Kalbe dalam distribusi Buvanest 7 tahun ini tidak pernah alami apapun.

  3. BPOM sudah beri sanksi untuk Kalbe dimana Buvanest dan 26 produk yang sama-sama diproduksi di ‘Line Production 6 Kalbe’ berhenti total.

  4. RS.Siloam Karawaci akui tak ada rekaman operasi atau rekaman pemberian vaksin yang ternyata malpraktek (tertukar). Tidak ada dokumen autopsi.

Rekomendasi Komisi 9

  1. Desak Pemerintah kedepankan kehati-hatian dalam investigasi dan tidak berdasar asumsi.

  2. Kementerian Kesehatan harus alokasikan lebih besar ke Dewan Pengawas Rumah Sakit agar cegah terulang lagi Kasus di RS.Siloam Karawaci.

  3. RS.Siloam Karawaci harus persering koordinasi dengan Badan Pengawas Rumah Sakit sebagai upaya memenuhi UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

  4. Kalbe Farma makin harus penuhi CAPA (Corrective Action, Preventive Action) sembari tunggu putusan BPOM selanjutnya.

  5. Jika Kalbe Farma dinilai penuhi CAPA, BPOM bisa melepas segel di ‘Production Line 6 Kalbe’ sehingga 27 jenis obat bisa diproduksi lagi.

  6. RS.Siloam Karawaci harus lebih perhatikan seluruh pasiennya sesuai UU Rumah Sakit.

Rapat Panja Anestesi Komisi 9 tentang malpraktek selesai.

 

Untuk membaca rangkaian livetweet Laporan Panja Anestesi kunjungi http://chirpstory.com/li/263546.

 

wikidpr/fr