Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Liputan6.com) Pemerintah Bangun PLTS Terapung Pertama di RI

12/12/2018



Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di atas waduk‎. Dengan begitu, waduk tidak hanya bisa menjadi sumber energi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan,‎ pemerintah melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan energi dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).  Salah satunya adalah pemanfaatan waduk sebagai lahan pembangunan PLTS‎.

"Kita manfaatkan listrik di sana, daripada tidak dimanfaatkan. Di luar negeri sudah dilakukan," kata Rida, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Rida mengungkapkan, pembangunan PLTS terapung tersebut untuk mengatasi permasalahan penyediaan lahan. Pasalnya, salah satu kendala pembangunan infrastruktur adalah pembebasan lahan. Saat ini PLTS terapung tersebut sedang dilakukan uji coba di Surabaya Jawa Timur.

‎"Termasuk waduk, dan Cirata, Jatiluhur, Jati Gede kalau sudah jadi kan menganggur tuh atasnya kita pasang PLTS terapung sedang diujicoba di Surabaya," tuturnya.
‎  
Rida menambahkan, rencana tersebut sudah dibicarakan dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), jika pengembangan berhasil maka PLTS akan dibangun pada waduk yang memiliki potensi panas matahari.

‎"Kita sudah bicara Dirjen Sumber Daya Air PUPR tidak hanya untuk tambak dan olah raga air,"ujarnya.

Selain memanfaatkan waduk, untuk mengatasi permasalahan penyediaan lahan dalam pembangunan PLTS, juga akan memanfaatkan atap bangunan.

Menurut Rida, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merealisasikan rencana tersebut dengan ‎mewajibkan satu bangunan mengunakan PLTS sebagai sumber energinya.

‎"Bagaimana caranya sedang dijajaki dengan Pak Ahok mungkin tidaik setiap bangunan baru memasang berapa persen. Sekitar satu megawatt (MW) butuh lahan 1 hektare," tutup Rida.