Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(MetroTVNews.com) Soal SBY dan Petral, DPR akan Panggil Sudirman Said

12/12/2018



Metrotvnews.com, Jakarta: DPR berencana memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Kamis 21 Mei. Pemanggilan berkaitan dengan pernyataan Sudirman tentang pembubaran Petral yang selalu terhenti di meja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kami sudah tanda tangan untuk memangil Sudirman Said ke DPR," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Ipar dari Ani Yudhoyono itu mengutarakan, pernyataan Sudirman tak hanya menyinggung suami sang ipar. Tapi, DPR juga merasa dilecehkan dengan pernyataan Sudirman.

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu balik menuding, Sudirman bohong. Sudirman, kata dia, seharusnya bekerja bukan melempar kebohongan.

"Sekarang yang kita lihat ini adalah pernyataan bohong. Jangan semua Menteri berbicara tanpa fakta. Harusnya Menteri ini bekerja dan bekerja," tambah dia.

Lantaran itu, Agus meminta Sudirman hadir memenuhi panggilan DPR. Sehingga dapat menjelaskan secara rinci, maksud dari pernyataannya itu.

"Harapannya dia datang. Kita lihat saja besok dia datang atau tidak," tukas Agus.

Diketahui, Sudirman ngotot menyebut upaya pembubaran Petral tak lepas dari konsistensi Presiden Joko Widodo. Sebab, banyak usaha-usaha penataan oleh Pertamina yang terhenti di Kantor Presiden.

"Mengkomunikasikan latar belakang suatu kebijakan dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan adalah bagian dari tugas publik yang harus diemban seorang menteri, termasuk dalam perbaikan tata kelola migas," kata Sudirman melalui keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Selasa kemarin.

Sudirman mengatakan, dia hanya menjalankan tugas sebagai Menteri ESDM. Menurut dia, sebagai menteri dirinya berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya melakukan berbagai perbaikan dalam pengelolaan energi, termasuk sub sektor minyak dan gas.   

"Saya bersyukur karena diskusi publik yang dilakukan bersama dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas membuka mata banyak pihak bahwa banyak hal yang memang harus diperbaiki," sebut dia.