Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi 10 dengan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI)

12/12/2018



Pada tanggal 22 April 2015, Komisi 10 melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).  Rapat yang dipimpin oleh ­­­Ridwan Hisjam dari Partai Golkar ini membahas mengenai persiapan untuk acara TAFISA World Sport For All Games pada bulan Oktober 2016. Berikut pemaparan dari FORMI:

FORMI pada awalnya menjelaskan mengenai struktur organisasi dan juga posisinya yang memiliki delapan mitra kementerian. FORMI lalu menjelaskan mengenai olahraga rekreasi yang dinaunginya, antara lain adalah: olahraga masyarakat, olahraga tradisional, dan olahraga khusus. Contoh-contoh dari olahraga tersebut adalah inline skating, mountain bike, perahu naga, layang-layang, push-up, sit-up, zumba, air-soft gun, parkour, skate board, dan street soccer.

Selanjutnya, FORMI meminta dukungan kepada Komisi 10 atas acara TAFISA World Sport For All Games pada bulan Oktober 2016. Acara ini akan dihadiri 110 negara dari 5 benua dan terdapat 50 hingga 60 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Acara TAFISA ini memiliki tema “Unity in Diversity”, sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dengan sub-tema “Let’s Move be Active”.

Pembukaan acara TAFISA ini direncanakan berlangsung di Gelora Bung Karno. Selain itu akan ada beberapa pembicara yang direncanakan akan mengisi acara antara lain adalah Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki Moon, Michelle Obama, dan aktor Jackie Chan. Untuk dapat menyelenggarakan acara tersebut, FORMI membutuhkan dana sebesar 50 Milyar Rupiah, dana ini menurut FORMI masih di bawah dana Asian Games, sebesar 15 Juta Dollar. Selain itu, FORMI juga memiliki program Tour of Indonesia yang mengajak para tamu untuk dapat berkeliling melihat keindahan Indonesia misalnya ke Raja Ampat. 

Pemantauan Rapat

Berdasarkan pemaparan tersebut, berikut adalah tanggapan dan pertanyaan dari Komisi 10:

Fraksi PDI Perjuangan: Oleh Isma Yatun dari Lampung 1: Permintaan dana kepada Kemenpora tampaknya akan cukup sulit, karena Kemenpora hanya menyediakan anggaran Rp.100 milyar untuk PON, sedangkan FORMI meminta Rp.450 milyar untuk TAFISA. Oleh karena itu Isma menyarankan agar FORMI meminta dana kepada kementerian lain juga.

Fraksi Golkar : Oleh Popong Otje D dari Jawa Barat 1: Menurut Ceu Popong, posisi FORMI sangat strategis karena memiliki 8 mitra kerja. Ia juga mengatakan akan membahas TAFISA dengan Kemenpora.

Fraksi Gerindra: Oleh Moreno Soeprapto dari Jawa Timur 5: Moreno menilai bahwa FORMI seharusnya lebih spesifik dalam membawahi cabang olahraga, misalnya olahraga budaya dan olahraga tradisional, contohnya adalah olahraga sumpitan. Ia juga mendukung agar FORMI untuk membawahi X-Games, meskipun olahraga tersebut bukan dari budaya Indonesia. Selain itu, Moreno mengingatkan agar jangan sampai ada olahraga yang dibawahi oleh FORMI tumpang tindih dengan organisasi lain, misalnya BMX yang juga dibawahi oleh KONI, karena olahraga ini menjadi cabang olahraga di Asian Games.

Sri Meliyana dari Sumatera Selatan 2: Sri bertanya sekaligus memberi masukan kepada FORMI, apakah FORMI dapat menitipkan penyebaran informasi terkait TAFISA pada acara-acara pemerintahan, misalnya pada Konferensi Asia Afrika.

Fraksi Demokrat: Oleh Jefirstson dari NTT 2: Jefirstson mengatakan bahwa dana Rp.450 milyar yang dijanjikan oleh Kemenpora kepada FORMI itu belum ada karena Kemenpora belum mengajukan dana tersebut kepada Komisi 10. Jefirstson menilai Kemenpora adalah Pemberi Harapan Palsu (PHP). Jefirstson sangat menekankan pentingnya pembahasan dana antara FORMI dengan Kemenpora, agar dana dapat cepat turun.

Oleh Teuku Riefky dari Aceh 1: Teuku menyatakan bahwa FORMI seharusnya mendapatkan dukungan Pemerintah, karena dapat mendukung pariwisata Indonesia.

Fraksi PAN: Oleh Teguh Juwarno dari Jawa Tengah 9: Teguh mengatakan bahwa TAFISA dan FORMI saat ini mendapat dukungan utama dari Komisi 10.

Fraksi PKB: Krisna Mukti dari Jawa Barat 7: Krisna menanyakan kepada FORMI, mengapa masyarakat belum mengetahui mengenai FORMI, padahal kegiatannya sudah cukup banyak. Apa kekurangan FORMI?

Fraksi PPP: Oleh Elviana dari Jambi: Elviana menanyakan mengapa penempatan pembukaan TAFISA harus dilakukan di Jakarta, padahal seharusnya dapat dilakukan di kota lain. Misalnya saja PON sudah dilakukan di Jawa Barat. Selain itu, Elviana juga mengingatkan agar FORMI bekerja sama dengan organisasi layang-layang, jangan sampai layang-layang diklaim oleh Malaysia.

Fraksi Hanura: Oleh Dadang Rusdiana dari Jawa Barat 2: Dadang mengatakan bahwa saat Komisi 10 mengadakan rapat dengan Kemenpora, PON sudah mulai disinggung, namun TAFIS belum pernah disinggung sama sekali. Padahal acara keduanya hanya berbeda satu bulan. 

Tanggapan dari Mitra :

Setelah mendapatkan masukan dan pertanyaan, FORMI memberikan tanggapan kepada anggota dewan Komisi 10.

FORMI kepada Moreno: FORMI menjelaskan bahwa sangat mungkin ada olahraga yang tumpang tindih. Contohnya saja jet ski yang berada di bawah KONI dan FORMI. Salah satu pertimbangannya adalah karena KONI tidak dapat membawahi olahraga anak dan lansia.

FORMI menyampaikan kepada Komisi 10 terkait rencananya dalam mendukung pariwisata Indonesia. Saat ini Rusia sudah memesan 1,000 tempat untuk program Tour of Indonesia. Mereka menggunakan biaya sendiri, tidak menggunakan dana Negara. Hal ini akan meningkatkan devisa Negara. 

Catatan Rapat

  1. Komisi 10 mendukung FORMI dan TAFISA .
  2. Komisi 10 akan menindaklanjuti aspirasi FORMI ke Kemenpora.
  3. Komisi 10 mendorong FORMI untuk berkoordinasi dengan lembaga lain agar tidak ada tumpang tindih terkait olahraga yang dibawahi. 

Untuk membaca rangkaian livetweet dari Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi 10 dengan Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia, silahkan kunjungi http://chirpstory.com/li/263670

 

Wikidpr/cd