Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Tempo) Menlu Irak: Kami Butuh Indonesia untuk Perangi ISIS

12/12/2018



Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al Jafari meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Irak, kata dia, membutuhkan beberapa bantuan dari pemerintah Indonesia untuk memerangi ISIS.

"Tentunya kami masih membutuhkan adanya bantuan pada sektor keamanan militer, persenjataan, khusnys persenjataan udara," kata Ibrahim, di Jakarta Convention Center dalam pembukaan Konferensi Asia-Afrika, Minggu 19 April 2015.

Ibrahim juga meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia terkait dengan informasi intelijen. Juga kebutuhan kemanusiaan. "Karena kami saat ini memiliki 2 juta jumlah pengungsi. Bantuan kemanusiaan itu senantiasa kami terima apabila ISIS merusak beberapa wilayah kami."

Ibrahim mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam memerangi dan mengurangi jumlah anggota kelompok ISIS. Salah satu yang paling utama adalah dengan cara pendekatan budaya. "Kami tahu bahwa latar belakang pemikiran ISIS itu dimulai ideologi, yaitu mereka yang selalu menganggap halal darah selain mereka yang berbeda pendapat," ujarnya.

Perbedaan itu, kata dia, bisa jadi disebabkan karena mahzab atau ajaran agama yang telah menyimpang. "Ini perlu kita berantas, harus ada sosialisasi untuk meningkatkan nilai-nilai keislaman yang cinta damai, toleran terhadap kelompok lain meski pendapatnya berbeda."

Selain itu, Ibrahim mengatakan peran media dalam memerangi kelompok ISIS juga sangat besar. Apalagi, prpopaganda yang dilakukan ISIS selama ini menggunakan media sosial. "Itupun perlu kita lawan dengan perlawanan secara media." Namun Ibrahim tidak menjelaskan perlawanan seperti apa dengan media yang dimaksudkan.

Menurut dia, kuatnya kelompok ISIS juga dikibatkan oleh pengaruh media barat yang membuat citra negatif terhadap negara Islam. Seperti adanya, penghinaan terhadap Rasulullah dalam sebuah media. Sehingga, kata dia, ini yang menyebabkan perlawanan individu dalam memerangi penistaan itu dibenarkan setelah bergabung dengan kelompok ISIS. "Ini adalah tantangan besar yang perlu kita hadapi juga."

http://www.tempo.co/read/news/2015/04/19/115658962/Soal-ISIS-Menlu-Irak-Kami-Butuh-Bantuan-Indonesia