Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Tempo.co) Menteri Imam: Publik Menuntut Revolusi Sepak Bola

12/12/2018



TEMPO.COYogyakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan ada tuntutan dari masyarakat soal adanya revolusi dalam persepakbolaan Indonesia. Revolusi ini untuk memastikan reformasi sepak bola tidak boleh berhenti, meskipun FIFA sudah mencabut pembekuan PSSI.

"Ada tuntutan dari publik bola, sebaiknya sepak bola kita tidak hanya semata-mata direformasi, tapi juga direvolusi. Setelah dipertimbangkan, butuh waktu, tenaga, bahkan biaya yang tidak sedikit. Kita pilih jalan revolusi," kata Imam di Pondok Pesantren Alqodir, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu petang, 15 Mei 2016.

Ia menyebutkan pihaknya mempunyai kewajiban, kewenangan, sekaligus tanggung jawab mengawal perubahan di persepakbolaan Tanah Air. Satu tahun untuk pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan waktu yang cukup untuk mengevaluasi. Sekaligus cukup untuk Federasi melihat keterlibatan pemerintah tidak akan setengah-setengah. 

Pemerintah, kata dia, ingin mendorong dan mendukung persepakbolaan Indonesia. Faktanya, pemerintahlah yang menyediakan infrastruktur. Semua stadion sepak bola dibangun pemerintah. 

"Bahasa umumnya, meskipun hari ini sudah dicabut FIFA, kami masih tetap ingin komitmen dari FIFA, PSSI, kemudian pemilik suara, bagaimana perubahan yang diinginkan betul-betul terjadi, baik perubahan di level organisasi, kompetisi, maupun industri bola," kata Imam sebelum menutup acara “Trail Trabas, Akhirussanah Pesantren Alqodir”.

Pengasuh Pondok Pesantren Alqodir, Kiai Haji Masrur Ahmad, ikut menyatakan dukungan jika ada revolusi dalam persepakbolaan di Indonesia. Sebab, masyarakat merindukan sepak bola yang kompetisinya sehat dan organisasinya juga sehat. "Kami dukung persepakbolaan yang sehat dan berprestasi," tuturnya.