Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(TeropongSenayan) Inggris Main Dua Kaki dalam Konflik Papua?

12/12/2018



JAYAPURA (TEROPONGSENAYAN) - Politikus Papua Barat, Jimmy Demianus Idjie mempertanyakan konsisten pernyataan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik yang menyatakan mendukung sepenuhnya Papua bagian dari NKRI pada kunjungannya pekan tadi di Bumi Cenderawasih.

"Padahal di Inggris masih melindungi dan membiarkan para pejuang atau gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI dan bisa berkantor di negara mereka. Itu pernyataan sangat ambigu," katanya saat berada di Kota Jayapura, Papua, Senin (25/1/2016).

Menurut dia, pernyataan Dubes Inggris Moazzam Malik saat berkunjung pada pekan lalu ke Papua, masih menyisahkan sejumlah pertanyaan yang patut diklarifikasi, karena di Inggris ada kelompok yang menggaungkan perpecahan bangsa Indonesia.

"Kalau menurut saya, jika mereka (Dubes Inggris-red) mau bicara tentang hubungan kerja sama dengan Indonesia itu sah-sah saja, tapi dalam konteks kedaulatan, tanpa campur politik suatu negara," katanya.

"Semestinya mereka juga mengakui secara sungguh-sungguh dengan menunjukkan sikap yang konkrit. Tidak boleh ada pembiaran atau toleransi bagi perorangan, kelompok atau pihak apa pun itu yang menyudutkan Indonesia, itu yang kita harapkan," sambungnya.

Mantan ketua DPRD Papua Barat itu juga mencontohkan bahwa ada negara yang sama juga yang memperlakukan demikian atau memperlakukan kebijakan ganda.

"Seperti Australia, mereka mengakui kedaulatan kita, tapi juga melindungi para pencari suaka, ini kan tidak menunjukkan sikap yang serius dalam hubungan bilateral suatu negara," katanya.

Sebelumnya, pada pekan lalu, Dubes Inggris Moazzam Malik berkunjung ke Jayapura dan bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Gubernur Lukas Enembe dan Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Pada momentum itu, Dubes Malik sampaikan bahwa Pemerintah Inggris menyiapkan program beasiswa Chevening bagi pelajar terbaik Papua.

Selain itu, Inggris menyediakan 8,5 juta poundsterling untuk Program Protarih (Program Tata Ruang dan Investasi Hijau) guna mendukung Pemerintah Provinsi Papua.