Berita Terkait
Kategori Berita
- News
- RUU Pilkada 2014
- MPR
- FollowDPR
- AirAsia QZ8501
- BBM & ESDM
- Polri-KPK
- APBN
- Freeport
- Prolegnas
- Konflik Golkar Kubu Ical-Agung Laksono
- ISIS
- Rangkuman
- TVRI-RRI
- RUU Tembakau
- PSSI
- Luar Negeri
- Olah Raga
- Keuangan & Perbankan
- Sosial
- Teknologi
- Desa
- Otonomi Daerah
- Paripurna
- Kode Etik & Kehormatan
- Budaya Film Seni
- BUMN
- Pendidikan
- Hukum
- Kesehatan
- RUU Larangan Minuman Beralkohol
- Pilkada Serentak
- Lingkungan Hidup
- Pangan
- Infrastruktur
- Kehutanan
- Pemerintah
- Ekonomi
- Pertanian & Perkebunan
- Transportasi & Perhubungan
- Pariwisata
- Agraria & Tata Ruang
- Reformasi Birokrasi
- RUU Prolegnas Prioritas 2015
- Tenaga Kerja
- Perikanan & Kelautan
- Investasi
- Pertahanan & Ketahanan
- Intelijen
- Komunikasi & Informatika
- Kepemiluan
- Kepolisian & Keamanan
- Kejaksaan & Pengadilan
- Pekerjaan Umum
- Perumahan Rakyat
- Meteorologi
- Perdagangan
- Perindustrian & Standarisasi Nasional
- Koperasi & UKM
- Agama
- Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
- Kependudukan & Demografi
- Ekonomi Kreatif
- Perpustakaan
- Kinerja DPR
- Infografis
(Tribun) Wakil Ketua Komisi VII DPRSatya WY: Pertamina Tak Boleh Lagi Tentukan Harga Elpiji
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Wira Yudha, menegaskan tidak setuju harga Elpiji ditentukan oleh PT Pertamina (Persero). Satya ingin pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang mengatur harga Elpiji khususnya yang berukuran 12 kilogram (Kg).
"Harusnya harga ditentukan oleh Menteri ESDM bukan Pertamina," ujar Satya di Jakarta, Rabu (7/1).
Meski Pertamina mengeluh rugi akibat subsidi untuk Elpiji 12 kg, namun Satya menilai pemerintah yang harus mencarikan solusinya. Sebab kenaikan harga Elpiji 12 kg akan berpengaruh terhadap permintaan dan konsumsi Elpiji 3 kg ke depannya.
"Kita sudah mengatakan kebijakan menaikkan Elpiji 12 kg tidak bisa lepas dari 3 kg," ungkap Satya.
Satya juga mengusulkan pemerintah dan Pertamina segera menerapkan distribusi Elpiji 3 kg secara tertutup. Dengan begitu akan mengurangi konsumsi dan permintaan masyarakat untuk Elpiji 3 kg akibat harga Elpiji 12 kg naik.
"Berapa perpindahan masyarakat dari Elpiji 12 kg ke 3 kg? Karena akan membebankan negara, karena Elpiji 3 kg disubsidi besar," jelas Satya.
Sebelumnya diketahui bahwa harga Elpji 12 kg mengalami kenaikan per 1 Januari 2015. Pada awalnya harga jual Elpiji di kisaran Rp 11 ribu, sekarang naik menjadi Rp 14 ribu.
profil wikidpr untuk Satya Wira Yudha: http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef7aa