Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

TVRI & RRI - Rapat Dengar Pendapat Komisi 1 dan Direksi TVRI & RRI

12/12/2018



Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI) adalah badan usaha milik negara yang juga stasiun televisi dan radio pertama di Indonesia. TVRI sedang menjadi sorotan publik akhir-akhir ini dimulai sejak Desember 2013 dimana Komisi 1 DPR-RI menahan anggaran kerja TVRI karena dugaan penyelewengan anggaran oleh jajaran manajemen TVRI.  DPR kemudian membuat keputusan sanksi yaitu memecat seluruh anggota Dewan Pengawas TVRI.  Pada Februari 2015 TVRI kembali menjadi sorotan publik ketika Kejaksaan Agung menetapkan pelawak Mandra sebagai tersangka kasus korupsi di TVRI.

Pada 3 Februari 2015 Komisi 1 mengadakan rapat dengar pendapat dengan direksi TVRI dan RRI.  

Pemantauan Rapat

Ini respon dari Fraksi terhadap pemaparan direksi TVRI & RRI:

Fraksi PDIP: Irine Yusiana Roba Putri dari Malut menegaskan pentingnya peran RRI karena siarannya bisa di akses sampai ke pelosok pedalaman Indonesia. Irine menanyakan langkah apa yang akan diambil untuk meningkatkan penyiaran ke seluruh pelosok.  Irine juga menanyakan kendala mengapa jangkauan TVRI hanya 42% dari populasi Indonesia.  Evita Nursanty dari Jateng 3 mengusulkan pembentukan panitia kerja (panja) untuk mendalami kabar bahwa pemerintah daerah (pemda) turut membantu dana operasional dari TVRI.

Fraksi Gerindra: Oleh Biem Triani Benjamin dari DKI 2.  Biem fokus kepada RRI dan meminta breakdown dari programming siaran yang akan dilakukan.  Biem mendengar bahwa siaran RRI di Batam menggangu penerbangan di Singapura sehingga diberhentikan.  Biem ingin klarifikasi kebenaran dari berita tersebut. 

Fraksi Golkar: Oleh Tantowi Yahya dari DKI 3. Tantowi menyayangkan bahwa anggaran Rp.1 Triliun yang dianggarkan oleh negara untuk TVRI sebelumnya tidak membawa hasil yang signifikan. Tantowi ingin krisis dan skandal di TVRI tidak terulang lagi.

Fraksi PKS: Oleh Mahfudz Siddiq dari Jabar 8 sebagai Ketua Komisi 1. Mahfudz menegaskan bahwa RUU Penyiaran dan RUU RTRI adalah prioritas Komisi 1 untuk masuk daftar Prolegnas 2015. Bahwa rencana Komisi 1 untuk menggabungkan TVRI dan RRI menjadi satu badan diharapkan menjadi titik awal yang baik untuk revitalisasi TVRI & RRI di 2015. Bahkan akan ada penyesuaian logo baru untuk TVRI & RRI.  Mahfudz paham bahwa akan ada resistensi internal dari TVRI & RRI atas rencana penggabungan ini. Tetapi Mahfudz menambahkan bahwa TVRI & RRI tidak akan menjadi Badan Layanan Umum dari Kementerian Informasi jadi jajaran pegawai TVRI & RRI tidak perlu khawatir.  

Fraksi Nasdem: Bachtiar Aly dari NAD 1 menegaskan bahwa inisiatif untuk mengintegrasi media nasional adalah bentuk rujukan dari krisis yang terjadi di TVRI & RRI. Bachtiar mendukung kenaikan anggaran TVRI & RRI dan berharap kesejahteraan dari anggotanya diperhatikan. Namun demikian, Bachtiar berharap akan ada peningkatan dari content. Bachtiar merasa jajaran manajemen TVRI kurang percaya diri dan minder untuk berkompetisi dengan stasiun televisi lain. Bachtiar menghimbau walaupun statusnya BUMN, TVRI & RRI jangan segan untuk kritisi pemerintah asalkan tidak masuk ke ranah pemberitaan konflik. Bachtiar menghimbau untuk mempertimbangkan ranah citizen & peace journalism dan menjunjung tinggi kode etik advertising.  Supiadin dari Jabar 11 menanyakan strategi TVRI & RRI untuk menciptakan daya tarik untuk bisa berkompetisi. Supiadin juga minta diprioritaskan persiapan sumber daya manusia (SDM) dari TVRI & RRI.

Fraksi Hanura: Oleh Arief Suditomo dari Jabar 1. Arief menyorot kejanggalan alokasi anggaran TVRI yang proporsi untuk kebutuhan kepegawaian jauh lebih besar dibandingkan proporsi untuk program televisinya (content), khususnya pada saat prime time. Arief menanyakan kesiapan sistem pengukur tingkat kepuasan pemirsa (rating) dan juga strategi konkret TVRI dalam memperbaiki SDM-nya.   

 

Untuk membaca rangkaian livetweet Rapat Dengar Pendapat Komisi 1 dengan Dewan Direksi TVRI & RRI , kunjungi http://bit.ly/TVRIRRIkom1.


wikidpr/sith