Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

RKA K/L Tahun 2019 - Raker Komisi 1 dengan Menteri Luar Negeri

Tanggal Rapat: 5 Sep 2018, Ditulis Tanggal: 23 Apr 2019,
Komisi/AKD: Komisi 1 , Mitra Kerja: Menteri Luar Negeri

Pada 5 September 2018, Komisi 1 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengenai RKA K/L Tahun 2019. Raker dipimpin dan dibuka oleh Satya Widya Yudha dari Fraksi Golkar dapil Jawa Timur 9 pada pukul 16:08 WIB, dan dinyatakan terbuka untuk umum (pada
saat pemaparan) dan tertutup pada saat pendalaman.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Luar Negeri

Berikut merupakan pemaparan mitra:

§ Dalam Asian Games 2018 tim Korea, baik Korea Utara dan Selatan telah memutuskan untuk mengibarkan bendera semenanjung Korea untuk beberapa cabang olahraga.

§ Masih terkait dengan kontribusi Indonesia pada perdamaian dunia, Indonesia telah melepaskan kontingen Garuda Indonesia ke Kongo dan Lebanon dengan total 3.532 atau 88,3% dari 4.000 personel dari yang kita canangkan.

§ Timbul pertanyaan kenapa konsep kerja sama Indo-Pasific bagi Indonesia dan ASEAN itu penting, jawabannya ini menjadi hal yang penting karena 2 kawasan tersebut tetap terjaga stabilitas dan keamanannya dan hukum internasional pun dihormati di 2 kawasan tersebut.

§ Indonesia tidak akan mundur 1 inchi pun untuk menjaga kedaulatan keutuhan Republik Indonesia, kita Indonesia akan melakukan upaya apapun untuk mempertahankan kedaulatan kita.

§ Situasi dunia banyak diwarnai ketidakpastian baik politik maupun ekonomi, situasi ekonomi yang dialami sekarang ini adalah dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

§ Perang tarif Amerika Serikat - Tiongkok 25% untuk berbagai produk.

§ Perang dagang tersebut secara psikologis politik berdampak bagi hubungan antara USA dan RRC.

§ Dunia pasti akan terpengaruh jika perang dagang ini masih akan berlanjut antara Amerika dan Tiongkok.

§ Dalam pertemuan bulan Agustus kemarin salah satu kepentingan Indoneisa yang saya angkat yaitu GST (fasilitas bebas bea masuk bagi negara-negara berkembang).

§ Situasi ekonomi di Turki: (1) Nilai perdagangan USD 1,7 miliar (2017), (2) Investasi Turki USD 1,6 juta (2017), dan (3) Turki tanamkan modal pada sektor energi dan kehutanan.

§ Diplomasi ekonomi juga terus didorong untuk peningkatan ekspor produk Indonesia dan telah membuka akses bagi BUMN untuk mendapatkan berbagai proyek infrastruktur di Amerika yang salah satunya itu adalah WIKA.

§ Terjadi peningkatan intensitas kunjungan presiden Afrika ke Indonesia yang mana semua ini merupakan kontribusi nyata bagi kita untuk peningkatan perekonomian Indonesia.

§ Peningkatan anggaran sebesar Rp477.216.096 dari pagu indikatif yang diperuntukkan untuk pelaksanaan diplomasi ekonomi dan sarana prasarana aparatur negara.

§ Total belanja pada pagu anggaran TA 2019 yaitu sebesar Rp7,835 Triliun.

§ Prioritas nasional stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan Pemilu dilaksanakan dengan program efektivitas diplomasi.

§ Peningkatan peran dan diplomasi di bidang multilateral pagu anggaran Rp853M, pengkajian dan pengembangan Kebijakan Luar Negeri Rp32M, peningkatan kualitas pelayanan kekonsuleran Rp119M.


Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan