Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Anggaran Tahun 2020 dan Pembahasan RKA dan RKP K/L Tahun 2021 — Komisi 7 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)

Tanggal Rapat: 26 Jun 2020, Ditulis Tanggal: 1 Jul 2020,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Kepala LPNK

Pada 26 Juni 2020, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) mengenai Evaluasi Anggaran Tahun 2020 dan Pembahasan Rancangan Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) Kementerian/Lembaga (K/L) Tahun 2021. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Sugeng dari Fraksi Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 19:25 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: wikidpr.org)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Kepala LPNK

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

  • Komposisi anggaran LIPI tahun 2020:
    • Sebelum penghematan Rp1.686.445.155.000:
      • Belanja pegawai: Rp628.628.570.000 (37%).
      • Belanja barang: Rp324.751.060.000 (19%).
      • Belanja modal: RP733.065.525.000 (44%).
    • Setelah penghematan Rp1.535.215.582.000:
      • Belanja pegawai: Rp628.628.570.000 (41%).
      • Belanja barang: Rp219.586.704.000 (14%).
      • Belanja modal: RP687.000.308.000 (45%).
  • Kegiatan diseminasi LIPI tahun 2020 yang dikoordinasikan oleh Kemenristek/BRIN:
    • H. Eddy Soeparno, S.H., M.H. daerah pemilihan Kalimantan Timur.
    • H. Yulian Gunhar, S.H., M.H. daerah pemilihan Sumatera Selatan 1.
    • H. Hasnuryadi Sulaiman, S.E., M.A.B. daerah pemilihan Kalimantan Selatan 2.
    • Dra. Hj. Haeny Relawati Rini, W. M.Si. daerah pemilihan Jawa Timur 9.
    • H. Syaikul Islam, Ls. M. Sosio. Daerah Jawa Timur.
    • H. Abdul Wakhid, S.Pd.I. daerah pemilihan Riau 2.
    • Sartono Hutomo daerah pemilihan Jawa Timur 7.
    • Zulfikar hamonangan, S.H. daerah pemilihan Banten 3.
    • H. Rofik Hananto, S.E. daerah pemilihan Jawa Tengah 7.
    • H. Asman Abnur, S.E., M.Si. daerah pemilihan Kepulauan Riau.
  • Kegiatan diseminasi LIPI untuk masyarakat:
    • Webinar/pelatihan daring:
      • Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tentang teknologi, desain, kemasan, dan pemasaran.
      • Pembinaan tenaga kesehatan terkait pandemi.
      • Pembinaan ilmiah remaja untuk murid SMA dan/atau guru.
      • Topik lain yang relevan.
    • Program magang di LIPI:
      • Mahasiswa S1 (semester 7-8).
      • Mahasiswa S2.
      • Mahasiswa S3.
    • Bantuan studi di PTN mitra:
      • Untuk S2.
      • Untuk S3.
  • Topik diseminasi LIPI untuk masyarakat:
    • Webinar kondisi terkini dan potensi pengembangan terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove di berbagai daerah.
    • Webinar kondisi ekosistem perairan danau-danau prioritas.
    • Webinar mitigasi bencana gempa dan tsunami.
    • Webinar potensi geopark dan konservasi kebumian.
    • Webinar siklus pertumbuhan ikan tuna.
    • Webinar riset laut dalam untuk landas kontinental Indonesia.
    • Pelatihan online budidaya teripang dan abalone.
    • Pelatihan online budidaya ikan air tawar secara berkelanjutan.
  • Ketersediaan anggaran dan rencana realisasi:
    • Anggaran belanja modal non operasional setelah penghematan Rp103,65 Miliar.
      • Realisasi sampai dengan 25 Juni Rp30,73 Miliar.
      • Rencana realisasi Rp67,32 Miliar.
        • Riset dan inovasi: Teknologi pengemasan makanan olahan, hasil penelitian perubahan masyarakat dalam revolusi digital, teknologi kendaraan listrik, teknologi pangan inovatif berbasis mikro alga laut.
        • Pendidikan: Program pendidikan berbasis riset, penyusunan rancangan jabatan fungsional baru, iptek berbasis terbitan dan multimedia, iptek LIPI termanfaatkan.
        • Riset dan pengembangan: Pelatihan tenaga uji virus, pengujian sampel virus Covid-19, pembuatan hand sanitizer dan desinfektan, inovasi alat kesehatan, kaji cepat aspek sosial ekonomi, immuno molekuler, dan vaksin, serta operasional uji kultur virus.
      • Sisa Rp5,6 Miliar.
    • Anggaran belanja modal operasional setelah penghematan Rp741,28 Miliar:
      • Realisasi sampai dengan 25 Juni Rp329,77 Miliar.
      • Rencana realisasi:
        • Pembayaran gaji dan tunjangan kinerja untuk 2.999 pegawai.
        • Pemeliharaan sarana prasarana, belanja langganan listrik, air, pengadaan masker dan face shield.
      • Pembayaran belanja pegawai Rp360,24 Miliar.
      • Operasional Rp48,36 Miliar.
      • Sisa Rp2,9 Miliar digunakan untuk keperluan sehari-hari perkantoran.
  • Postur pagu indikatif LIPI TA 2021 Rp1,869 Triliun:
    • Sumber dana:
      • Operasional Rp847,22 Miliar.
      • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp98,55 Miliar.
      • Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp98 Miliar.
      • Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp659 Miliar.
      • Non operasional (Rp Murni) Rp166,34 Miliar.
    • Alokasi:
      • Prioritas lembaga Rp101,84 Miliar (6%).
      • Layanan perkantoran (gaji dan operasional) Rp847,22 Miliar (45%).
      • Prioritas nasional Rp920,05 Miliar (49%).
  • Peningkatan infrastruktur IPTEK strategis:
    • Isu strategis nasional:
      • Sumber kekayaan hayati yang telah dimanfaatkan tidak sampai 5% dan baru mengkonservasi 29% dari spesies tumbuhan Indonesia yang terancam punah.
      • Fasilitas genomic dan biodiversitas tropika dan lingkungan merupakan syarat dan mandatory untuk penentuan status biodiversitas dan kelayakan ekosistem atau lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan seperti yang tertera pada SDG’s.
      • Permasalahan makanan tradisional yaitu masih belum terstandarisasi.
      • Fasilitas kawasan geodiversitas Indonesia sebagai rujukan nasional potensi geodiversitas di Indonesia.
      • TTG untuk pengelolaan sumber daya pangan dan pertanian serta akselerasi peningkatan nilai tambah agro fishery industry.
    • Target output utama: 7 Infrastruktur (infrastruktur kehati, infrastruktur genomic, infrastruktur lab TTG, infrastruktur geodiversitas Indonesia, infrastruktur advanced sciences, infrastruktur rumah kaca) dengan pembiayaan dari SBSN.
    • Kontribusi:
      • Terwujudnya pusat repository/depositori kekayaan hayati dan kekayaan intelektual Indonesia.
      • Terwujudnya infrastruktur pusat genomik, biodiversitas tropika dan lingkungan terintegrasi.
      • Terwujudnya infrastruktur laboratorium proses pangan tradisional berstandar cGMP.
      • Terwujudnya pusat geodiversitas Indonesia.
      • Terwujudnya infrastruktur rumah kaca biodiversitas tropika nasional terpadu.
      • Terwujudnya infrastruktur-infrastruktur advanced sciences and creative engineering space.
      • Terwujudnya infrastruktur fasilitas laboratorium teknologi tepat guna.
    • Alokasi anggaran Rp659 Miliar.
  • Hasil pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas nusantara:
    • Isu strategis nasional:
      • PN 6: Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim melalui:
        • Teknologi untuk membangun lingkungan hidup sehat dan mempertahankan kehati Indonesia sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.
        • Teknologi pengelolaan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan secara berkelanjutan untuk memperkuat perencanaan pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
    • Target output utama: 30 temuan baru (5 spesies restocking, 25 jenis tumbuhan terselamatkan). Tambahan: 40 publikasi internasional.
    • Kontribusi:
      • Work Breakdown Structure (WBS):
        • Peningkatan populasi spesies terancam punah di habitat exsitu dan insitu.
        • Konservasi exsitu dan insitu tumbuhan terancam kepunahan Indonesia.
        • Pengungkapan dan pemetaan biodiversitas nusantara.
        • Depositori dan informasi koleksi referensi dan barcoding kehati Indonesia.
        • Pemanfaatan kehati Indonesia (bioprospeksi dan bioekonomi).
        • Regulasi kelembagaan dan capacity building kehati
    • Alokasi anggaran Rp10,75 Miliar.
  • Hasil riset dan inovasi pengemasan makanan olahan:
    • Isu strategis nasional:
      • Kebergantungan impor bahan pangan fortifikasi.
      • 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting (Riskesdas 2018), daya saing SDM rendah, perlu pencegahan dan penanganan.
      • Potensi biodiversitas pangan tradisional Indonesia: 15.000 jenis kuliner tradisional (www.ensiklopedi.dapurrakyat.id).
      • Kelemahan: masa simpan rendah, mudah rusak, tantangan pasar global.
      • Tantangan: masa simpan produk harus >6 bulan, pandemi covid 19.
    • Target output utama: 4 purwarupa.
    • Output tambahan: 10 KI, 20 publikasi internasional.
    • Alokasi anggaran Rp4,2 Miliar.
  • Riset dan inovasi pengembangan alat kesehatan:
    • Implan tulang TOTAL HIP REPLACEMENT (implan pengganti tulang panggul). Pemasangan implan pada cadaver kerjasama dengan FKUI-RSCM pada tanggal 3 Februari 2020.
    • Pengembangan panduan Cobalt L-605 untuk stent cardiovascular. Modifikasi unsur paduan menghasilkan kekuatan dan keuletan melebihi paduan cobalt L-605.
    • Pengembangan desain klip aneurisma sebagai implan bedah otak.
    • Inovasi bioproduk dan biomaterial maju fungsional berbasis kehati untuk pengembangan Alat Pelindung Diri (APD) dan transpor bahan aktif (drug delivery) dalam mitigasi dan penanganan pandemi covid 19.
    • Target output utama: 5 purwarupa.
    • Tambahan: 1 paten, 2 dokumen kerjasama 5 K/L, 12 publikasi internasional.
    • Alokasi anggaran Rp4,1 Miliar.
  • Tumbuhan terancam punah yang terkonservasi:
    • Isu strategis nasional:
      • Indonesia merupakan rumah bagi sekitar 42.584 jenis tumbuhan, yang 39% diantaranya adalah endemik.
      • Keanekaragaman tumbuhan yang tinggi ini menghadapi ancaman kepunahan yang serius akibat alih fungsi dan kerusakan habitat, eksploitasi yang tidak berkelanjutan.
    • Target output utama: 30 jenis terancam (jenis tumbuhan terancam punah terkoleksi di Kebun Raya).
    • Tambahan: 1 buku, 2 Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), perbanyakan 5 jenis tumbuhan terancam, 30 publikasi internasional, 1 national report Global Strategy for Plant Conservation (GSPC)-Convention on Biological Diversity (CBD).
    • Kontribusi: Mencegah kepunahan jenis tumbuhan Indonesia dan menjaga serta memperbaiki kualitas ekosistem alami tetap menjaga untuk mencegah bencana lingkungan seperti kekeringan, longsor, perubahan iklim dan menjangkitnya penyakit menular yang berasal dari satwa liar.
    • Kebun Raya Bogor: Domestikasi dan pemanfaatan tumbuhan Indonesia, penguatan SDM dan kelembagaan, pangkalan data koleksi tumbuhan.
    • Hutan Indonesia: Updating status konservasi tumbuhan Indonesia, monitoring dan reassessment status konservasi.
    • Dari Kebun Raya Bogor untuk hutan Indonesia: Perbanyakan untuk koleksi reintroduksi dan rehabilitasi lahan terdegradasi.
    • Dari hutan Indonesia untuk Kebun Raya Bogor: Koleksi ex situ tumbuhan terancam kepunahan.
    • Alokasi anggaran Rp2,2 Miliar.
  • Teknologi kendaraan listrik dan baterai:
    • Kontribusi untuk masyarakat: Kurangi polusi gas buang, sistem mobilitas yang lebih mudah, keselamatan yang optimal, dan bersifat universal.
    • Kendaraan otonomos untuk individual mobility untuk pasien: Bio-sensors (physiology, thermal, ECG, PPG, EDA, etc) and IoT for online health monitoring.
    • Target output utama: 2 purwarupa.
    • Target tambahan: 10 Kl, 20 publikasi internasional, 1 desain produk industri.
    • Alokasi anggaran Rp4,54 Miliar.
  • Usulan tambahan anggaran tahun 2021 berdasarkan Surat Kepala LIPI No. B-3828/K/KU.01/VI/2020 untuk 7 usulan kegiatan senilai Rp53.000.000.000:
    • Penelitian bahan baku obat (termasuk penelitian vaksin dan alat kesehatan) Rp10 Miliar.
    • Penelitian kendaraan listrik dan autonomous vehicle Rp15 Miliar.
    • Penelitian teknologi kemasan makanan Rp5 Miliar.
    • Pengembangan metode dan bahan uji molekuler virus SARS-CoV2 berbahan lokal memakai RT-LAMP Rp5 Miliar.
    • Eksplorasi senyawa aktif biodiversitas Indonesia untuk suplemen dan pengobatan penanganan SARS-Cov2 Rp10 Miliar.
    • Insentif program dukungan pengembangan SDM riset dan inovasi Rp4 Miliar.
    • Manajemen talenta nasional bidang riset dan inovasi Rp4 Miliar.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

  • Target kinerja output strategis 2021 BPPT:
    • Indonesia tsunami early warning system (INA-TEWS) 4 inovasi Rp728,69 Miliar.
    • Inovasi teknologi puna male kombatan 2 prototipe Rp84,15 Miliar.
    • Inovasi teknologi riset project garam terintegrasi 1 alih teknologi Rp25,00 Miliar.
    • Inovasi teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala kecil 1 DED Rp3,50 Miliar.
    • Inovasi teknologi produksi bahan baku cobalt 1 prototipe Rp15,70 Miliar.
  • Pagu BPPT TA 2021 Rp1.815,17 Miliar.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

  • Output strategis BATAN 2021:
    • Sistem Pemantauan Radiasi untuk Keselamatan dan Keamanan (SPRKK):
      • Prototipe perangkat intelligent radiation monitoring system untuk deteksi radionuklida di lingkungan.
      • Modul Radiation Portal Monitor (RPM) pedestrian.
      • Prototype Perangkat RPM spektroskopi.
    • Radioisotop dan Radiofarmaka (RIRF) untuk diagnosa dan terapi kanker.
      • Prototipe generation radionuklida Mo-99/Tc-99m menggunakan Mo-99 Non Fisi Skala Lab yang tervalidasi.
      • Produksi etambutol.
      • Produksi samarium SM 153 EDTMP.
      • Produksi Iodium-131 oral untuk diagnosa dan terapi kelainan fungsi kelenjar tyroid.
    • Akselerator Elektron Energi Tinggi (AEET):
      • Persentase pembangunan AEET 45% dengan pendanaan SBSN.
      • Fasilitas sterilisasi untuk alat kesehatan dan sediaan farmasi.
      • Pendampingan IGMP (tradiator Gamma Merah Putih).
    • Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN):
      • 5 rekomendasi penyiapan pembangunan PLTN skala komersial di Kalimantan Barat.
    • Galur harapan tanaman pangan:
      • Galur mutan harapan tanaman pangan padi unggul nasional.
      • Galur mutan harapan tanaman kedelai sistem produksi tinggi untuk mendukung swasembada kedelai nasional.
  • Pagu indikatif BATAN TA 2021:
    • Dukungan manajemen:
      • Pelayanan umum Rp572.182.916.000.
      • Pendidikan Rp32.800.000.000.
    • Riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi:
      • Pelayanan umum Rp210.810.271.000.
    • Subtotal 1 pelayanan umum Rp782.993.207.000.
    • Subtotal 2 pendidikan Rp32.800.000.000.
    • Total BATAN Rp815.793.207.000.
  • Target kinerja output strategis 2021 BATAN:
    • Peningkatan kompetensi SDM iptek nuklir 2.536 orang Rp10.526 Miliar.
    • Penelitian dan pengemabngan galur harapan melalui teknik mutasi radiasi 2 galur harapan Rp1,115 Miliar.
    • Penyiapan pembangunan PLTN 5 rekomendasi Rp16.890 Miliar.
    • Pengembangan Sistem Pemantauan Radiasi untuk Keselamatan dan Keamanan (SPRKK) 1 SPRKK Rp5,981 Miliar.
    • Pengembangan RIRF untuk diagnosa dan terapi 5 prototipe Rp4,1577 Miliar.
    • Pembangunan akselerator elektron energi tinggi 1 infrastruktur Rp124,107 Miliar.
    • Produk inovasi litbang BATAN mendukung bidang pangan, kesehatan rekayasa keteknikan 6 produk inovasi Rp0,835 Miliar.
    • Pengembangan science and techno park (STP) 1 STP Rp0,500 Miliar.
  • Kegiatan dan output strategis:
    • Penyelenggaraan dan peningkatan kualitas perizinan dan inspeksi dalam keselamatan, keamanan, garda aman ketenaganukliran.
      • Perizinan pemanfaatan tenaga nuklir (bidang kesehatan, industri, penelitian, instalasi dan bahan nuklir, lembaga uji, petugas proteksi, sertifikasi peralatan ketenaganukliran, sertifikasi personil) 7.712 KTUN Rp7,878 Miliar.
      • Inspeksi keselamatan pemanfaatan tenaga nuklir (bidang kesehatan, industri, penelitian, instalasi dan bahan nuklir, lingkungan dan safeguards) 1.141 LHI Rp5,607 Miliar.
  • Kegiatan diseminasi LAPAN TA 2020 dikoordinasikan oleh Kemenristek/BRIN mengenai sosialisasi iptek penerbangan dan antariksa:
    • Bambang Wuryanto daerah pemilihan DIY.
    • Nasyirul Falah Amru daerah pemilihan Jawa Timur 10.
    • Sulaiman Umar Siddiq daerah pemilihan Kalimantan Selatan 2.
    • Katherine A. Oendoen daerah pemilihan Kalimantan Barat.
    • Arkana Akran daerah pemilihan Kalimantan Utara.
    • Ina Elisabeth Kobak daerah pemilihan Papua.
  • Target kinerja output strategis LAPAN 2021:
    • Pembangunan observatorium nasional 1 obsnas Rp28,75 Miliar.
    • Penyediaan data citra resolusi menengah, tinggi dan sangat tinggi 3.650.000 Km RP110,00 Miliar.
    • DSS Dinamika atmosfer ekuator 3 sistem Rp2,71 Miliar.
    • Platform layanan digital penginderaan jauh 1 prototipe Rp3,00 Miliar.
    • Mission system pesawat tanpa awak MALE 1 tipe Rp20,96 Miliar.
    • Pesawat N-219 Amphibi 1 tipe Rp55,00 Miliar.
    • Satelit konstelasi komunikasi orbit rendah 9 satelit Rp44,75 Miliar.
    • Roket bertingkat 100 Km 1 prototipe Rp125,00.
    • Fasilitas stasiun pengendali 1 fasilitas Rp90,00.
  • Usulan tambahan anggaran LAPAN 2021 berdasarkan Surat Kepala LAPAN kepada Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas Nomor B/905/PR.03.00/06/2020 tanggal 3 Juni 2020 sebesar Rp770,63 Miliar:
    • Dukungan manajemen pelayanan umum Rp11.437.105.000.
    • Riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan umum Rp759.199.018.000.
    • Total usulan tambahan Rp770.636.123.000.
    • Urgensi:
      • Target utama: Pemenuhan target dan varian produk inovasi prioritas riset nasional 2020-2024.
      • Pemenuhan target prioritas nasional (Nomor 3,6, dan major project) RPJMN 2020-2024.
      • Aplikasi lintar sektor pembangunan: Ketahanan pangan, bencana, perubahan iklim, lingkungan hidup.
  • Usulan tambahan anggaran 2021 status ketersediaan peta dasar:
    • Status ketersediaan peta dasar: Peta dasar 1:5.000 sampai dengan tahun 2019 tersedia 40.126 km (7.531 NLP) dari 1.870.830 km, 1.9% dari total luas Indonesia dan 3.2% dari total luas wilayah non hutan.

Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG)

  • Refocusing anggaran BIG 2020:
    • Dukungan manajemen semula Rp179.019.501.000, menjadi Rp160.328.790.000, selisih Rp(11.690.711.000).
    • Penyelenggaraan informasi geospasial semula Rp638.520.000.000, menjadi Rp381.122.053.000, selisih Rp(257.397.947.000).
    • Total BIG semula Rp811.539.501.000, menjadi Rp541.450.842.000, selisih Rp(270.088.650.000)
  • Postur anggaran BIG TA 2021 Rp771,90 Miliar:
    • Operasional Rp122,45 Miliar:
      • Gaji Rp94,76 Miliar.
      • Operasional perkantoran Rp12,81 Miliar.
      • Operasional INATews dan JGN Rp14,88 Miliar.
    • BLU Rp10,16 Miliar:
      • Layanan jasa Rp7,60 Miliar.
      • Layanan produk Rp0,16 Miliar.
      • Layanan diklat Rp2,40 Miliar.
    • Non operasional Rp639.29 Miliar:
      • Prioritas nasional Rp458,12 Miliar.
      • Prioritas bidang Rp83,30 Miliar.
      • Prioritas lembaga Rp97,87 Miliar.
  • Output strategis BIG TA 2021:
    • Atlas Negara Republik Indonesia 4 atlas Rp4,50 Miliar.
    • Stasiun Indonesia CORS yang terbangun (INATews) 72 stasiun Rp60,69 Miliar.
    • Stasiun pasang surut permanen yang dibangun (INATews) 40 stasiun Rp39,65 Miliar.
    • Peta rupa bumi Indonesia skala besar 28.132 km Rp121,70 Miliar.
    • Data geospasial termutakhir 11.300 km Rp124,89 Miliar.
    • Layanan data center 360 hari Rp35,75 Miliar.
    • Pembangunan sistem penyimpanan pendukung satu data Indonesia 600 TB Rp12,00 Miliar.
    • Kesepakatan teknis batas wilayah administrasi data/kelurahan 4.334 kesepakatan teknis Rp18,41 Miliar.
    • Tanda batas negara 140 pilar Rp9 Miliar.
  • Usulan tambahan anggaran 2021:
    • Untuk kegiatan: Percepatan penyediaan peta dasar skala besar Rp189.631.000.000.
    • Perbandingan penyelesaian peta rupa bumi antara “business as usual” dengan “percepatan”:
      • Business as usual:
        • Teknologi: Foto udara dan lidar.
        • Biaya: Rp41,8 Triliun.
        • Waktu 136 Tahun.
      • Percepatan:
        • Teknologi: Airborne SAR.
        • Biaya: Rp5,1 Triliun.
        • Waktu 5 Tahun.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan