Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Persetujuan Komisi 4 Untuk Anggaran Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tanggal Rapat: 11 Feb 2015, Ditulis Tanggal: 12 Dec 2018,
Komisi/AKD: Komisi 4 , Mitra Kerja: Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

11 Februari 2015, Komisi 4 menyetujui anggaran yang diusulkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Total anggaran (setelah mengusulkan tambahan) menjadi Rp. 6.667.837.974.000

  1. Program planologi dan tata lingkungan - 500.525.297.000
  2. Program pengelolaan hutan produksi lestari dan usaha kehutanan - 571.449.173.000
  3. Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung - 1.088.273.984.000
  4. Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem - 1.547.011.816.000
  5. Program Pengendalian Perubahan Iklim - 153.483.331.000
  6. Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan - 212.431.280.000
  7. Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan - 308.158.941.000
  8. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan - 126.009.571.000
  9. Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 - 133.290.342.000
  10. Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan - 389.805.138.000
  11. Program Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan

    Pemaparan Mitra

    Berikut merupakan pemaparan mitra:

    Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
    • Masih banyak negara-negara di luar yang pesimis dengan kondisi ekonomi di dunia karena isu covid ini, namun kondisi Indonesia oleh IMF maupun World Bank diakui akan ada peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi.
    • Global oil supply dan demand pasca pandemi diperkirakan akan meningkat secara bertahap.
    • Dengan berbagai kondisi recovery ekonomi dan beberapa isu Ukraina dan lain-lain, sampai dengan hari ini, harga minyak masih berada di posisi cukup tinggi meskipun sempat turun bahkan sempat menyentuh 90, namun kemudian dengan statement dari OPEC, hari ini sekitar 89 jadi masih posisi cukup tinggi.
    • Perkiraan SKK Migas untuk kedepannya mengikuti garis declin yang memang kita menyadari adanya isu-isu energi baru terbarukan dan portofolio dari internasional oil company yang sudah mulai menggarap renewable energy.
    • Kondisi di Indonesia sendiri untuk kebutuhan energi, dari sisi persentase bauran energi khususnya minyak akan ditekan dari 29% saat ini menjadi sekitar 20% di tahun 2050, namun secara volume juga masih meningkat, SKK Migas masih kekurangan. Sementara gas relatif konstan karena akan menjadi energi transisi ke depan.
    • Kinerja tahun 2021, Key Performance Indicator yang harus SKK Migas garap:
      • Receive replacement ratio, pada tahun 2021 masih bisa dipertahankan di atas 100%, yakni 116% dengan 696 juta barel oil equivalen tambahan receive, lifting minyak mencapai 93,7% dari target APBN yakni 660.000 barel oil per hari, sedangkan gas 97,6%, jadi 5.500 MMSCFD.
      • Cost recovery bisa SKK Migas tekan dari plafon 8,07 billion USD, realisasi di 2021 adalah 7,82 billion USD atau 96,9%.
      • PNBP, dari target 7,28 billion USD, kita bisa mencapai 13,67 billion USD atau 188%.
      • Investasi kelihatannya masih banyak Wait and See untuk melihat dampak pandemi dan lain-lain. SKK Migas menargetkan 12 billion USD, realisasinya sekitar 11 billion USD.
    • Dengan Receive Replacement Ratio 116% di tahun 2021, SKK Migas targetkan tahun 2022 bisa mencapai 219%. Oleh karena itu, kerja keras teman-teman di perencanaan bersama-sama K3S bisa memproses seluruh plan of development dan juga approval di SKK maupun di Kementerian ESDM.
    • Memasuki 2021, SKK Migas terpukul di entry point karena pandemi 2020, ada minus 20.000 barel per hari selama setahun, banyak unplan shutdown di Tangguh dan Conocophilips; kegiatan drilling yang diharapkan berpengaruh dalam upaya mencapai produksi tergeser karena masalah investment decision di K3S maupun perijinan. SKK Migas akan melakukan perbaikan di akhir 2021 untuk memasuki 2022; delay onstream proyek karena keterbatasan orang maupun pengiriman barang karena pandemi 2020-2021.
    • Dalam APBN 2022, target lifting minyak 703 barel per hari, ini berasal dari diskusi bersama K3S, di mana angka teknis 654 ribu barel per hari. Sekarang ada tim khusus untuk menemukan filling the gap dari 654 ke 703.
    • Lifting gas tidak terlalu besar gap nya asalkan serapannya ke industri tepat. Tahun 2021, target realisasinya 5638 MMSCFD dan realisasinya 5501 MMSCFD. Target di APBN 2022 meningkat sebesar 5800 MMSCFD.
    • Realisasi lifting 2021
      • Tangguh Train 3 diasumsikan bisa onstream di Triwulan I 2022, tapi karena pandemi digeser ke akhir 2022. Jadi kalkulasi masuknya produksi Tangguh Train 3 tidak tercapai untuk tahun 2021.
      • Mulai meningkatnya kandungan air di Mobil Cepu sehingga realisasi lifting terhadap target yang ditetapkan hanya 92%.
      • Pertamina Hulu Rokan diharapkan bisa meningkat karena aktivitas drilling yang di tandatangani bersama
      • Awal 2022, Menteri ESDM menyetujui tambahan intensif untuk unlock potensi yang ada di Pertamina Hulu Kalimantan Timur, sehingga proses drilling di tahun 2022 ini akan meningkat tajam.
    • Realisasi kegiatan eksplorasi 2021 dan rencana 2022
      • Studi G&G: realisasi 121 dan rencana 115
      • Survey Tensor Gravity: realisasu 101.918 km: realisasi
      • Seismik 2D 2.635 km
      • Seismek 3D 1.190 km
      • Eksploration Wells drilling 28 sumur
    • Realisasi kegiatan eksploitasi 2021
      • Development Wells drilling 480 sumur
      • Workover 566 sumur
      • Well Service 22.790 kegiatan

    Kami laporkan temuan eksplorasi yang boleh discovery di tahun 2021. Success ratio di tahun 2021 sekitar 55% dengan 20 sumur selesai dan 11 yang discovery.

    Penemuan besar yang yang kami catat adalah:

    Hidayah-1 (Oil) sebanyak 87 juta MMBO.

    Maha-2 (Gas) sebanyak 0,5 TCF.

    Singa Laut-2 (Oil & Gas) sebanyak 4 MMBO dan 0,2 TCF.

    Tambahan sumber daya di tahun 2021 sebesar 224 MMBOE.

    Realisasi cost recovery akan kami laporkan secara detail seperti tadi disampaikan bahwa kami akan mengupayakan untuk efisiensi di cost recovery terus dilakukan dan pada tahun 2022 akan meningkat sebagaimana telah ditetapkan.

    Cost recovery terbagi atas beberapa kelompok, yaitu:

    Investment Credit, ini telah ditetapkan di kontrak-kontrak sebelumnya.

    Unrecovered cost, ini yang tidak bisa terbayarkan di tahun sebelumnya, karena revenue-nya tidak dapat meng-cover unrecovered cost.

    Exploration and development, ini diupayakan dapat meningkat sejalan dengan investasi yang dilakukan.

    Yang perlu mendapat perhatian untuk bisa ditingkatkan efisiensinya dengan melalui proses-proses pengadaan, operasi, dan sebagainya adalah di production.

    Sejak 5 tahun sebelumnya untuk cost of production yang ada di hulu migas kita upayakan untuk terus bisa ditingkatkan efisiensinya.

    Investasi hulu migas di tahun 2001 adalah kegiatan exploration dan development. Development ini merupakan kegiatan-kegiatan seperti drilling dan pengembangan lain yang dilakukan.

    Sesungguhnya ada upaya-upaya untuk meningkatkan investasi, namun karena beberapa tahun sebelumnya ada pandemi, maka terjadi penurunan.

    Kita harapkan hal ini dapat segera recovery untuk bisa menjadi upaya untuk mencapai 1 juta BOPD, hal ini tidak mungkin bisa dicapai jika investasi tidak meningkat.

    Proyek on stream tahun 2021 telah diselesaikan 15 proyek hal ini telah melampaui target yang sebanyak 12 proyek.

    Penambahan kapasitas produksi migas dari proyek tersebut adalah 18,468 BOPD dan 746 MMSCPD dengan total investasi sebesar US$1,57.

    Terdapat beberapa pengaruh baik masalah antrean shutdown dan rencana pengeboran yang mundur yang membuat penambahan ini belum menuju kepada peningkatan produksi yang diharapkan.

    Untuk tahun 2022 rencana proyek onstream ada 12 proyek dan diharapkan ada penambahan 19.000 BODP.

    Hal-hal yang paling terkait dengan tata kelola di SKK Migas

    Laporan keuangan masih mendapatkan opini Wajar Tanpa Modifikasi.

    One day service policy akan kita teruskan kerjasama dengan kementerian terkait. Di tahun 2021 rata-rata proses pengurusan izin di SKK Migas 1,55 hari kerja, lebih cepat dari target 3 hari kerja.

    Target TKDN tahun 2021 sebesar 58,95% lebih besar dari target sebesar 57%.

    Incident rate sejauh ini masih dibawah International Oil and Gas Produced Performance. Di tahun 2021 sebesar 0,18 dari target di bawah 0,9.

    Penilaian PROPER atau masalah lingkungan:

    Dari tahun 2019 ke 2020

    Emas 6

    Hijau 26

    Biru 38

    Dari tahun 2020 ke 2021

    Emas 8

    Hijau 30

    Biru 29

    Delapan K3S peraih PROPER Emas

    PHE Jambi Merang

    Pertamina EP Field Subang

    Pertamina EP Field Sangasanga

    PHKT Lapangan DOBU

    PHM Lapangan BSP

    PHM Lapangan SPU

    Pertamina EP Field Tarakan

    JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi

    Low Carbon Initiative

    Kebijakan dan Regulasi

    Pengelolaan Energi

    Zero Flaring

    Pengurangan Fugitive Emissions

    Penghijauan/Reforestation

    CCS/CCUS

    CO2 Storage Potential from CCUS

    Gundih sekitar 3 juta ton CO2 selama 10 tahun

    Sukowati sekitar 15 juta ton CCUS selama 25 tahun

    Tangguh sekitar 30 juta ton CCUS selama 10 tahun

    Realisasi investasi hulu Migas tahun 2021 sebesar US$10,9 Miliar dan rencana untuk tahun 2022 sebesar US$13,2 Miliar.

    Exploration and Development

    Kenaikan 2D seismic dari 2,635 km (2021) menjadi 3,539 km (2022) dan 3D seismic dari 1,190 km2 (2021) menjadi 4,339 km2 (2022).

    Kenaikan pengeboran sumur eksplorasi dari 28 sumur (2021) menjadi 42 sumur (2022)

    Kenaikan pengeboran sumur pengembangan dari 480 sumur (2021) menjadi 790 sumur (2022).

    Production

    Kenaikan Work Over dari 566 (2021) menjadi 581 (2022)

    Kenaikan Wells Service dari 22,790 (2021) menjadi 29,582 (2022)

    Tambahan investasi beberapa proyek EPCI hulu migas, antara lain PHR Rokan, Jambaran, Tiung Biru, Belida Extension, Hiu Phase 2, Bukit Tuas Phase 2B, dan lain-lain sebesar US$300 Juta.

    Administration

    Kenaikan anggaran administrasi untuk mendukung kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan operasi produksi hulu migas di tahun 2022.

    Rencana kegiatan eksplorasi tahun 2022 akan kami laporkan secara terperinci berdasarkan WP&B 2022 dan Monitoring WP&B 2021

    Pengeboran sumur eksplorasi direncanakan 42 sumur dengan estimasi sumber daya sekitar 1,3 MMBOE.

    Survey Seismik 2D ada 10 kegiatan dengan total volume 3.953 km, 14 prospect, dan 2 lead. Estimasi sumberdaya sekitar 1,2 MMBOE.

    Survey Seismik 3D ada 10 kegiatan dengan total volume 4.339 km, 11 prospect, dan 15 lead. Estimasi sumberdaya di atas 1.950 MMBOE.

    Survey Non-Seismik ada 8 kegiatan, yaitu Geologi 2 kegiatan dan Geofisika 6 kegiatan.

    Net Zero Emissions Target pada tahun 2050 telah mendorong International Oil Companies untuk meningkatkan investasi renewables dan upaya pengurangan emisi pada operasi migas, sehingga meningkatkan kompetisi untuk mendapatkan investasi migas.

    Kami telah mencoba melakukan survey dan diskusi dengan International Oil Companies yang ada di Indonesia dan melalui International Conference Indonesia Oil and Gas. Ada beberapa fakta bahwa permasalahan yang kita hadapi, yaitu:

    Rumitnya perizinan

    Koordinasi antar K/L

    Rezim fiskal dan perpajakan yang Rigid

    Illegal Drilling

    Hambatan di daerah operasi

    Kendala akuisisi lahan

    Proses monetisasi Migas yang semakin lama

    Ketakutan mengambil keputusan

    Transisi Energi

    Harapan dari permasalahan yang ada:

    TKDN (dukungan untuk pemenuhan kebijakan)

    One Door Service Policy (peningkatan efektivitas peran ODSP dalam perizinan

    Pengurangan pungutan (sewa BMN, PNBP, KKP, dan lain-lain)

    Insentif Eksplorasi

    Fasilitasi Kendala Non-Teknis (pembebasan lahan, hubungan dengan masyarakat)

    Insentif/stimulus fiskal (termasuk dampak akan kebijakan Nett Zero Emissions)

    Sinergi Hulu-Hilir (Kolaborasi proses bisnis dan peningkatan infrastruktur untuk mempercepat monetisasi)

    Kepastian hukum


    Pemantauan Rapat

    Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan