Rangkuman Terkait
- Strategi Percepatan Investasi untuk Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 – Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Pakar
- Pembicaraan Tingkat I Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2024, dan RUU Pertanggungjawaban APBN 2022 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Indonesia
- Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024, Penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN TA 2024 serta RKP Tahun 2024, dan Pembentukan Panja-panja - Raker Banggar dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Gubernur Bank Indonesia
- Substansi dan Tujuan Omnibus Law Perpajakan - Badan Anggaran DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
- Pengambilan Keputusan Terhadap RUU tentang APBN TA 2020 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Gubernur Bank Indonesia (BI)
- Pembahasan Draft Rancangan Undang-Undang APBN TA 2020 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Koordinator Panitia Kerja Pemerintah
- Pembahasan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Raker Banggar dengan Koordinator Panja Pemerintah
- Pembahasan Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN 2020 – Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Panitia Kerja (Panja) dengan Koordinator Panitia Kerja Pemerintah
- Pembahasan RKA K/L 2019 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
- PNBP SDA Non-Migas, Dividen BUMN, PNBP K/L dan BLU, serta Defisit dan Pembiayaan - Raker Banggar dengan Tim Panja Pemerintah
- Subsidi Energi, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam Non Migas dan Kementerian/Lembaga, Deviden BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), Defisit serta Pembayaran - Badan Anggaran DPR RI Rapat Kerja dengan Panja Pemerintah
- Pembahasan Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan dalam RUU APBN TA 2020 - Badan Anggaran DPR-RI Rapat dengan Panja Pemerintah
- Anggaran – Badan Anggaran DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)
- Pembicaraan Tingkat I Pembahasan RUU tentang APBN TA 2020 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan, Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia
- Pembahasan Anggaran Menteri Koordinator - Raker Badan Anggaran dengan Menko Polhukam, Menko PMK, dan Menko Perekonomian
- Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2018 - Raker Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan
- Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan
- Pembahasan dan Rumusan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018 - Rapat Panja Banggar dengan Tim Pemerintah
- Penyampaian dan Pengesahan Laporan Panja Perumus Kesimpulan Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA 2019 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia
- Pembahasan Kesimpulan Rapat Kerja Pembahasan Realisasi Semster Satu dan Prognosis Semster Dua APBN 2019 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panja Pemerintah
- Penyampaian Pokok dan Prognosis APBN Tahun 2019 dan Pembahasan RUU Pertanggungjawaban APBN Tahun 2018 - Raker Banggar dengan Menteri Keuangan
- Penyampaian dan Pengesahan Laporan Panja tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas
- Rapat Lanjutan Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam RAPBN TA 2020 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja (Panja) Pemerintah
- Kebijakan Trasfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam RAPBN TA 2020 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) Lanjutan dengan Panja Pemerintah
- Panja Transfer Daerah dan Dana Desa - Banggar DPR RI Raker dengan Koordinator Panja Pemerintah
Komisi / Alat Kelengkapan Dewan
Laporan Panja Realisasi Semester 1, dll — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Gubernur Bank Indonesia (BI)
Tanggal Rapat: 25 Jul 2016, Ditulis Tanggal: 18 May 2021,Komisi/AKD: Badan Anggaran , Mitra Kerja: Menteri Keuangan (Menkeu) dan Gubernur Bank Indonesia (BI)
Pada 25 Juli 2016, Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Gubernur Bank Indonesia (BI) mengenai Laporan Panitia Kerja (Panja) Realisasi Semester 1, Prognosis Semester 2 Laporan Keuangan Pemerintah 2016, dan Pengambilan Keputusan Tingkat 1 Laporan Keuangan Pemerintah 2015. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Said Abdullah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapil Jawa Timur 11 pada pukul 13.41 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. Rapat dihadiri oleh 31 anggota dari 9 Fraksi. (Ilustrasi: cermati.com)
Pemaparan Mitra
Berikut merupakan pemaparan mitra:
Jazilul Fawaid membacakan Laporan Panitia Kerja Realisasi Semester 1 dan Prognosis Semester 2 Laporan Keuangan 2016
- Pasal 35 UU No. 14 Tahun 2015 perihal Laporan Pemerintahan Semester 1 Tahun 2-16 dan Pencapaian di bawah ekspektasi.
- Semester 1 tahun 2016, realisasi pertumbuhan ekonomi 5.0, inflasi 3.5, SPN 5.7, pendapatan Rp634,7 Triliun atau 35,5%, realisasi lifting minyak Rp11.000 per hari dengan kapasitas 1.200 barel minyak per hari, belanja negara Rp865,4 Triliun atau 41,5%, transfer daerah dana desa sebesar Rp384 Triliun atau 49,5%, defisit Rp230,7 Triliun atau 77,7%, pembiayaan sebesar Rp276,6 Triliun atau 93,2%.
- Prognosis semester 2 2016, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Keuangan semester 2 2016 menurun karena tidak menentunya suku bunga global. ICP diperkirakan USD44/barel, tetapi karena tidak menentunya pasar global, realisasinya USD40/barel.
- Hutang negara semester 1 tahun 2016 mencapai Rp104 Triliun.
- Langkah-langkah kebijakan yang dapat diambil agar ekonomi makro tercapai diantaranya adalah:
- Mempertahankan daya beli dan konsumsi masyarakat.
- Pembelian aset elemen negara.
- Mengoptimalkan tax amnesty untuk meningkatkan penerimaan negara di 2016.
- Mengawal target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yaitu dengan menahan turunnya lifting.
- K/L akan melakukan percepatan penyerapan anggaran belanja.
- Pemerintah akan melakukan kebijakan menyelesaikan aturan subsidi baru di 2016.
- Nilai tukar Rupiah masih akan bergerak dinamis.
- Pasokan minyak dari negara OPEC akan menurun.
- Lifting gas Indonesia masih menghadapi risiko tingkat penyerapan gas.
- Sisa pembayaran hutang pokok akan disesuaikan pembayarannya melalui kontrak agar tidak default.
Menteri Keuangan (Menkeu)
- Pemerintah telah menyampaikan Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (P2APBN). Fraksi-fraksi telah menyampaikan pandangannya dan Pemerintah telah memberikan tanggapan pada Paripurna pagi ini.
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2015.
- Dasar hukum:
- Pasal 23 E ayat (1) UUD 1945.
- Pasal 30 ayat (1) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
- UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2015.
- Realisasi pendapatan negara sebesar 85,6% dari APBN-P Tahun 2015 disebabkan terutama karena tidak tercapainya Penerimaan Perpajakan sebagai akibat beberapa faktor antara lain:
- Perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2015,
- Harga CPO yang sangat rendah di pasar internasional, dan
- Harga komoditas mineral yang mengalami penurunan sepanjang 2015.
- Realisasi belanja tahun 2015 sebesar 91,1% disebabkan terutama karena realisasi Belanja Modal yang hanya mencapai 78,1%, sebagai akibat dari beberapa faktor antara lain:
- Adanya tambahan kegiatan pembangunan proyek fisik dan infrastruktur yang abru masuk dalam APBN-P TA 2015 sehingga membutuhkan waktu untuk persiapan sebelum proses pengadaan dimulai,
- Perubahan nomenklatur/struktur organisasi di K/L yang berimbas pada keterlambatan pengadaan barang/jasa,
- Permasalahan dalam pembebasan tanah/lahan, dan
- Keterlambatan penerbitan Loan Agreement/No Object Letter/Annual Workplan.
- Rasio defisit anggaran terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terjaga di bawah 3% yaitu sebesar 2,58% dari PDB, sebagaimana batasan yang diatur dalam UU No. 17 Tahun 2003.
- Laporan realisasi RAPBN TA 2015:
- Pendapatan negara dan hibah:
- TA 2015 audited:
- APBN-P 2015: Rp1.761,6
- Realisasi (audited): Rp1.508,0
- %: 85,6
- TA 2014:
- Realisasi (audited): Rp1.550,5
- %: 94,8
- TA 2015 audited:
- Belanja negara:
- TA 2015 audited:
- APBN-P 2015: Rp1.984,1
- Realisasi (audited): Rp1.806,5
- %: 91,0
- TA 2014:
- Realisasi (audited): Rp1.777,2
- %: 94,7
- TA 2015 audited:
- Defisit:
- TA 2015 audited:
- APBN-P 2015: (Rp222,5)
- Realisasi (audited): (Rp298,5)
- %: 134,2
- TA 2014:
- Realisasi (audited): (Rp226,7)
- %: 93,9
- TA 2015 audited:
- Pembiayaan (neto):
- TA 2015 audited:
- APBN-P 2015: Rp222,5
- Realisasi (audited): Rp323,1
- %: 145,2
- TA 2014:
- Realisasi (audited): Rp248,9
- %: 103
- TA 2015 audited:
- Silpa:
- TA 2015 audited:
- APBN-P 2015: -
- Realisasi (audited): Rp24,6
- %: -
- TA 2014:
- Realisasi (audited): Rp22,2
- %: -
- TA 2015 audited:
- Pendapatan negara dan hibah:
- Neraca tahun 2015:
- Aset:
- 31 Desember 2015 (audited): Rp5.163,3 Triliun.
- 31 Desember 2014 (audited): Rp3.910,9 Triliun.
- Kewajiban:
- 31 Desember 2015 (audited): Rp3.493,5 Triliun.
- 31 Desember 2014 (audited): Rp2.898,4 Triliun.
- Ekuitas:
- 31 Desember 2015 (audited): Rp1.669,8 Triliun.
- 31 Desember 2014 (audited): Rp1.012,5 Triliun.
- Aset:
- Pendapatan operasional Rp1.577,7 Triliun.
- Belanja operasional Rp1.714,3 Triliun.
- Laporan arus kas adalah laporan yang berisi arus uang kas negara, baik bersih atau kotor:
- Aktivitas operasi:
- Arus kas masuk: Rp1.507,9 Triliun
- Arus kas keluar: (Rp1.507,9 Triliun)
- Arus kas bersih tahun 2015 (audited): (Rp83,1)
- Arus kas bersih tahun 2014 (audited): (Rp80,1)
- Aktivitas investasi:
- Arus kas masuk: Rp19,6 Triliun
- Arus kas keluar: (Rp294,3 Triliun)
- Arus kas bersih tahun 2015 (audited): (Rp274,7 Triliun)
- Arus kas bersih tahun 2014 (audited): (Rp156,0 Triliun)
- Aktivitas pendanaan:
- Arus kas masuk: Rp612,0 Triliun
- Arus kas keluar: (Rp229,6 Triliun)
- Arus kas bersih tahun 2015 (audited): Rp382,4 Triliun
- Arus kas bersih tahun 2014 (audited): Rp258,2 Triliun
- Aktivitas transitoris:
- Arus kas masuk: -
- Arus kas keluar: -
- Arus kas bersih tahun 2015 (audited): Rp72,7 Triliun
- Arus kas bersih tahun 2014 (audited): Rp3,4 Triliun
- Aktivitas operasi:
- Ekuitas tahun 2015 periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 (audited):
- Ekuitas awal: Rp1.012,2 Triliun
- Surplus/(defisit)LO: (Rp243,2 Triliun)
- Penyesuaian nilai berjalan: (Rp0,5 Triliun)
- Dampak kumulatif perubahan kebijakan akuntansi/kesalahan mendasar: Rp966,5 Triliun
- Transaksi antar entitas: (Rp65,5 Triliun)
- Reklasifikasi kewajiban ke ekuitas: Rp0,3 Triliun
- Ekuitas akhir: Rp1.669,8 Triliun
- Pemerintah telah menunjuk wakil untuk membahas RUU ini dalam Panja.
- Calog berisi tentang informasi ekonomi makro, kebijakan akuntansi, dll.
Pemantauan Rapat
Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:
Untuk membaca rangkuman rapat ini selengkapnya (respon anggota DPR dan kesimpulan rapat), mohon hubungi team kami di konten.wikidpr@gmail.com
Rangkuman Terkait
- Strategi Percepatan Investasi untuk Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 – Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Pakar
- Pembicaraan Tingkat I Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2024, dan RUU Pertanggungjawaban APBN 2022 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Indonesia
- Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2024 dan RKP Tahun 2024, Penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN TA 2024 serta RKP Tahun 2024, dan Pembentukan Panja-panja - Raker Banggar dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Gubernur Bank Indonesia
- Substansi dan Tujuan Omnibus Law Perpajakan - Badan Anggaran DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)
- Pengambilan Keputusan Terhadap RUU tentang APBN TA 2020 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Gubernur Bank Indonesia (BI)
- Pembahasan Draft Rancangan Undang-Undang APBN TA 2020 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Koordinator Panitia Kerja Pemerintah
- Pembahasan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Raker Banggar dengan Koordinator Panja Pemerintah
- Pembahasan Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN 2020 – Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Panitia Kerja (Panja) dengan Koordinator Panitia Kerja Pemerintah
- Pembahasan RKA K/L 2019 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Kerja dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
- PNBP SDA Non-Migas, Dividen BUMN, PNBP K/L dan BLU, serta Defisit dan Pembiayaan - Raker Banggar dengan Tim Panja Pemerintah
- Subsidi Energi, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam Non Migas dan Kementerian/Lembaga, Deviden BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), Defisit serta Pembayaran - Badan Anggaran DPR RI Rapat Kerja dengan Panja Pemerintah
- Pembahasan Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan dalam RUU APBN TA 2020 - Badan Anggaran DPR-RI Rapat dengan Panja Pemerintah
- Anggaran – Badan Anggaran DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)
- Pembicaraan Tingkat I Pembahasan RUU tentang APBN TA 2020 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan, Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia
- Pembahasan Anggaran Menteri Koordinator - Raker Badan Anggaran dengan Menko Polhukam, Menko PMK, dan Menko Perekonomian
- Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2018 - Raker Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan
- Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan
- Pembahasan dan Rumusan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018 - Rapat Panja Banggar dengan Tim Pemerintah
- Penyampaian dan Pengesahan Laporan Panja Perumus Kesimpulan Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA 2019 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia
- Pembahasan Kesimpulan Rapat Kerja Pembahasan Realisasi Semster Satu dan Prognosis Semster Dua APBN 2019 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panja Pemerintah
- Penyampaian Pokok dan Prognosis APBN Tahun 2019 dan Pembahasan RUU Pertanggungjawaban APBN Tahun 2018 - Raker Banggar dengan Menteri Keuangan
- Penyampaian dan Pengesahan Laporan Panja tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 — Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas
- Rapat Lanjutan Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam RAPBN TA 2020 - Badan Anggaran DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja (Panja) Pemerintah
- Kebijakan Trasfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam RAPBN TA 2020 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) Lanjutan dengan Panja Pemerintah
- Panja Transfer Daerah dan Dana Desa - Banggar DPR RI Raker dengan Koordinator Panja Pemerintah