Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Persiapan pelaksanaan DAK 2020 dll – Komisi 10 Raker dengan Menteri Pemuda dan Olahraga

Tanggal Rapat: 19 Feb 2020, Ditulis Tanggal: 22 Feb 2020,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Zainudin Amali

Pada 19 Februari 2020, Komisi 10 Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pemuda dan Olahraga terkait tentang Persiapan pelaksanaan DAK 2020

Rapat dibuka dan dipimpin oleh Syaiful Huda Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Dapil Jawa Barat 7 pada pukul 15:50 WIB. Rapat dinyatakan terbuak untuk umum, dan catatan dari sekretariat sudah ditanda tangani 30 anggota

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Zainudin Amali
  • Dalam raker kali ini Menpora menyatakan bahwa tidak adanya pembahsan terkait dengan tidak ikut sertnya cabang olahraga di Kejurnas, karena Kejurnas yang dilaksanakan masing-masing Cabang Olahraga dan single event.
  • Arah kebijakan dalam DAK Fisik 2020 untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dala kegiatan dan meningkatkan prestasi olahraga di tingkat nasional melalui pembangunan prasarana olahraga berupa bangunan Gedung Olahraga (GOR) dan penyediaan saranaya.
  • Dalam tahap perencanaan penganggaran DAK Fisik 2020 dala sistem informasi krisna DAK, yaitu : pengusulan DAK Fisik, verifikasi usulan kegiatan, penilaian awal kegiatan, sinkronisasi dan harmonasisasi, penilaian akhir kegiatan, dan penyusunan rencana kegiatan
  • Untuk DAK Fisik regular subbidang olahraga pembangunan GOR tipe B tahun 2020 untuk 29 Provinsi dengan total alokasi sebesar Rp.450.000.000.000
  • Terkait dengan asukan pada revisi RUU SKN, yaitu: pebinaan atlet, penataan kelebagaan keolahrgaan, kedudukan atau posisi Negara atau pemerintah dengan status federasi internasional, pendanaan keolahrgaan, dan masukan lain-lain. Terkait dengan dualisme sebelumnya ada dualisme cabang olahraga hockey yang dimana pada saat itu atlet sudah ada di Manila tetapi karena adanya dualisme sehingga mereka tidak bisa ikut bertanding, karena adanya pengakuan dari federasi Asean sehingga kita harus dapat mengatur dimana posisi pemerintah, federasi internasional di posisi cabang olahraga itu sendiri.
  • Menpora mengatakan untuk olimpiade Tokyo 2020 cabang olahrag yang akan diikutsertakan oleh Indonesia, yaitu: bulutangkis, angkat besi, voli pantai, atletik, sepeda, tenis, skateboard, taekwondo, dayung, panjat tebing, menembak, tinju, selancar, panahan, dan renang. Perbandingan olimpiade Rio De Jenerio 2016 Indonesia hanya mengikuti 7 cabang olahraga dengan jumlah 28 atlet, sedangkan untuk olimpiade Tokyo 2020 sebanyak 15 cabang olahraga dengan
    prediksi 30 lolos. Dan potensi dala peraihan medali di olimpiade Tokyo 2020
    seperti bulutangkis, angkat besi dan panhan.
  • Rata-rata cut off poin olimpiade 2020 pada bulan April dan Mei, sehingga jumlah atlet yang lolos baru bisa dietahui pada akhir bulan Mei. Dan berdasarkan analisis Kemenpora dari total 41 atlet yang tengah mengikuti kualifikasi Olimpiade diprediksi 20-25 atlet yang akan lolos, ditambah 5 atlet yang sudah lolos maka diperkirakan jumlah atlet yang lolos Olimpiade kurang lebih 30 atlet.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan