Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Fit and Proper Test Calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI - Komisi 11 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Atas Nama Kukuh Prionggo

Tanggal Rapat: 24 Sep 2019, Ditulis Tanggal: 5 May 2020,
Komisi/AKD: Komisi 11 , Mitra Kerja: Kukuh Prionggo, Calon Anggota BPK-RI

Pada 24 September 2019, Komisi 11 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dalam rangka Fit and Proper Test (FPT) Calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Atas Nama Kukuh Prionggo. RDPU ini dibuka dan dipimpin oleh Juliari Batubara dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapil Jawa Tengah 1 pada pukul 16:09 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Kukuh Prionggo, Calon Anggota BPK-RI
  • BPK telah menyusun rancangan Renstra tahun 2020-2024
    • BPK berupaya menguatkan kelembagaan dengan mendorong tingkat akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas pemulihan kerugian negara/ daerah serta BPK melaksanakan fungsi quasi yudisial dalam menilai dan menetapkan kerugian negara/daerah sesuai dengan kewenangannya termasuk melakukan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah terhadap pegawai negeri bukan bendahara dan pejabat lain serta putusan pengadilan yang telah inkranch.
  • Ketidakpatuhan terhadap Undang-undang memunculkan banyak kerugian negara. Kerugian negara dan daerah terdapat 3000 lebih kasus, berdasarkan data pemeriksaan BPK dari 2009-2019 mencapai Rp37 triliun.
  • Orang yang berkorelasi dengan petugas dapat dilaporkan kepada instansi berwenang, orang tersebut akan dikenakan pidana paling lama 1 tahun.
  • Penyelesaian kerugian negara terhitung lambat, sehingga berpotensi kehilangan pengembalian keuangan negara.
  • Kukuh melakukan analisis perspektif permasalahan terkait 6 program BPK. Skor paling tinggi adalah program kepaniteraan kerugian negara/daerah. Dengan demikian, area teknis BPK yang bermasalah adalah belum maksimalnya kepaniteraan kerugian negara.
  • Rekomendasi
    • Dimensi pengembangan budaya organisasi yang transparan, independen, profesional
    • Dimensi pengembangan perilaku kepemimpinan yang demokratis, komunikatif dan partisipatif
    • Dimensi komitmen otoritas yang bersifat kolegial yang jujur, amanah dan responsif
  • Kesimpulan Kukuh adalah pelaksanaan tugas BPK harus lebih efektif dan optimalisasi sumber daya BPK
  • Harapan Kukuh adalah BPK menjadi penglima hukum dibidang pemeriksaan kekayaan negara. Selain itu, kerja sama dengan Komisi 11 harus terjalin sebagaimana mestinya.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan