Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016 — Komisi 7 DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tanggal Rapat: 19 Jul 2017, Ditulis Tanggal: 5 Nov 2020,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pada 19 Juli 2017, Komisi 7 DPR RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Satya Widya dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) dapil Jawa Timur 9 pada pukul 11:37 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: ekbis.sindonews.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  • Alokasi anggaran Kementerian LHK TA 2017 sebesar Rp5,97 triliun, ditambah anggaran BRG sebesar Rp864 miliar, sehingga total sebesar Rp6,77 triliun
    • Anggaran pegawai sebesar Rp1,34 triliun
    • Belanja operasional sebesar Rp459 miliar
    • Belanja non-operasional sebesar Rp4,37 triliun
    • Program prioritas nasional sebesar Rp3,66 triliun
  • Realisasi anggaran Kementerian LHK per 17 Juli 2017 sebesar 36,54%
  • Untuk TA 2016, KLHK mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini disebabkan oleh pengelolaan aset satuan kerja, penatausahaan PNBP dan izin iuran dianggap belum tertib
  • Dalam Temuan BPK, terdapat dokumen pendukung SPJ sebesar Rp1,8 miliar yang harus disetor ke negara
  • Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Papua dan Kantor Pusat dijadikan tempat pemeriksaan perjalanan dinas
  • Sistem pengendalian internal dinilai kurang tertib untuk pengelolaan PNBP
  • Piutang PNBP reboisasi merupakan penerimaan lama yang dilaporkan berjenjang. Laporannya tidak didukung dokumen actual basis, sehingga pelacakan menjadi berat
  • Hasil temuan BPK TA 2016 sebanyak 146 temuan (dari 6 provinsi), sedangkan TA 2015 sebanyak 303 temuan
  • Sebaran temuan BPK TA 2016 bernilai Rp2,8 miliar dan seluruhnya telah disetor ke kas negara
  • Langkah konkrit meningkatkan kualitas LKPP adalah membentuk task course untuk piutang PNBP sebesar Rp1,8 triliun dan likuiditas  
  • Untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, KLHK melakukan penyesuaian tindak lanjut auditor, peran dan komitmen seluruh jajaran, dll
  • Mengenai kanwil, KLHK bekerja sama dengan Pemda, secara fisik dijadikan hibah/pinjam pakai

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan