Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Perkembangan Bidang Tugas Komisi 4 DPR-RI — Komisi 4 Audiensi dengan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI)

Tanggal Rapat: 29 Aug 2017, Ditulis Tanggal: 9 Sep 2020,
Komisi/AKD: Komisi 4 , Mitra Kerja: Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia

Pada tanggal 29 Agustus 2017, Komisi 4 DPR-RI mengadakan Audiensi dengan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) tentang Perkembangan Bidang Tugas Komisi 4 DPR-RI. Audiensi ini dibuka dan dipimpin oleh Daniel Johan dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan Kalimantan Barat pada pukul 13:30 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: fl2mijabodetabek.wordpress.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia
  • FL2MI membahas tentang isi pangan, FL2MI sedang membuat legal opinion tetapi masih dalam tahap di print dan FL2MI sudah mengkaji masalah pangan terutama krisis garam, mengapa Indonesia mengimpor garam dari luar negeri.
  • FL2MI mempertanyakan untuk impor garam kenapa Indonesia negara maritim ini malah mengimpor garam, meskipun banyak daerah penghasil garam, tetapi setelah dikaji ternyata di Indonesia ini untuk membuat garam masih tradisional dan karena legal opinion maka FL2MI berpandu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dimana kedaulatan ketika Indonesia mengimpor secara tidak langsung kedaulatan Indonesia juga terganggu.
  • Pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996, patokannya adalah pada pasal 2 ada asas dan kedaulatan, maka secara kedaulatan Indonesia terganggu jika mengimpor garam. Maka dari itu lewat forum ini, FL2MI merekomendasikan pengawasan pada proses impornya. Lalu pada kenyataannya ternyata jika dilihat di lapangan garam banyak tetapi tidak layak konsumsi.
  • Pembahasan kedua adalah tentang pengendalian, pengawasan dan pembinaan. Untuk pengendalian dilakukan pemerintah, dan pengawasan dilakukan DPR, lalu yang paling penting adalah DPR diharapkan mendorong pembinaan bagaimana kualitas garam Indonesia dapat meningkat.
  • Pembahasan selanjutnya ialah terkait dengan isu pendidikan, dimana kriminalisasi pendidikan dan komersialisasi pendidikan dapat dilihat pada beberapa bulan yang lalu tentang Uang Kuliah Tunggal, sebagai contoh di Universitas Sriwijaya ketika meminta penurunan UKT terjadi adu pukul dengan pihak keamanan dan mungkin dari DPR dapat mencari masukan agar pihak kampus dan keamanan menjaga arogansinya. Selain itu beberapa waktu lalu Presiden Mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang yang minta penurunan UKT tetapi malah di kriminalisasi.
  • Cahyono, FL2MI mengatakan bahwa dirinya pernah meneliti masyarakat Suku Sakai, Bengkalis. Suku tersebut merupakan penghasil minyak tetapi kesejahteraan diabaikan. Cahyono juga mempertanyakan untuk siapa (Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi) RTRWP apakah untuk masyarakat atau untuk korporasi.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan