Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Kinerja Tahun 2016 — Komisi 5 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BPWS)

Tanggal Rapat: 31 Jan 2017, Ditulis Tanggal: 7 Dec 2020,
Komisi/AKD: Komisi 5 , Mitra Kerja: Kepala BMKG

Pada 31 Januari 2017, Komisi 5 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BPWS) tentang Evaluasi Kinerja Tahun 2016. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Michael Wattimena dari fraksi Partai Demokrat daerah pemilihan Papua Barat pada pukul 10:30 WIB dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: bmkg.go.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Kepala BMKG
  • Kepala BMKG menjelaskan bahwa pada tahun 2016 kebijakan dan arah pembangunan BMKG mengacu pada Nawacita ke-7 yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi. Kedaulatan pangan, percepatan kelautan, kawasan pariwisata dan ekonomi khusus, peringatan dini utk kebencanaan.
  • BMKG mengalami 2 kali penghematan dan self blocking yaitu Rp158 Miliar, dan self blocking sebesar Rp31,05 Miliar, sehingga pagu akhir yaitu sebesar Rp142 Miliar, adapun realisasi belanja barang sebesar 96,1%, dan belanja modal sebesar 91%.
  • Berdasarkan penilaian, BMKG mendapatkan 98,60 dengan kategori sangat baik. Kepala BMKG juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya, dan ia juga mohon saran untuk perbaikan kedepannya.

Kepala Basarnas

  • Kepala Basarnas menjelaskan bahwa Basarnas sebagai lembaga pemerintah non kementerian, didukung program dukungan manajemen, sarana dan prasarana juga program pertolongan dan penyelamatan.
  • Sesuai dengan visi Presiden Republik Indonesia prioritas Basarnas yaitu program pertolongan, tahun 2016 mendapat APBN Rp2,4 Triliun.
  • Terdapat penyesuaian anggaran dipotong Rp432,31 Miliar, lalu penyesuaian kembali 35,36, dan tambahan optimalisasi Rp520 Miliar.
  • Basarnas mendapatkan tambahan untuk pegawai Rp29,63 Miliar, sehingga anggaran Basarnas setelah penyesuaian sebesar Rp2,36 Triliun.
  • Adapun kegiatan Basarnas yaitu penanganan operasi, komunikasi dan IT serta operasional perkantoran.
  • Operasi Basarnas telah menangani 2.174 kasus penyelamatan yang masuk kedalam kecelakaan penerbangan sebanyak 21 kali, dimana yang selamat sebanyak 333, meninggal 50, dan hilang sebanyak 8 orang.

Kepala BPLS

  • Kepala BPLS menyampaikan bahwa wilayah Indonesia diblokade, sehingga banyak kegiatan yang tertunda, dan hal tersebutlah yang terjadi dalam rentang waktu tersebut.
  • Adapun program penanggulangan lumpur Sidoarjo menggunakan bidang operasi sebesar 97%, sosial 94%, dan infrastruktur sebesar 80%.
  • Selain itu, Kepala BPLS menyampaikan ucapan terima kasih karena menjelang 10 tahun misi kebencanaan ini tetap didukung.

Kepala BPWS

  • Kepala BPWS menyampaikan bahwa pagu anggaran sebesar Rp218,5 Miliar, alokasi penghematan sebesar Rp37 Miliar dan Rp101,6 Miliar.
  • Pagu setelah penghematan 179,8Miliar, dan realisasinya sebesar Rp170,08 Miliar.
  • Kegiatan fisik dan sumber daya manusia sebesar Rp137,02 Miliar atau 76,7%, antara lain Rp97 Miliar untuk kawasan Suramadu.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan