Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Kondisi Perusahaan, Penugasan dan Target Dividen — Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Industri

Tanggal Rapat: 6 Sep 2017, Ditulis Tanggal: 31 Aug 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN RI

Pada tanggal 6 September 2016, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Industri tentang Kondisi Perusahaan, Penugasan dan Target Dividen yang Dicanangkan. Rapat Dengar Pendapat (RDP) dibuka dan dipimpin oleh Azam A dari fraksi Partai Demokrat daerah pemilihan Jawa Timur 3 pada pukul 10:28 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: infopublik.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN RI
  • Deputi KemenBumn menyampaikan bahwa di dalam Undang-Undang BUMN yang lama bagaimana BUMN dapat menyetorkan laba keuangan sebesar-besarnya. Selain itu di dalam Undang-Undang BUMN yang baru yaitu bukan hanya menyetorkan uang tetapi juga membantu mensejahterakan rakyat. Setiap tahun buku perum berhak menyimpan dana cadangan dan mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal.
  • Terkait sektor perbankan laba bersih sebesar Rp 30 Triliun atau 51% dari anggaran tahun 2017. Sektor asuransi dan pembiayaan semester 1 tahun 2017 sebesar Rp 4,37 Triliun atau 63% dari target 2017, yang dimana total aset Rp 391 Triliun. Lalu sektor perhubungan Garuda masih rugi sedangkan KAI meningkat labanya. Sektor pembiayaan dan investasi sebesar Rp 21 Triliun atau 43,92%, sektor jasa survei Rp 148,56 Miliar atau 37,42%.
  • Ada BUMN yang tidak dikenakan dividen yaitu Taspen, Asabri, dan AirNav, selain itu dividen berdasarkan Payout Rasio dibagi menjadi 3 kategori yaitu Low, moderat, tinggi. Untuk Jasa Raharja sudah dikenakan target 60% tetapi untuk tahun ini target laba akan turun menjadi 1,8%, lalu dikenakan target dividen untuk Pegadaian sebesar 30%, Angkasa Pura 30%, Jamkrindo & Askrindo sebesar 40%. Untuk PT. Asuransi Indonesia utama karena likuiditasnya masih belum besar, maka tidak dikenakan dividen.
  • Deputi KemenBUMN juga menyampaikan bahwa Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, 4 bank ini current ratio-nya masih tinggi yaitu BRI 40%, CAR 35%, BNI 15%, dan BTN sekitar 75%. PNM Askrindo Rp 500 Miliar pada tahun 2015, PT KAI sebesar Rp 200 Triliun, Jaskrindo Rp 500 Miliar, Angkasa Pura 2 pada tahun 2015 & 2016 sebesar Rp 2 Triliun, PT. Inka sebesar 1 Triliun, PT. Bahana sebesar Rp 250 Miliar (non tunai). Menyikapi pertanyaan dari Irmadi, Deputi Kementerian BUMN menjelaskan bahwa untuk dividen Pegadaian memang tinggi, BUMN memang meminta untuk rakyat kecil cost of fund-nya untuk diturunkan.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan