Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pengambilan Keputusan/Pembicaraan Tingkat I terhadap 5 RUU Kerjasama Bidang Pertahanan - Raker Komisi 1 dengan Tim Pemerintah (Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, dan Wakil Menteri Luar Negeri)

Tanggal Rapat: 25 Sep 2024, Ditulis Tanggal: 27 Sep 2024,
Komisi/AKD: Komisi 1 , Mitra Kerja: Menteri Pertahanan

Pada 25 September 2024, Komisi 1 DPR-RI melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan Tim Pemerintah (Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM, dan Wakil Menteri Luar Negeri) tentang Pengambilan Keputusan/Pembicaraan Tingkat I terhadap 5 RUU Kerjasama Bidang Pertahanan. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Meutya Hafid dari Fraksi Golkar dapil Sumatera Utara 1 pada pukul 15.03 WIB. (Ilustrasi: Qubaca)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Pertahanan
  • Patut disyukuri kita telah menuju ratifikasi penuh RUU Kerjasama Pertahanan dengan 5 negara yang sangat penting bagi kita, yaitu Pemerintah Republik Federatif Brazil, Pemerintah Republik India, Pemerintah Kerajaan Kamboja, Persatuan Emirat Arab, dan Pemerintah Republik Perancis.
  • 5 negara ini adalah negara-negara yang penting bagi kita. Kementerian Pertahanan berterima kasih atas kerja keras Komisi 1 DPR-RI, sehingga bisa menyelesaikan pembahasan ke-5 RUU ini.
  • Situasi dunia saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Yang sebenarnya ada adalah suatu ketegangan yang sangat-sangat runcing di belahan dunia yang masih jauh, tetapi sangat berpengaruh ke seluruh dunia. Bahkan, para pakar pertahanan dan strategi dunia mengatakan bahwa kita sekarang berada dalam kondisi yang sangat mendekati kemungkinan pecahnya Perang Dunia ke-3.
  • Kita mengerti kalau pecah Perang Dunia ke-3 akan terjadi perang nuklir. Alhamdulillah, tradisi Indonesia adalah sebagai negara non-blok yang tidak mengikuti blok manapun. Tradisi ini kita pertahankan. Namun, kalau terjadi perang nuklir di dunia, walaupun kita tidak terlibat, diperkirakan kita akan merasakan dampaknya yang sangat berat.
  • Terjadinya Perang Dunia ke-1 dan ke-2 pun tidak diperkirakan. Bahkan, banyak ahli pada saat itu meremehkan, tetapi sejarah menunjukkan bahwa kalau ada 2 atau 3 kekuatan yang ingin memaksakan kehendaknya, perang itu bisa meletus.
  • Kita melihat sekarang di Palestina mendekati suatu perang yang sangat dahsyat. Oleh karena itulah, sebagai Menteri Pertahanan mengucapkan terima kasih kepada Komisi 1 DPR-RI, yang merasa didukung sepenuhnya oleh Komisi 1 DPR-RI.
  • Menteri Pertahanan terus-menerus bertahun-tahun memperingatkan seluruh bangsa bahwa Indonesia harus kuat untuk menjaga diri kita, karena kita memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Walaupun, kebocoran masih terus berjalan dengan sangat besar, tetapi kekayaan kita masih luar biasa dan kekayaan ini menjadi incaran bangsa-bangsa lain.
  • Menteri Pertahanan sangat menghargai Komisi 1 DPR-RI yang berasal dari fraksi yang berbeda-beda, tetapi menempatkan kepentingan bangsa dan rakyat selalu di atas. Kita berbeda latar belakang, kita berbeda partai politik, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa kita semuanya adalah anak-anak Indonesia. Kita sebagai pemimpin punya tanggung jawab kepada rakyat Indonesia. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Menteri Pertahanan juga mengakui bahwa kehendak kita, cita-cita kita, untuk memiliki pertahanan yang sangat kuat masih belum tercapai karena kita mendahulukan kesejahteraan rakyat.
  • Pengeluaran anggaran pertahanan kita sebagai perbandingan terhadap Produksi Domestik Bruto menjadi salah satu yang terendah di kawasan Asia. Tidak sampai 1%, hanya 0,89%.
  • Memang, pertahanan sangat mahal. Menhan kira akan menjadi PR kita bersama ke depan. Komisi 1 yang akan datang, Menhan yakin juga akan meneruskan apa yang sudah dirintis.
  • Kami dari Kemenhan ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama. Walaupun, di awal-awal cukup menegangkan, tetapi ini bagian dari demokrasi.
  • Kita mengerti bahwa pertahanan ini terlalu penting untuk kita bahas secara terbuka. Untuk itu, Menhan ucapkan permohonan maaf kepada media yang sering harus menunggu di luar pada saat kita membahas secara tertutup.
  • Semua kekuatan politik di Indonesia menyadari pentingnya pertahanan kita. Kalau kita ingin terus berdaulat dan merdeka, kita harus punya pertahanan yang kuat, tetapi kita mengerti dan sadar bahwa prioritas pertama adalah kesejahteraan rakyat. Tidak boleh ada rakyat Indonesia yang lapar. Tidak boleh ada anak-anak Indonesia dan pemuda-pemudi Indonesia yang hidup dalam kesulitan. Ini kewajiban kita semua, karena itu pertahanan kita adalah Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta. Ke-5 kerjasama ini sangat penting, karena negara-negara tersebut memiliki peran dan teknologi yang cukup baik.
  • Khusus untuk Kamboja sebagai anggota dari ASEAN adalah kepentingan kita untuk memelihara dan mendukung kawan-kawan kita di ASEAN agar mereka juga kuat dan mandiri.
  • Menteri Pertahanan memohon maaf apabila dalam pekerjaan selama 5 tahun sebagai Menteri Pertahanan ada sesuatu yang mengecewakan saudara sekalian tetapi Menhan ingin saudara yakin bahwa niat saya semata-mata adalah untuk menjaga kepentingan dan kedaulatan bangsa Indonesia.














Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan