Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Realisasi dan Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2023 dan Pembahasan RKA dan RKP Kementerian Luar Negeri Tahun 2025 - Raker Komisi 1 dengan Menteri Luar Negeri

Tanggal Rapat: 10 Jun 2024, Ditulis Tanggal: 12 Aug 2024,
Komisi/AKD: Komisi 1 , Mitra Kerja: Menteri Luar Negeri

Pada 10 Juni 2024, Komisi 1 DPR-RI melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Luar Negeri tentang realisasi dan evaluasi pelaksanaan APBN TA 2023 dan pembahasan RKA dan RKP Kementerian Luar Negeri tahun 2025. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Teuku Riefky Harsya dari Fraksi Demokrat dapil Aceh 1 pada pukul 14.10 WIB. (Ilustrasi: Tribunnews.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Luar Negeri
  • Situasi global terkini:
    • Ketegangan geopolitik antara kekuatan besar. Konflik baik yang on going maupun konflik baru; Ukraina dan Timur Tengah
    • Fragmentasi ekonomi; Negara-negara utamakan kepentingan nasional; Slowbalization, Do Risking Friend Shoring, hambatan perdagangan, meningkatnya minilateralisme
  • Grand design diplomasi ekonomi-urgensi; Indonesia memiliki sejumlah kepentingan yang harus terus diperjuangkan dalam rangka menavigasi situasi ekonomi global serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara kontinyu;
    • Daya saing; Indonesia menjadi tujuan/mitra utama investasi dan perdagangan negara maju, juga meningkatkan kemitraan dengan negara-negara Global South.
    • Diversifikasi; Diversifikasi tujuan ekspor, sumber impor, dan sumber FDI, termasuk negara-negara mitra non-tradisional, diversifikasi teknologi dan pendanaan untuk kembangkan sektor prioritas.
    • Hilirisasi; Melakukan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah. Indonesia tidak hanya menjadi negara eksportir bahan mentah.
    • Non-Diskriminasi; Mengatasi kebijakan diskriminatif dan menghambat perdagangan dan pengembangan ekonomi. Memperjuangkan akses pasar untuk komoditas berkelanjutan.
    • Inovasi; Meningkatkan akses untuk pendanaan dan teknologi melalui pendekatan inovatif, termasuk kemitraan pemerintah-swasta dan blended finance.
  • Total anggaran Kemenlu tahun 2023 sebesar Rp8.838.358.325.000, dengan realisasi sebesar Rp8.681.663.406.576 atau 98,23%, dengan kriteria;
    • Belanja pegawai; 98,55%
    • Belanja barang; 97,9%
    • Belanja modal; 98,20%
  • Realisasi mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2022, kenaikan realisasi akibat;
    • Belanja barang; Belanja pemeliharaan naik 46,25% dari tahun 2022. Kenaikan porsi anggaran belanja pemeliharaan (40,51%)
    • Belanja modal; Pembangunan gedung pada perwakilan RI Berlin dan Tokyo, pemugaran Gedung Pancasila, dan penambahan DIPA bersumber dana PNBP
    • Belanja pegawai; Pembayaran THR dan Gaji ke-13, yang sebelumnya sempat dihentikan akibat Pandemi Covid-19
  • Capaian penting tahun 2023;
    • Diplomasi ekonomi;
      • 7 perjanjian ekonomi dan perdagangan
    • Kepemimpinan dan peran;
      • Keketuaan ASEAN
      • Keketuaan MIKTA
    • Diplomasi Perlindungan;
      • 53 ribu kasus WNI ditangani
    • Diplomasi kedaulatan
  • Total anggaran tahun 2024 sebesar Rp8.856.121.610.000, dengan kriteria:
    • Diplomasi dan kerja sama internasional; Rp736 miliar
    • Kepemimpinan bidang kerja sama multilateral; Rp1 triliun
    • Kedaulatan dan hukum internasional; Rp9,9 miliar
    • Perlindungan WNI dan pelayanan publik; Rp289 miliar
    • Dukungan manajemen; Rp6,77 tiriliun
  • Program Kemenlu tahun 2024;
    • Dukungan bagi penyelenggaraan World Water Forum, Mei 2024
    • Indonesia-Africa Forum, 1-3 September 2024
    • Indonesia-Latin America and Caribbean Business Forum, 11-14 September 2024
    • Indonesia-South and Central Asia Business Forum, Oktober 2024
  • Rencana anggaran tahun 2025 Kemenlu, dengan pagu indikatif sebesar Rp9,8 triliun, lebih tinggi dari DIPA 2024 atau naik 11,75%, dan lebih rendah dari usulan sebesar Rp20 triliun, dengan kriteria;
    • Dukungan manajemen; Rp7,7 triliun
    • Penegakan kedaulatan dan hukum perjanjian internasional; Rp15 miliar
    • Pelindungan WNI; Rp288 miliar
    • Peran dan kepemimpinan di bidang multilateral; Rp1 triliun
    • Diplomasi dan kerja sama internasional; Rp779 miliar
  • Kebutuhan anggaran tambahan sebesar Rp5,8 triliun, dengan kriteria:
    • Diplomasi dan kerja sama internasional; Rp1,1 triliun
    • Peran dan kepemimpinan di bidang multilateral; Rp25,6 miliar
    • Penegakan hukum dan perjanjian internasional; Rp14,8 miliar
    • Pelindungan WNI dan pelayanan publik; Rp15,8 miliar
    • Dukungan manajemen; Rp4,6 triliun
  • Rencana kerja Kemenlu tahun 2025;
    • Peningkatan kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di kawasan dan global
    • Kedaulatan, stabilitas, dan pelindungan WNI
    • Diplomasi ekonomi dan kerja sama pembangunan internasional
    • Peningkatan citra positif di dunia internasional
    • Penguatan sinergi diplomasi, kelembagaan, infrastruktur, dan postur diplomasi Indonesia

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan