Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pendalaman Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Tahun Anggaran 2017 — Komisi 10 DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi I Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar dan Deputi II Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar

Tanggal Rapat: 27 Sep 2016, Ditulis Tanggal: 10 May 2021,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Deputi I Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar dan Deputi II Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar

Pada 27 September 2016, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi I Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar dan Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar mengenai Pendalaman Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Tahun Anggaran 2017. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Abdul Fikri dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 11.00 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: https://kanalwisata.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Deputi I Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar dan Deputi II Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar

Deputi I Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar:

  • Performansi tahun 2016, di Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar menjadi indikitaor dalam destinasi pariwisata.
  • Tata kelola di 25 cluster juga dilakukan pada dasarnya, secara rata-rata kinerja mencapai 68-73%.
  • Telah dilakukan koordinasi dan pengembangan ekowisata, telah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
  • Rekonstruksi jalan juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerian PUPR, telah berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
  • Fasilitas umum dan sarana ibadah serta fasilitas wisata juga telah dilakukan di tahun 2016.
  • Untuk 2017, masuk ke dalam visi 5 tahun ke depan, yaitu terwujudnya Indonesia yang mandiri dan gotong royong.
  • Mengembangkan destinasi wisata yang berdaya saing internasional tentang hubungannya dengan mancanegara.
  • Dapat mewujudkan industri pariwisata yang berdaya saing internasional merupakan tujuan utamanya.
  • Arah kebijakan pembangunan kepariwisataan nasional 2010-2015, yaitu pemasaran pariwisata destinasi pariwisata dan industri pariwisata.
  • Destinasi wisata dibagi menjadi wisata alam, wisata rekreasi, wisata ekowisata jasa transportasi wisata dan lain-lain.
  • Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar mempunyai peluang dan potensi mengenai daya saing harga dan prioritas di bidang Sumber Daya Alam.
  • Kelemahan Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar yaitu pada teknologi dan pemanfaatan lingkungan yang baik.
  • Arahan kebijakan di tahun 2015 dan 2016 telah mengalami penurunan sebesar 30%.
  • Program pariwisata tahun 2017 tentang perkembangan 10 destinasi wisata, pengembangan STD, pengembangan destinasi wisata alam, gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona, peningkatan investasi pariwisata.
  • Dana Toba dan Tanjung Kelayang masih memiliki banyak kekurangan yang paling banyak adalah di segi infrastruktur.
  • Candi Borobudur masih ada kelemahan di jalan tol dan infrastruktur lainnya juga.
  • Percepatan pembangunan hotel di Mandalika sudah dipersiapkan yang sebelumnya sempat bermasalah.
  • Terakhir untuk Morotai, untuk aksesbilitas yaitu 1 kali perminggu 16 penumpang. Dalam September ini sudah 2 kali sehari dan juga pembangunan homestay di Morotai tersebut. Hal tersebut adalah destinasi prioritas yang Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar kembangkan.
  • Ekosistem pariwisata antara rantai usaha sedang diproses pelaksanaannya.
  • Untuk wisata alam dan buatan khusus untuk Wakatobi, Raja Ampat, dan sebagainya.
  • Untuk wisata budaya, fasilitasnya itu berupa FGD sampai penyusunan rencana aksi dan wisata religi ke walisongo dan lain-lain.
  • Untuk tata kelola destinasi, sosialisasi sadar wisata di 34 Provinsi.
  • Untuk pariwisata kuartal pertama PMDA mencapai 90%.
  • Kalau dilihat dari 3 investor terbesar Singapura, British, dan Luxemburg.
  • Melalui brbagai kegiatan yang dilakukan itu gerakan sadar dan sapta pesona. Investasi pemasukan sudah menaik.
  • Pemasukan terbanyak pada hotel, restoran, serta wisata tirta.
  • Untuk realisasi PMDN, 5 sektor pariwisata yang memberikan masukan terbanyak adalah hotel bintang.
  • Pad tahun 2015 sudah ada nota kesepahaman tentang pengadaan ICT dengan Kominfo.
  • Yang paling banyak kota penerima PMDN itu paling banyak Bali, Jogjakarta dan Jawa Barat.
  • Untuk tahun 2016 dalam rangka tourism development dengan pangandaran ITB dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
  • Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar melakukan kesepakatan dan kesepahaman bersama dengan TNI serta Otoritas Jasa Keuangan juga sudah berkoordinasi.
  • Dengan BMKG dengan pemanfaatan klomatologi dan geofisika.
  • Dengan TNI AL Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar melakukan kesepakatan bersama mengenai pembangunan 100 toilet di Mande.
  • Di tahun 2016 sampai Triwulan 3 ada 9 Permen yang Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar ubah.
  • Fungsi tugas pokok Deputi Industri Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar, juga sudah menerbitkan 18 Peraturan Menteri dan sudah ada 9 Peraturan Menteri yang diubah.

Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar:

  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar akan paparan rancangan kerja untuk tahun 2017. Visi misi serta sasaran, serta performance selama tahun 2016.
  • Performance utama kedatangan wisman sampai Juli Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar sudah menerima 6,3 juta wisman.
  • Dengan target 12 juta, maka 6,3 juta maka sudah melebihi dari 60% terkait kunjungan wisata.
  • Menguatnya branding menjadi No.47, menguatnya berbagai komponen menyangkut branding.
  • Dengan realisasi anggaran, anggaran ini sudah Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar belanjakan sebesar Rp729 Miliar sehingga 32% sudah realisasi.
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar diberikan anggaran sebesar Rp2,95 Triliun di APBN 2016, menurun di RAPBN 2017 dan self blocking pula menjadi Rp1,77 Triliun.
  • Sekarang pariwisata sudah menjadi sektor prioritas untuk tahun 2017.
  • Ini bisa diturunkan dalam kebijakan turunannya.
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar berpendapat bahwa pariwisata sangat bisa berperan dalam RKP 2017 ini.
  • Sesuai dengan RKP 2017 maka PerPres No 45 tahun 2016 bahwa pariwisata untuk mengurangi kesenjangan wilayah serta penyediaan lapangan pekerjaaan dan aspek positif lainnya.
  • Target kinerja pada tahun 2017 adalah jumlah kunjungan wisman, tahun 2017 ditargetkan sampai 15 juta wisman.
  • Program startegis yangDeputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar melakukan adalah soal branding tentang media darling, media elektronik, cetak, serta melalui festival di mancanegara. Lalu kerja sama dengan blogger, traveller, dan influencer lainnya.
  • Strategi promosi berdasarkan konsep BAS (Branding, Advertising dan Selling).
  • Pada selling ada pameran, penjualan dan fasilitasi penjualan dalam industri.
  • Implementasi media dengan pendekatan POSE (Poid Media).
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar bekerja sama dengan media CNN, CCTV, AXN, Baidu, dan sebagainya.
  • Di Pulau Hoga mendapatkan like 13 ribu, dan Bali mendapat like 5 ribu.
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar sangat memanfaatkan medsos untuk mengenalkan dan mempopulerkan destinasi wisata di Indonesia.
  • Program dan rencana tahun 2017, Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar melakukan BAS tetap dilakukan tahun ini.
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar tetap berfokus pada B.A.S. (branding, advertising, selling) dalam pengembangan destinasi wisata ini.
  • Berdasarkan perhitungan internasional untuk tahun 2017 pemasaran internasional memerlukan Rp3,59 Triliun.
  • Kalkulasi kebutuhan anggaran Promosi untuk Wisman idealnya membutuhkan Rp4,05 Triliun. Tapi Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar hanya mendapatkan Rp2,05 Triliun.
  • Kebijakan BAS mengalami perubahan-perubahan yang masih bisa Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar atasi.
  • Karena keterbatasan anggaran, strateginya banyak Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar melakukan perubahan. Namun untuk akhirnya adalah 30 untuk branding, 30 advertising, dan 40 untuk selling.
  • Berbagai kegiatan strategi pemasaran adalah strategi pemasaran wisata mancanegara.
  • Berbagai kegiatan strategis yang dilakukan strategi pemasaran yaitu data dan informasi pariwisata dan dukungan TU.
  • Pengembangan bahan promosi itu juga membutuhkan bantuan ketatausahaan.
  • Berbagai kegiatan strategi pemasaran adalah pariwisata mancanegara, data pariwisata (laporan bulanan,tahunan).
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar mengharapkan adanya Rp2,5 Miliar impresi pada media. Lalu Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar memblok 500 titik di mancanegara.
  • Program branding & advertising berupa media komunikasi online, ruang, cetak dan elektronik dengan slot yang berbeda.
  • Untuk 3 Asdep yang ditugaskan untuk selling ke berbagai pasar ada 4 tugas.
  • Ada 4 jenis kegiatan utama. Pameran, visi penjualan, festival(dengan diaspora), melakukan fun trip (pengenalan).
  • Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar tetap melakukan peogram wisata pengenalan mengundang travel agent, blogger, dan lain-lain untuk mengenal prodak Indonesia.
  • Akan ada 117 pameran dimana Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar ikut terlibat seperti ITB dan lainnya atau pameran khusus seperti diving.
  • Beberapa contoh kegiatan besar di berbagai negara Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar akan mengikuti CITM, di Malaysia Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar akan ikut MATA.
  • Sebenarnya tidak tercantum dalam daftar ada kegiatan yang Deputi II Bidang Pengemangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar lakukan dalam negeri namun berorientasi pada pasar internasional.
  • Kegiatan pemasaran wisata mancanegara tahun 2017 dari berbagai negara dari seluruh penjuru dunia yang skalanya cukup besar.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan