Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Masukan terhadap Substansi Pengaturan RUU tentang Kepariwisataan - RDP Komisi 10 dengan Beberapa Direktur Politeknik Pariwisata di Indonesia

Ditulis Tanggal: 5 Dec 2023,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Direktur Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Pada 28 November 2023, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan beberapa Direktur Politeknik Pariwisata di Indonesia tentang masukan terhadap substansi pengaturan RUU tentang Kepariwisataan. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Agustina Wilujeng dari Fraksi PDIP dapil Jawa Tengah 4 pada pukul 13.40 WIB. (Ilustrasi: Tribrata News)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Direktur Politeknik Pariwisata Bali
  • Budaya sangat erat kaitannya dengan pariwisata, kita bisa lihat dari definisi budaya yang merupakan simbol masyarakat di sekitar lingkungan yang terdapat makna bahwa segala hal merupakan hasil cipta dan juga terkait dengan karya manusia. No Culture No Tourism.
  • Budaya di Bali dilandasi oleh Tri Hita Karana, tiga penyebab keseimbangan untuk bagaimana bisa berkualitas dan berkelanjutan yaitu hubungan terhadap Tuhan, hubungan antara manusia, dan juga lingkungan.
  • Antara budaya dan pariwisata ada suatu hubungn simbiosis mutualisme atau timbal balik. Dari sisi pariwisata, bagaimana kita menghasilkan suatu pelayanan yang unggul baik ekonomi, SDM, SDA, dan lingkungan.
  • Kegiatan wisata budaya yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi motivasi budaya tertentu diperkirakan menyumbang sekitar 39% dari seluruh kegiatan wisata Tahun 2018. Kegiatan tersebut dapat mencakup menonton pertunjukan, partisipasi dalam perayaan lokal, festival atau karnaval, mengunjungi situs sejarah atau peringatan pada suatu kegiatan, dan belajar dari alam dan kesenian rakyat.
  • Dengan adanya kegiatan kebudayaan, kegiatan wisata akan berkembang karena adanya daya tarik yang muncul dari kegiatan budaya.
  • Bagaimana kita bisa mengembangkan kebudayaan, perlindungan atau konservasi, dan pemanfaatan yang untuk budaya sendiri maupun kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata yang berkesinambungan.
  • Wisata budaya juga berpartisipasi dalam kegiatan etis dan sejarah serta mengunjungi situs-situs yang kaya dengan aset budaya seperti museum, situs arkeologi, dan bangunan-bangunan keagamaan.
  • Wisata budaya juga dapat dibawa lebih dekat dengan kegiatan masyarakat setempat dan gaya hidup yang ada pada masyarakat.
  • Pariwisata budaya berhubungan dengan peningkatan kunjungan wisata dan citra destinasi.
  • Praktek pariwisata budaya di kampus adalah infrastruktur berupa bangunan yang mencirikan budaya lokal, kegiatan mahasiswa dan dosen secara teori dan praktek, konteks kurikulum, dan festival budaya.





Direktur Politeknik Pariwisata Medan
  • Pembangunan konektivitas antara pariwisata dan kebudayaan menjadi bentuk triangle antara pariwisata, kebudayaan, dan masyarakat.
  • Kenapa pariwisata berhubungan dengan kebudayaan, apalagi belakangan ini kita menjual produk-produk kebudayaan untuk mendukung kegiatan pariwisata dan pariwisata kebudayaan yang kami maksudkan adalah kebudayaan yang bersifat heritage atau kebudayaan yang lama, karena memiliki nilai jual tersendiri bagi kegiatan pariwisata.
  • Kita berharap kebudayaan menjadi pendukung kuat dari aktivitas pariwisata, namun demikian kita tidak boleh merupakan budaya-budaya yang sifatnya baru yang produk masyarakat yang sifatnya inovatif dari aktivitas budaya atau komunitas tersebut.
  • Meningkatnya minat terhadap budaya khususnya yang terkait dengan aktivitas budaya kontemporer dan budaya lama khususnya akan menjadi sumber identitas lokal dalam menghadapi globalisasi di mana masing-masing budaya lokal ini sering dipertahankan oleh masyarakat sendiri dan semakin dipelihara kebudayaan tersebut akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, artinya kebudayaan yang terpelihara baik produk yang sifatnya material dan immaterial akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
  • Meningkatnya tingkat pendidikan yang lebih baik lagi akan lebih memperhatikan masalah kebudayaan baik kebudayaan lama maupun kebudayaan yang sifatnya kontemporer.
  • Adanya populasi menua di negara-negara maju artinya orang-orang yang generasi tua di negara-negara maju akan kembali flashback dengan aktivitas yang pernah dilakukan di negara-negara seperti Indonesia yang dulu pernah menjadi aktivitas ekonomi mereka.
  • Adanya gaya konsumsi postmodern dan kebangkitan dari ekonomi berdasarkan pengalaman ekonomi, di mana aktivitas masyarakat di masa lampau akan menjadi objek pariwisata di dalam kaitannya dengan kebudayaan.
  • Unsur permintaan dari sektor pariwisata terhadap kebudayaan itu memang sangat erat kaitannya, sedangkan unsur penawaran terkait dengan pariwisata adalah pariwisata telah dilihat sebagai pendukung ekonomi yang penting bagi kebudayaan. Pasokan budaya telah tumbuh dan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan warisan budaya dan identitas lokal.
  • Pariwisata budaya dipandang sebagai bentuk pariwisata yang diinginkan dan baik bagi suatu negara dan wilayah yang ingin dikembangkan dalam rangka pelestarian budaya.
  • Ada empat perubahan yang penting dalam beberapa dekade terakhir yang berdampak terhadap pemahaman kita tentang hubungan antar pariwisata dan budaya sejak tahun 1970:
    • Adanya pemahaman tentang kebudayaan telah meluas dan semakin mendalam, artinya kebudayaan sangat layak dan penting untuk melengkapi aktivitas pariwisata;
    • Eratnya keterkaitan antara budaya dengan lingkungan alam yang lebih dihargai serta keragaman budaya yang dipandang sebagai hal yang menjadi sumber daya untuk pertumbuhan dan inovasi;
    • Pariwisata terus berubah. Wisatawan sekarang lebih mengarah ke alam karena waktu Covid sudah terbiasa dengan kehidupan alam sehingga tren center pariwisata sekarang lebih ke alam dan kebudayaan;
    • Prioritas kebijakan yang telah bergeser dari fokus pada dampak pariwisata budaya menunjuk peran yang lebih proaktif bagi pariwisata dalam mewujudkan keberlanjutan hasil pembangunan.
  • Mengapa sektor pariwisata harus memperhatikan local wisdom adalah dalam rangka kaitannya dengan sustainable tourism, dimana pariwisata berkelanjutan ini akan lebih mengarah kepada kultur dan budaya lokal.
  • Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang mempertimbangkan secara penuh kondisi sosial ekonomi sekarang dan yang akan datang serta dampaknya terhadap lingkungan dan mengacu kepada kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat lokal.
  • Kebudayaan dan pariwisata memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Seni dan kerajinan tarian, ritual dan legenda yang mungkin akan dilupakan oleh generasi muda atau yang terlupakan oleh generasi muda tetapi dengan adanya sektor pariwisata ini akan dimunculkan kembali dan tentu dengan perhatian daripada generasi muda terhadap local wisdom akan menjadikan pelestarian dan itu akan bisa mendukung aktivitas pariwisata.
  • Model pariwisata budaya berbasis masyarakat dengan menerapkan kearifan lokal.









Direktur Politeknik Pariwisata Makassar
  • Pengembangan pariwisata menjadi salah satu titik fundamental yang harus kita siapkan dan kita rencanakan dengan baik.
  • Pengembangan pariwisata pada sebuah destinasi tertuju pada daya tarik wisata. Daya tarik wisata yang ada sesuai dengan UU 9/1990 di dalamnya ada daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata minat khusus. Dalam UU 10/2009 kembali muncul bahwa daya tarik wisata meliputi alam, budaya, dan buatan.
  • Dalam konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi di Politeknik Pariwisata Makassar maupun di politeknik pariwisata yang lainnya yang dibawah Kementerian Pariwisata memiliki tiga jurusan yaitu perhotelan, perjalanan dan kepariwisataan. Program studi destinasi wisata inilah yang mungkin ada irisan-irisan pembahasan terkait dengan bagaimana pemanfaatan dari sisi budaya untuk bisa menjadi bagian dari kepariwisataan. Politeknik Pariwisata Makassar berfokus pada marine tourism.
  • Wisata dan budaya menyiratkan suatu jenis kegiatan pariwisata yang di mana motivasi penting pengunjung adalah untuk belajar, menemukan, mengalami dan mengkonsumsi atraksi kegiatan-kegiatan yang ada, produk budaya yang berwujud maupun tidak berwujud di daerah tujuan wisata sendiri.
  • Atraksi atau produk ini berhubungan dengan seperangkat fitur, material, intelektual, spiritual dan emosional yang khas dari masyarakat yang mencakup seni dan arsitektur warisan sejarah dan budaya warisan kuliner, sastra, musik, industri kreatif, dan tentu tantangan kehidupan yang ada di daerah itu sendiri di mana destinasi atau daya tarik wisata itu berada.
  • Pariwisatanya sendiri adalah tentu mampu menghasilkan pendapatan dan lapangan kerja yang relatif hemat biaya dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya budaya.
  • Subsidi dan intervensi negara diperlukan untuk beberapa penyediaan infrastruktur pariwisata.
  • SDM Parekraf menjadi pilar hospitalitas dan kreatifitas dalam rantai nilai pariwisata dan ekonomi kreatif.
  • Kebudayaan dapat menjadi daya tarik wisata, sarana promosi wisata, sarana pengenalan budaya, dan sarana pelestarian budaya.





Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung
  • Politeknik Pariwisata muatannya cenderung kepada SDM sehingga irisan budaya sangat kecil karena kampus pariwisata lebih kuat dalam industri (hospitality dan travel industry) dan destinasi wisata.
  • Budaya menjadi salah satu subjek, additional saja bagi kami. Jadi kalau kami berbicara soal budaya maka rasanya itu sesuatu yang tidak kami ketahui kemudian kami sampaikan, itu menjadi tidak tepat.
  • Kami dari Poltekpar dan institusi akademisi memberikan penguatan, prinsipnya setuju bahwa pilar SDM perlu hadir secara independen di samping pilar destinasi, industri, kelembagaan, dan pemasaran.
  • No Human No Tourism as well. Pendekatan deduktifnya menyatakan bahwa manusia menjadi tema sentral dalam pariwisata. Selain physical product dan program, manusia menjadi hal yang penting.
  • Penyerapan jumlah tenaga kerja sektor pariwisata Indonesia terus mengalami peningkatan sehingga peningkatan jumlah ini (kuantitas) perlu diiringi oleh peningkatan kualitas SDM.
  • Pada tahun 2045, Indonesia genap berusia 100 tahun dan Indonesia mengalami bonus demografi karena 70% penduduk Indonesia berusia produktif, lalu apa yang perlu dipersiapkan pada generasi sekarang.
  • Ke depan, bukan lagi bicara information society tetapi super smart society yang artinya pendekatan ke depan lebih banyak kepada pendekatan teknologi.
  • Tantangan ke depan, keahlian teknologi, sosial dan emosional akan jauh lebih penting dikaitkan dengan pengembangan dan penguatan SDM yang akan banyak diisi oleh Gen Z dan post Gen Z.
  • Ke depan, Automation dan Artificial Intelligency akan mengubah keahlian yang dibutuhkan dalam dunia kerja khususnya sektor pariwisata.
  • Selain pendekatan sosial, pendekatan critical thinking capacity juga harus, bukan hanya hal terkait kreativitas tetapi juga cara berpikir menjadi salah satu sub kompetensi yang harus dihadirkan.
  • Sekarang, di industri terjadi skills shortages, adanya skill yang sudah tidak hadir tetapi justru ada beberapa skill baru karena kehadiran IT yang tinggi skalanya.
  • The most prominent new competency set:
    • Critical thinking capacities
    • Having a good understanding of AI
    • Polychronicity
    • other skills: complex problem solving, people management, etc
  • SDM tentunya menjadi suatu prioritas sehingga dalam alur dan mekanismenya perlu dipertimbangkan beberapa hal dalam rangka membangun SDM yang unggul, maju, profesional dan berkarakter.
  • Terkait dinamika makro sudah berubah ke arah teknologi, maka ada penguatan 6 SKS Digital yang menjadi SKS wajib di setiap program studi sebagai penyesuaian terhadap era sekarang.
  • Data penyebaran alumni:
    • 25,87% di Uni Emirat Arab
    • 21,68% di Belanda
    • 19,58% di Amerika
    • 13,28% di Malaysia
  • Penyerapan Pasar Kerja:
    • 87,45% Dalam Negeri
    • 12,55% Luar Negeri
    • 52,10% Tourism Business Sector
    • 47,90% Non Tourism Business Sector
  • Amanat Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif kepada manajemen Poltekpar NHI Bandung pada 21 Februari 2022.















Direktur Politeknik Sahid
  • Karena kami Perguruan Tinggi Vokasi Pariwisata, kami merepresentasikan budaya di dalam setiap sudut kampus. Depan Gapura kampus kami adalah gambar Candi Cangkuang Jawa Barat.
  • Budaya adalah akar bangsa Indonesia, siapa lagi yang aware dengan budaya kita. Budaya kita sudah banyak diambil dan diakui oleh negara tetangga, apalagi masuknya globalisasi, post modern dimana budaya asing masuk, K-Pop khususnya merajalela, anak-anak Gen Z dan Gen A sudah lebih mengenal budaya asing dibandingkan budaya lokal.

Direktur Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  • Konsentrasi kampus kami adalah seni yang berkaitan erat dengan budaya. ISI Yogyakarta menghasilkan lulusan yang meng-create seni baik seni tradisi maupun seni modern.
  • ISI menjalankan fungsi memproduksi karya-karya baru dengan pendekatan kontemporer, modern dan kekinian juga satu sisi memiliki peran untuk konservasi.
  • ISI Yogyakarta memiliki 3 fakultas utama yakni seni rupa, seni pertunjukan, dan seni media rekam.
  • Selama ini, apa yang kami kontribusikan kepada masyarakat terkait budaya merupakan bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  • Bali dan Yogyakarta menjadi syarat utama untuk mengetahui bagaimana konektivitas pariwisata di Indonesia.
  • Pada 19 Oktober 2023, Panglipuran mendapatkan penghargaan "Best Tourism Village" dari PBB, bukan karena objek wisatanya tetapi karena kegiatan budaya masyarakat. Disana ada pemeliharaan Rumah Bambu, ada sumber bambu yang disebut Hutan Bambu yang tidak luas tetapi menjadi magnet pariwisata. Jadi wisata bukan semata-mata destinasi tetapi budaya adalah pariwisata yang sesungguhnya.
  • Desa Wisata Nglanggeran menjadi desa percontohan yang berhasil mengembangkan pariwisata dengan memberdayakan komunitas masyarakat setempat dan melestarikan tradisi serta warisan budaya lokal.
  • Desa Wisata Giriloyo sebagai "Batik Tradisional Yang Mendunia" menjadi desa wisata yang memberdayakan komunitas masyarakat pembatik setempat dan melestarikan seni tradisi warisan budaya Jawa.
  • Kota kreatif dengan branding kreatif budaya perlu kita tingkatkan dalam revisi UU tentang Kepariwisataan. Ikonisasi budaya yang bersifat kekotaan belum nampak dalam RUU ini.
  • Breksi yang dulu hanya batu luluh lantak dikelola dengan baik dan menjadi desa wisata dunia, ke depan menjadi Desa Wisata warisan geologi dunia.
  • RUU Kepariwisataan perlu mengatur digitalisasi pariwisata karena sudah tidak zamannya wisata harus datang ke tempatnya, tetapi wisata bisa dijual dengan konten kreatif dan berbayar.
  • ika kita berbicara tentang seni budaya dan seni kearifan lokal Indonesia, maka 5 ruang lingkup dibawah tidak boleh lepas dari RUU Kepariwisataan:
    • Upacara adat dan tradisi budaya
    • Kesenian dan permainan rakyat
    • Bahasa dan sastra
    • Warisan budaya
    • Kerajinan dan kuliner
  • Kami memohon, jika ini adalah karakter bangsa kita, maka budaya lokal yang penuh dengan unggah-ungguh, filosofi, dan kepribadian kita mohon tetap dimasukkan dalam RUU Kepariwisataan.
  • Kita tidak tertutup untuk berkembang kepada dunia digital karena kenyataannya digital tidak bisa kita tinggalkan.













Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan