Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Data Pariwisata Indonesia — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

Tanggal Rapat: 29 Feb 2016, Ditulis Tanggal: 16 Jul 2021,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Badan Pusat Statistik (BPS)

Pada 29 Februari 2016, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Data Pariwisata Indonesia. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Ferdiansyah dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) dapil Jawa Barat 11 pada pukul 10:48 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: prindonesia.co)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS)

  • Konsep pariwisata Indonesia mengacu pada The World Tourism Organization (UNWTO).
  • Angka wisatawan yang dirilis BPS setiap bulan berdasarkan laporan BPS provinsi dan laporan imigrasi setempat.
  • Wisatawan mancanegara (wisman) adalah WNI yang bekerja di luar negeri yang datang dan juga orang asing yang berkunjung ke Indonesia.
  • Pada 2016, dilakukan perluasan cakupan pendataan UPT Keimigrasian yaitu dari 103 UPT menjadi 120 UPT total dari 2015.
  • Sekarang juga dilakukan pendataan di pos-pos batas yang berstatus non tempat pemeriksaan imigrasi. Namun banyaknya pos-pos lintas batas sehingga masih banyak juga yang belum tersentuh.
  • BPS akan melakukan penyisiran WNA yang menggunakan kitas. Berdasarkan informasi dan peraturan keimigrasian bahwa kitas tidak hanya diberikan kepada WNA yang berkunjung ke Indonesia, tetapi juga diberikan kepada yang bekerja. Selama ini penggunaan kitas memang berbeda dengan definisi dari Kementerian Pariwisata.
  • Metode devisa wisman bertujuan untuk survei dan mendapatkan data rata-rata pengeluaran wisman.
  • Kunjungan wisman 2015 untuk wisman reguler sebanyak 9.729.350. Daerah yang paling banyak dikunjungi adalah Bali, Jakarta, dan Batam. Dari sisi warga negara, yang paling berkunjung adalah Singapura.
  • Bersama Kemenpar, BPS akan meningkatkan pendataan. Pendataan di pos lintas batas akan dilanjutkan dan diperbanyak lokasinya.
  • Studi mengenai WNI yang tinggal di luar negeri secara lengkap dilakukan dan hasilnya adalah ini merupakan dampak dari MEA.
  • Perhitungan juga melalui investigasi tujuan wisman di Indonesia. Selama ini BPS tidak melakukan investigasi kunjungan wisman, sedangkan di luar negeri hal tersebut dilakukan.
  • Wisatawan nusantara (wisnus) adalah WNI yang mengunjungi objek wisata, menginap pada jasa akomodasi, dan melakukan perjalanan dengan jarak lebih dari 100 km.
  • Metode penghitungan perjalanan wisnus dengan pendekatan rumah tangga.
  • Provinsi paling banyak yang dikunjungi dalam jumlah perjalanan wisnus adalah Jawa Barat.
  • Rata-rata pengeluaran wisnus adalah kurang dari Rp1.000.000.
  • Untuk mengetahui dampak pariwisata terhadap ekonomi, BPS menggunakan model input-output.
  • Dampak ekonomi pariwisata tahun 2013:
    • Nilai ekonomi nasional: Output Rp18.280,75 Triliun, PDB Rp9.083,97 Triliun, Upah/Gaji Rp2.850,39 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp337,63 Triliun, Tenaga kerja 112,76 juta orang.
    • Nilai ekonomi pariwisata: Output Rp789.85 Triliun, PDB Rp364,95 Triliun, Upah/Gaji Rp118,32 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp13,25 Triliun, Tenaga kerja 9,66 juta orang.
      • Wisman: Output Rp229,37 Triliun, PDB Rp109,36 Triliun, Upah/Gaji Rp36,08 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp4,10 Triliun, Tenaga kerja 2,99 juta orang.
      • Wisnus: Output Rp317,70 Triliun, PDB Rp150,05 Triliun, Upah/Gaji Rp48,04 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp5,40 Triliun, Tenaga kerja 4,35 juta orang.
      • Wisnas: Output Rp10,68 Triliun, PDB Rp4,87 Triliun, Upah/Gaji Rp1,62 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp0,18 Triliun, Tenaga kerja 0,14 juta orang.
      • Investasi: Output Rp219,94 Triliun, PDB Rp94,54 Triliun, Upah/Gaji Rp30,45 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp3,37 Triliun, Tenaga kerja 2,02 juta orang.
      • Promosi dan pembinaan: Output Rp12,17 Triliun, PDB Rp6,14 Triliun, Upah/Gaji Rp2,13 Triliun, Pajak Tak Langsung Rp0,20 Triliun, Tenaga kerja 0,15 juta orang.
    • Peranan wisata: Output 4,32%, PDB 4,02%, Upah/Gaji 4,15%, Pajak Tak Langsung 3,93%, Tenaga kerja 8,56 juta orang.
      • Wisman: Output 1,25%, PDB 1,20%, Upah/Gaji 1,27%, Pajak Tak Langsung 1,22%, Tenaga kerja 2,65 juta orang.
      • Wisnus: Output 1,74%, PDB 1,65%, Upah/Gaji 1,69%, Pajak Tak Langsung 1,60%, Tenaga kerja 3,85 juta orang.
      • Wisnas: Output 0,06%, PDB 0,05%, Upah/Gaji 0,06%, Pajak Tak Langsung 0,05%, Tenaga kerja 0,13 juta orang.
      • Investasi: Output 1,20%, PDB 1,04%, Upah/Gaji 1,07%, Pajak Tak Langsung 1,00%, Tenaga kerja 1,79 juta orang.
      • Promosi dan pembinaan: Output 0,07%, PDB 0,07%, Upah/Gaji 0,07%, Pajak Tak Langsung 0,06%, Tenaga kerja 0,14 juta orang.
  • Kunjungan wisatawan mancanegara untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
    • Wisman reguler 9.729.350 (93,49%).
    • WNA yang masuk melalui pos lintas batas 370.869 (3,56%).
    • WNA pengunjung singkat (<1 tahun) 306.540 (2,95%).
      • Tidak untuk bekerja 130.555 (1,26%).
      • Bekerja paruh waktu 175.985 (1,69%).
    • Jumlah wisman (minus pekerja paruh waktu) 10.230.774.
    • Jumlah wisman dalam arti luas 10.406.759 (100,00%).

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan