Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Realisasi Program dan Anggaran sampai akhir Desember 2023, dan lain-lain — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Plt Kepala Perpustakaan Nasional

Tanggal Rapat: 17 Jan 2024, Ditulis Tanggal: 25 Jul 2024,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Plt Kepala Perpustakaan Nasional RI

Pada 17 Januari 2024, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDP) dengan Plt Kepala Perpustakaan Nasional mengenai Realisasi Program dan Anggaran sampai akhir Desember 2023, dan lain-lain. RDP dibuka oleh Dede Yusuf dari Fraksi Demokrat dapil Jawa Barat 2 pada pukul 10.27 WIB.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Plt Kepala Perpustakaan Nasional RI

Plt Kepala Perpustakaan Nasional:

  • Beberapa bagian dari agenda ini khususnya tentang DIPA itu sudah pernah dibahas dan disampaikan langsung kepada Komisi 10 DPR-RI. Hal yang benar-benar baru tentu saja ada dua agenda yaitu; terkait dengan realisasi program dan anggaran sampai akhir Desember 2023 yang tadi dicatat sampai RDP tanggal 15 November 2023 itu baru 88%. Dan secara umum saya bisa laporkan bahwa sampai akhir tahun 2023 capaian realisasi anggaran dan program itu anggaran 99,16%. Dan nanti secara detail akan disampaikan oleh Plt Sestama.
  • Untuk mengingatkan kembali tentang tugas utama dari Perpustakaan Nasional sesuai dengan Renstra tahun 2020-2024 iya, ada 2 program besar yang pertama terkait dengan peningkatan kecakapan atau kemampuan literasi masyarakat dan yang kedua terkait dengan peningkatan kegemaran atau budaya membaca di masyarakat, dengan target-target yang sudah ditetapkan sampai tahun 2024 ini.
  • Secara umum kedua sasaran strategis tersebut telah tertuang dalam aneka program dan itu nanti akan bisa dilihat pada halaman berikutnya. Namun Plt Kepala Perpustakaan Nasional bisa laporkan bahwa capaian program yang dua ini untuk IPLMIndeks Pembangunan Literasi Masyarakat itu tercapai dengan angka 14,58 ya atau 64,48 poin dan ini naik sebanyak 1,03 dibandingkan tahun 2022.
  • Sedangkan kebiasaan membaca masyarakat dari tahun sebelumnya diperoleh poin sebesar 63,58 itu 2023 terjadi peningkatan sebanyak 3,19 poin sehingga menjadi 66,77 poin.
  • Selanjutnya izinkan Plt Kepala Perputakaan Nasional untuk melaporkan tindak lanjut dari rekomendasi panja tentang peningkatan literasi dan apa tenaga perpustakaan. Ada 5 rekomendasi yang kami terima dari panja, yang pertama terkait dengan apa dorongan dari Komisi 10 untuk meninjau kembali Peraturan Kepala Perpusnas Nomor 8 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Kabupaten Kota.
  • Tindak lanjut yang Perputakaan Nasional ambil adalah merevisi peraturan itu dan sampai hari ini ya yang posisinya itu sudah disetujui untuk diundangkan berdasarkan surat dari Sekretariat Kabinet.
  • Kemudian apa yang menjadi apa, perubahan yang sangat signifikan yaitu tentang luas ya luas perpustakaan yang diungkap tadi. Sekarang ini yang dilakukan revisinya untuk tipe c, itu minimal harus ada 600 m2 dan ini tampaknya mengatasi persoalan ketidaktersediaan lahan di kota-kota atau di wilayah yang memang tidak punya lahan yang cukup. Kalau tadinya kan memang sangat besar ya perbandingannya yaitu 0,08 m2 per kapita, dan ini dengan hitungan luas meter perseginya ini menjadi lebih rasional, itu yang pertama.
  • Kemudian yang kedua ada desakan dari panja kepada pemerintah yaitu untuk menyelaraskan kebijakan standar perpustakaan sekolah untuk setiap jenjang pendidikan, termasuk menjadikan kondisi sarana prasarana perpustakaan menjadi indikator penentu akreditasi sekolah. Nah kami di Perpusnas itu sudah melakukan koordinasi dengan Kemendikbudristek dan sebulan terakhir ini saya sebagai Plt, sudah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan kawan-kawan di BSKP dan tadi pagi juga saya bicara dengan Mas Nino untuk menyelaraskan masalah standar ini.
  • Dalam waktu dekat Peprustakaan Nasional sedang mencari waktu kapan untuk bertemu dan menyelaraskan berbagai macam standar. Jadi bukan hanya standar perpustakaan sekolah tapi juga terkait dengan standar Pustakawan.Kemudian apa standar perguruan tinggi juga itu akan kami bahas semua supaya nanti betul-betul komprehensif penyelesaiannya tidak sebagian-sebagian. Dan ini mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diselesaikan Pimpinan.
  • Kemudian yang ketiga terkait dengan perencanaan kebutuhan tenaga perpustakaan dalam formasi rekrutmen ASN, apakah itu PNS maupun P3K untuk tahun 2024. Perpustakaan Nasional telah menyusun proyeksi kebutuhan ini dan ini berdasarkan data yang diterima dari seluruh kabupaten kota kemudian juga dari apa namanya? Sekolah begitu kita juga mendapatkan data seperti itu dan perinciannya seperti tercantum di halaman ini di halaman 25.
  • Misalnya perpustakaan provinsi itu 530 orang, kabupaten kota ada 23.347 orang dan seterusnya sampai ke perpustakaan-perpustakaan di sekolah, dan bahkan juga ada perpustakaan khusus yang memerlukan tenaga perpustakaan Pustakawan sebanyak 4.154 orang. Dan untuk penyediaan tenaga Pustakawan di sekolah secara khusus begitu, saya minggu yang lalu berbicara dengan dirjen GTK, bagaimana ini masuk atau tidak nanti untuk rekrutmen melalui P3K. Karena itu adanya di ranah sekolah dan ini akan Perpustakaan bicarakan dan ini akan Perpustakaan Nasional usulkan ke Bappenas, Kemenkeu dan Kemenpan RB. Itu yang ketiga.

Plt Sestama Perpustakaan Nasional:

  • Perpustakaan Nasional laporkan bahwa pagu Perpustakaan Nasional tahun 2023 dimulai dengan adanya blokir anggaran. Jadi pagu anggaran Perpusnas jumlah 723.040.000.000 pada saat keluar kami sudah diblokir karena ini memang ada pengadaan mobil dan dibintang.
  • Kemudian di tengah perjalanan Perpusnas anggaran Perpustakaan Nasional juga terkena automatic adjustment sebanyak 53 miliar, dan pada Juli 2023 Perpustakaan Nasional pun mendapat penghematan kembali. Karena memang ada penyesuaian belanja, di mana tidak ada lagi tukin ke-14 dan 13, sekaligus Perpustakaan Nasional juga mengajukan usul pembukaan blokir tahap pertama.
  • Tahap pertama cair 28 miliar kemudian disusul dengan bulan September cair tahap kedua sebanyak 16 miliar sehingga sejumlah 53 miliar yang diblokir sudah kembali dan pagu akhir yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional tahun 2023 adalah 714 miliar koma 2.
  • Realisasi per kegiatan tahun 2023 per belanja kalau melihat belanja pegawai realisasi ini 99,02% kemudian realisasi belanja barang 99,04% dan realisasi belanja modal 99,75% total realisasi capaiannya adalah 99,16%.
  • Jika dilihat per kegiatan per Eselon II di tahun 2023, seperti tadi yang disampaikan oleh pimpinan, unit-unit kerja yang pada saat November di bawah 70% 70% realisasinya. Di akhir tahun 2023 semuanya sudah mencapai 90% semuanya dan secara akumulasi realisasi anggaran perpustakaan nasional adalah 99,16% dan masih ada sisa anggaran 6 miliar ini terkait dengan kegiatan-kegiatan sisa layanan dan sisa tunjangan kinerja yang Perpustakaan Nasional bayarkan sesuai dengan realitas di lapangan.
  • Kemudian untuk dekonsentrasi Bapak dan Ibu yang kami hormati, realisasi anggaran dekonsentrasi tahun 2023 pagunya adalah 12 miliar koma 2 realisasinya 11,7 atau 96% dengan rincian; kegiatan pembinaan administrasi keuangan 2,1. Kemudian workshop penggiat literasi daerah 4,7 pendataanperpustakaan 1,8 dan lomba perpustakaan sekolah 3,57 juta.
  • Sasaran program untuk unit sekretariat utama adalah terwujudnya tata kelola dan manajemen Perpustakaan Nasional yang baik dan handal. Ada 4 indikator yang harus dicapai di Sekretariat Utama yang pertama adalah indeks reformasi birokrasi Perpusnas, ini target 2023 adalah 90. Namun sampai saat ini penilaian indeks reformasi birokrasi dikeluarkan oleh Kemenpan Rb belum keluar.
  • Kemudian yang kedua adalah indeks SPBE targetnya adalah 3,48 realisasinya 3,56 di atas dari yang ditetapkan. Kemudian opini BPK atas laporan keuangan Perpusnas, ini juga belum keluar dari BPK dan terakhir adalah indeks persepsi anti korupsi ini juga belum keluar dari KPK.
  • Terkait dengan realisasi keluaran per KRO di halaman di slide 17 bahwa keluaran untuk Sekretariat Utama alhamdulillah tercapai semuanya 100%. Malah ada yang melebihi untuk perencanaan keuangan Perpustakaan Nasional tercapai 100%, kemudian Hukum Organisasi Kerjasama Dan Humas Perpustakaan Nasional 107,14%, dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dan Umum Perpustakaan Nasional 100%.
  • Kemudian terkait untuk unit mandiri, untuk pendidikan dan latihan perpustakaan keluarannya alhamdulillah 100,19%, kemudian untuk pembinaan Pustakawan tercapai 100,37% dan pengelolaan data dan informasi ini ada dua karena di pengelolaan data dan informasi ada juga anggaran untuk dukungan manajemen dan dua-duanya alhamdulillah tercapai 100%. Dan terakhir pengawasan intern Perpustakaan Nasional tercapai 100%.
  • Begitupun juga untuk pelaksana teknis baik yang ada di Bung Karno maupun Bung Hatta di Bukittinggi untuk upt perpustakaan Proklamator Bung Karno tercapai 100% baik yang dari dukungan manajemen maupun dari program teknis, begitupun juga di pengelolaan perpustakaan proklamator Bung Hatta tercapai 100%.
  • Terkait laporan DAK fisik sub bidang Perpustakaan Daerah Bapak dan Ibu seluruh anggota Komisi 10 DPR-RI, bahwa pagu anggaran DAK fisik sub bidang perpustakaan tahun 2023 sebesar 525 miliar yang tersebar di 94 lokus baik di dinas perpustakaan provinsi, kabupaten maupun kota.
  • Ada menu 5 menu yaitu; pembangunan gedung, perluasan gedung, pengadaan perabot, pengadaan tik dan pengembangan koleksi. Terkait dengan realisasi di slide 22 untuk pagu dak fisik 525 miliar dan rencana kerja juga tercapai 525 miliar kontrak hanya 97% 509 miliar, penyaluran 96%.
  • Kalau melihat menu yang sudah terealisasi Bapak dan Ibu, ini ternyata masih ada 3. Ada 3 daerah yang gagal salur karena ini secara fisik mereka belum mencapai 90% sehingga gagal salur untuk tahap ketiga. Yaitu di Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Kepulauan Yapen dan satu daerah yang penyalurannya hanya 57,80% yaitu Kabupaten Poso ini terkait dengan menu perabot.

Deputi 1 Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi:

  • Perpustakaan Nasional sudah mencapai misalnya di dalam kepatuhan standar pelayanan publik target 82,0, realisasinya 85,71. Dan juga terkait dengan persentase peningkatan kunjungan perpustakaan ke Perpusnas dengan target 2,0 realisasi 5,75. Dan juga terkait dengan persentase peningkatan serah simpan karya cetak dan karya rekam dengan target 5 realisasi 5,43. Dan persentase peningkatan pelestarian bahan perpustakaan dan naskah nusantara dengan target 21,18 dan realisasi 22,08.
  • Terkait dengan realisasi keluaran per KRO atau Klasifikasi Rincian Output di mana di Kedeputian 1 ini ada 4 pusat yaitu; jasa informasi perpustakaan dan pengelolaan naskah nusantara tercapai ini 100% dan juga deposit dan pengembangan koleksi perpustakaan juga capaiannya 100, 102,49%, pusat bibliografi dan pengolahan bahan perpustakaan capaiannya sekitar 102,62% dan satu lagi adalah pusat preservasi dan ahli media bahan perpustakaan dengan capaian juga 100%.

Deputi 2 Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan:

  • Kedeputian Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan sebagaimana di dalam Renstra Perpustakaan Nasional 2020-2024 bahwa Kedeputian 2 memiliki sasaran program yaitu; terwujudnya perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan dan berbasis inklusi sosial untuk memperkuat budaya literasi.
  • Pencapaian sasaran ini ada 4 indikator, yang pertama adalah rasio ketercukupan koleksi perpustakaan dengan penduduk dengan target 2023, 1 banding 13 tercapai 1 banding 11. Nah walaupun realisasi ini menurun ini tentu pencapaiannya meningkat, karena rasionya semakin sempit. Ini juga nanti akan kita kejar sesuai dengan standar UNESCO 1 banding 2 di mana per kapita penduduk buku diwajibkan 2 judul setiap 1 penduduk.
  • Yang kedua adalah rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk, oh ini juga tercapai 1 target 1 banding 17.000 menjadi 1 banding 16.694 dengan standar 1 orang Pustakawan melayani 2.500.
  • Yang ketiga adalah presentasi peningkatan perpustakaan sesuai standar dari target 22,39 tercapai 42,51. Kemudian indikator yang keempat tingkat kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat yaitu dari target 1,75% menjadi 1,91% yaitu 1,19% penduduk Indonesia telah memanfaatkan perpustakaan setiap hari.
  • Dalam halaman 16 dari realisasi output yaitu di Kedeputian 2 ada 4 kegiatan strategis; yang pertama adalah standarisasi dan akreditasi perpustakaan tercapai 103,61%. Kemudian kegiatan kedua adalah pengembangan perpustakaan umum dan khusus tercapai 101,93%. Kegiatan ketigapengembangan perpustakaan sekolah, madrasah dan perguruan tinggi 100% dan yang terakhir adalah kegiatan analisis perpustakaan pengembangan budaya baca dan literasi tercapai 100%.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan