Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Sasaran Strategi Pendidikan Tinggi, Capaian dan Permasalahan Pendidikan Tinggi, Kebijakan dan Target Pendidikan Tinggi, dan lain-lain — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Rektor Universitas Udayana (Unud), Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Rektor Universitas Negeri Manado (Unima), dan Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema)

Tanggal Rapat: 30 Jan 2018, Ditulis Tanggal: 16 Sep 2020,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Rektor Unud, Rektor ISBI Aceh, Rektor UPI dan Direktur Polinema

Pada 30 Januari 2018, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Rektor Universitas Udayana (Unud), Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Rektor Universitas Negeri Manado (Unima), dan Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengenai Sasaran Strategi Pendidikan Tinggi, Capaian dan Permasalahan Pendidikan Tinggi, Kebijakan dan Target Pendidikan Tinggi, dan lain-lain. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Ferdiansyah dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) dapil Jawa Barat 5 pada pukul 10:33 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: edukasi.kompas.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Rektor Unud, Rektor ISBI Aceh, Rektor UPI dan Direktur Polinema

Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema)

  • Polinema didirikan pada tahun 1982. Pada awalnya ikut dengan Universitas Brawijaya. Pada tahun 2012, Polinema mendapatkan status Politeknik dengan pengelolaan keuangan.
  • Perkembangan realisasi anggaran Satuan Kerja Badan Layanan Umum (Satker BLU) Polinema:
    • 2009: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp66.15, Persentase naik (turun) -, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp26.18, Persentase naik (turun) -.
    • 2010: APBN Rp88.47, Persentase naik 25%, PNBP Rp29.90, Persentase naik 13%.
    • 2011: APBN Rp128.92, Persentase naik 26%, PNBP Rp34.20, Persentase naik 14%.
    • 2012: APBN Rp178.99, Persentase naik 24%, PNBP Rp42.23, Persentase naik 19%.
    • 2013: APBN Rp209.46, Persentase naik 16%, PNBP Rp54.60, Persentase naik 20%.
    • 2014: APBN Rp193.77, Persentase (turun) -6%, PNBP Rp62.33, Persentase naik 12%.
    • 2015: APBN Rp190.00, Persentase (turun) -2%, PNBP Rp73.44, Persentase naik 15%.
    • 2016: APBN Rp117.62, Persentase (turun) -61%, PNBP Rp89.23, Persentase naik 18%.
    • 2017: APBN Rp98.33, Persentase (turun) -20%, PNBP Rp106.60, Persentase naik 16%.
    • 2018: APBN Rp80.24, Persentase (turun) -6%, PNBP Rp112.30, Persentase naik 5.2%.
  • Polinema masih mengandalkan sekitar 85% dari Uang Kuliah Tunggal (UKT).
  • Untuk tenaga dosen, Polinema memiliki 1 kualifikasi yang S1 tapi masih on progress. Dosen lainnya S2 dan S3. dosen S3 Polinema paling banyak dari yang lain.
  • Lokasi Polinema di kiri kanannya sudah penuh dengan permukiman.
  • Total luas kampus Polinema 14.000 ha. Mulai tahun 2014, gedung Polinema mengarah ke atas karena kalau ke samping sudah tidak ada lahan lagi.
  • Untuk kelas-kelas kerja sama, UKTnya lebih mahal dari yang reguler.
  • Sasaran strategis Polinema:
    • Meningkatkan kualitas pendidikan. Target Polinema di 2017 adalah 1:7, tapi realisasinya 1:15. Indikator ini sudah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Dikti. Rasio mahasiswa afirmasi Polinema ditargetkan 10% tapi realisasinya 13.74%.
    • Meningkatkan relevansi dan kualitas pembelajaran dengan indikator kinerja:
      • Persentase lulusan bersertifikasi kompetensi dan profesi:
        • 2017: Target 34.54%, Capaian 49.67%.
        • 2018: Target 50%.
      • Persentase dosen berkualifikasi S3:
        • 2017: Target 13.53%, Capaian 15.23%.
        • 2018: Target 15.74%.
      • Persentase dosen bersertifikasi pendidik:
        • 2017: Target 85%, Capaian 90.36%.
        • 2018: Target 85%.
      • Rasio dosen politeknik yang berasal dari industri:
        • 2017: Target 25%, Capaian 10.91%.
        • 2018: Target 15%.
      • Persentase SDM yang meningkat karirnya dalam jabatan lektor kepala:
        • 2017: Target -%, Capaian -%.
        • 2018: Target 2%.
      • Jumlah buku ajar ber-ISBN:
        • 2017: Target -%, Capaian -%.
        • 2018: Target 100 Judul.
  • Kebijakan Polinema:
    • Peningkatan jumlah anggaran kegiatan penelitian dan PKM.
    • Penyediaan anggaran untuk peningkatan jumlah publikasi karya ilmiah Dosen pada jurnal internasional bereputasi.
    • Penyediaan anggaran untuk peningkatan jumlah buku ber-ISBN hasil karya Dosen.
    • Penyediaan anggaran untuk kegiatan percepatan Doktor (S3) bagi dosen.
    • Penyediaan anggaran untuk bantuan penulisan Disertasi.
  • Sampai bulan Desember, Polinema mempunyai skema kompetensi, yaitu 23 skema. Setiap Program Studi (Prodi) 1 skema.
  • Permasalahan perguruan tinggi:
    • Pembebanan tunjangan kinerja bagi tenaga kependidikan kepada Polinema (PTN BLU) menurunkan optimalisasi PNBP untuk fokus pada pengembangan program kegiatan strategis institusi.
      • Harapan: Tunjangan kinerja dibayarkan dari RM/APBN bukan dari PNBP Satker.
    • Nomenklatur/tata nama baru untuk program studi pada perguruan tinggi vokasi/politeknik berpotensi menimbulkan masalah pada penyelenggaraan program studi tertentu dan menimbulkan masalah bagi para lulusan.
      • Harapan: Penetapan nomenklatur program studi hendaknya melibatkan program vokasi/politeknik.
    • Revitalisasi pendidikan tinggi politeknik telah dilaksanakan sejak tahun 2017 terhadap 12 politeknik pada program studi tertentu. Jadi, banyak yang tidak tahu persis bahwa program D4 sama dengan S1.
      • Harapan: Perlu diperbanyak pada politeknik lainnya dan diperbesar anggarannya untuk semua prodi yang ada.
    • Kecil sekali PNS untuk dosen. Jadi, Polinema mengadakan rekrutmen untuk dosen non PNS.
    • Sementara ini strukturnya Ristekdikti tidak ada pembinaan program vokasi atau politeknik. Politeknik sementara ini disetarakan dengan eselon 2 dan rektor setara dengan eselon 1. Bisa diketahui bahwa kedudukan rektor lebih tinggi daripada direktur.
    • Rasio lulusan dosen dan mahasiswa Polinema menurun. Diharapkan dosen non PNS bisa diangkat.
  • Polinema mendapatkan program untuk membina rintisan akademi komunitas di 7 daerah. Program Studi di luar Domisili (PDD) atau rintisan akademi komunitas tahun 2017:
    • Mandiri: AKN Putra Sang Fajar Blitar.
    • Ditutup: PDD Trenggalek dan PDD Sumbawa.
  • Pada 2018, akan ada Pemkot yang menyerahkan aset ke Kemenristekdikti untuk menjadi akademi komunitas, yaitu Bojonegoro, Pamekasan.
  • Kendala pengelolaan PDD adalah:
    • Kompetensi lulusan lokal.
    • Komitmen daerah yang kurang terhadap perguruan tinggi di daerah.
    • Tidak diperbolehkannya APBD untuk menyuplai perguruan tinggi di daerah sehingga semakin sedikit mahasiswa yang mendaftar setiap tahun.

Manajemen Universitas Udayana (Unud)

  • Unud melakukan mapping capaian-capaian yang telah dicapai Unud.
    • Terdapat 25.000 mahasiswa dan 1.500 mahasiswa asing di Unud.
    • Unud memiliki 700 dosen, 165 guru besar, dan 800 orang pegawai.
    • Unud berada pada urutan 14 dari 22.000 universitas di dunia.
    • Berdasarkan Q star, saat ini Unud merupakan universitas bintang 3.
    • Akreditasi Unud sudah A. dari 138 prodi, diantaranya 57% sudah A, 43% akreditasi B, dan 12% akreditasi C.
    • Capaian ini sudah mengakibatkan tekanan yang cukup berat pada level pimpinan.
  • Dikarenakan keterbatasan SDM, dari segi etos kerja dan dari segi finansial, Unud merupakan univ BLU dan asetnya banyak serta berlokasi pada wilayah yang mahal di Bali. 2 rektor terdahulu belum mengusahakan aset tersebut. Permasalahan penggunaan aset karena Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Kejaksaan mempunyai persepsi yang berbeda tentang pengadaan barang dan jasa. Hal tersebut tentunya merupakan tekanan yang tinggi karena sumber daya finansial tidak memadai.
  • Masalah kebijakan menempatkan visi Kapitalis bersama-sama dengan visi Sosialis:
    • Visi sosialis:
      • Mencerdaskan kehidupan bangsa.
      • Penyelenggaraan pendidikan tinggi memperhatikan keadilan, keterjangkauan, dan kemampuan masyarakat.
      • Penyelenggaraan pendidikan tinggi memperhatikan aspek demografi dan geografi.
      • Kesejahteraan sosial.
    • Visi kapitalis:
      • Meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja.
      • Mengutamakan kepentingan perguruan tinggi sebagai perusahaan.
      • Penyelenggaraan pendidikan tinggi memperhatikan kebutuhan pasar kerja.
      • Penyelenggaraan pendidikan tinggi memperhatikan produksi IPTEK, inovasi untuk memenuhi kebutuhan industri.
      • Pendapatan per kapita.
      • Meningkatkan daya beli individu.
  • Perguruan tinggi di Indonesia masih terbilang lambat untuk maju dibandingkan dengan perguruan tinggi luar negeri. Masalahnya karena di Indonesia perguruan tinggi seperti mendirikan usaha dan melihat berbagai aspek kesejahteraan sosial, geografi, dan sebagainya. Perguruan tinggi asing sudah well standard sedangkan perguruan tinggi dalam negeri baru mulai untuk menyempurnakan.
  • Masalah kebijakan yang dihadapi adalah sumber daya anggaran yang berpengaruh pada kinerja jabatan tertentu.
  • Unud oleh Menteri diikat dengan kontrak kinerja rektor.
  • Seharusnya ditetapkan berdasarkan sumber daya setempat.
  • Unud yakin semua perguruan tinggi tidak akan menetapkan target yang tidak terlalu tinggi. Target capaian yang tidak terlalu tinggi juga berpengaruh pada output dan outcome capaian itu sendiri.
  • Jika diidentifikasi, masalah lembaga pendidikan tinggi tidak dapat berkembang secara cepat karena ada problem ideologi, kebijakan dan disisi lain ada keterbatasan SDM dan finansial. Ketika berusaha menaikan finansial, perguruan tinggi dihadapkan dengan lembaga pemerintah yang berkaitan.
  • SOP Unud baru selesai satu bulan karena harus inform dulu dengan Kejaksaan dan Kepolisian.

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

  • Pendidikan merupakan hal yang dipakai oleh semua negara untuk meningkatkan daya saing.
  • UPI didirikan tahun 1954. Jati diri UPI masih dalam bidang pendidikan.
  • UPI membuka program studi non pendidikan pada tahun 1998.
  • Saat ini, UPI mempunyai 8 fakultas dan 5 kampus di daerah.
  • Indikator sasaran dan capaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) UPI 2016-2040:
    • Pemeringkatan PT Kemenristekdikti:
      • Capaian 2011-2015: Kluster B.
      • 2016-2020: Kluster 1.
      • 2017: Kluster 1.
      • 2021-2025: Kluster 1.
      • 2026-2030: Kluster 1.
      • 2031-2035: Kluster 1.
      • 2036-2040: Kluster 1.
    • Akreditasi institusi:
      • Capaian 2011-2015: Kluster B.
      • 2016-2020: Kluster A.
      • 2017: Kluster A.
      • 2021-2025: Kluster A.
      • 2026-2030: Kluster A.
      • 2031-2035: Kluster A.
      • 2036-2040: Kluster A.
    • Prodi terakreditasi/bersertifikasi internasional:
      • Capaian 2011-2015: Kluster -.
      • 2016-2020: Kluster 10.
      • 2017: Kluster 8.
      • 2021-2025: Kluster 15.
      • 2026-2030: Kluster 20.
      • 2031-2035: Kluster 23.
      • 2036-2040: Kluster 25.
    • Kelas internasional:
      • Capaian 2011-2015: Kluster 1.
      • 2016-2020: Kluster 3.
      • 2017: Kluster 3.
      • 2021-2025: Kluster 6.
      • 2026-2030: Kluster 8.
      • 2031-2035: Kluster 10.
      • 2036-2040: Kluster 12.
    • QS rating:
      • Capaian 2011-2015: Kluster 2**.
      • 2016-2020: Kluster 3***.
      • 2017: Kluster rerating.
      • 2021-2025: Kluster 4.
      • 2026-2030: Kluster 4.
      • 2031-2035: Kluster 4.
      • 2036-2040: Kluster 4.
    • QS world university rankings by subject-education:
      • Capaian 2011-2015: Kluster NA.
      • 2016-2020: Kluster 500.
      • 2017: Kluster NA.
      • 2021-2025: Kluster 300.
      • 2026-2030: Kluster 250.
      • 2031-2035: Kluster 225.
      • 2036-2040: Kluster 200.
    • Unit tersertifikasi ISO 9001:2008:
      • Capaian 2011-2015: Kluster 75%.
      • 2016-2020: Kluster 100%.
      • 2017: Kluster 95%.
      • 2021-2025: Kluster 100%.
      • 2026-2030: Kluster 100%.
      • 2031-2035: Kluster 100%.
      • 2036-2040: Kluster 100%.
  • Visi UPI: Pelopor dan unggul.
    • Pelopor: UPI menempatkan diri sebagai salah satu universitas perintis dan terdepan dalam bidang pendidikan.
    • Unggul: UPI menempatkan diri sebagai salah satu universitas kompetitif, responsif, serta selalu meningkatkan kualitas (continuous quality improvement) dalam bidang pendidikan.
  • Misi UPI:
    • Menyelenggarakan pendidikan dengan membina dan mengedepankan disiplin ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu, serta disiplin ilmu agama, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu formal, dan ilmu terapan secara proporsional untuk memperkuat disiplin ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu.
    • Menyelenggarakan penelitian untuk meningkatkan dan mengembangkan teori dan praktik pendidikan serta keistimewaan lain yang inovatif dan berakar pada kearifan lokal.
    • Mengembangkan pendidikan profesional guru yang terintegrasi dalam pendidikan akademik dan profesi untuk semua jalur dan jenjang pendidikan.
    • Menyebarluaskan pengalaman dan temuan-temuan inovatif dalam disiplin ilmu pendidikan, pendidikan disiplin ilmu, ilmu agama, ilmu humaniora, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu formal, dan ilmu terapan demi kemajuan masyarakat.
  • Kontribusi UPI:
    • SP 1: Meningkatkan kualitas pembelajaran dan mahasiswa PT.
      • Angka Partisipasi Kasar (APK) PT: Dikti 21,75%, kontribusi UPI 0,54%.
      • Jumlah mahasiswa yang berwirausaha: Dikti 3.000, kontribusi UPI 700.
      • Persentase lulusan bersertifikasi kompetensi dan profesi: Dikti 63%, kontribusi UPI 7,95%.
      • Persentase prodi terakreditasi minimal B: Dikti 42%, kontribusi UPI 88,04%.
      • Persentase lulusan pendidikan tinggi yang langsung bekerja: Dikti 63%, kontribusi UPI 58%.
      • Persentase perguruan tinggi yang menerapkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi: Dikti 77,5%, kontribusi UPI 100%.
      • Jumlah mahasiswa berprestasi: Dikti 3.500, kontribusi UPI 314 mahasiswa.
      • Persentase mahasiswa yang lulus PPG: Dikti 96%, kontribusi UPI 74,22% (239 dan 322).
    • SP 2: Meningkatkan kualitas kelembagaan IPTEK dan DIKTI:
      • Jumlah PT masuk top 500 dunia: Dikti 2017 5, kontribusi UPI QS 2 bintang.
      • Jumlah PT terakreditasi A (unggul): Dikti 2017 59, kontribusi UPI A.
      • Jumlah taman sains dan teknologi yang mature: Dikti 2017 36, kontribusi UPI 1.
      • Jumlah pusat unggulan Iptek: Dikti 2017 30, kontribusi UPI 1.
    • SP 3: Meningkatkan relevansi kualitas dan kuantitas sumber daya Ipteks dan Dikti:
      • Persentase dosen berkualifikasi S3: Dikti 2017 13,09%, kontribusi UPI 43,52%.
      • Jumlah SDM yang meningkat karirnya: Dikti 2017 39.228, kontribusi UPI 408.
      • Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya: Dikti 2017 2.141, kontribusi UPI 485.
      • Jumlah revitalisasi sarpras PTN: Dikti 2017 118, kontribusi UPI 8.
      • Persentase SDM Litbang berkualifikasi S3: Dikti 2017 6,2%, kontribusi UPI -.
  • Permasalahan dan tantangan:
    • Ada data bahwa lulusan Jakarta sama dengan sekolah menengah atas.
    • Kemampuan membaca masih bermasalah berdasarkan nilai PISA.
    • Kalau ingin sama dengan OECD baru akan tercapai pada tahun 2300 jika begini terus.
    • Jumlah anggaran sarpras UPI berasal dari non PNBN.
    • Sertifikasi dan mutu pembelajaran
  • Revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dimulai dengan penataan kelembagaan:
    • Pertumbuhan LPTK seyogyanya terkendali dengan merujuk pada Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.
    • LPTK yang telah memenuhi Standar Pendidikan Guru diberi kesempatan melakukan piloting model Pendidikan Akademik Guru dan Pendidikan Profesi Guru terintegrasi.
    • Penyiapan guru profesional harus dimulai dari sistem rekrutmen calon guru sebagaimana ditetapkan dalam Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.

Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh

  • ISBI Aceh masih sangat baru. Rektor ISBI Aceh baru menjabat selama 3 bulan. ISBI Aceh belum mempunyai gedung sendiri. ISBI Aceh diresmikan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan sudah memiliki 5 Prodi. ISBI Aceh ingin pada tahun 2022 sudah memiliki gedung sendiri. ISBI Aceh baru 4 tahun berjalan dan ingin agar visi misinya terus berjalan.
  • Strategi pencapaian renstra:
    • 2018:
      • Pengkondisian dam konsolidasi ISBI dalam rangka penyuluhan rencana strategis dan rencana operasional ISBI Aceh.
      • Kurikulum (KKN), SOP, dll.
      • Peningkatan etika dan mental mahasiswa.
      • Usulan borang akreditasi prodi-prodi.
    • 2019:
      • Prioritas pada aspek layanan akademik, pembangunan sistem manajemen, mutu akademik, dan sumber daya.
      • Pengembangan kewenangan ISBI dengan mengacu pada kebijakan institut.
      • Perencanaan master plan dan Amdal ISBI Aceh.
    • 2020:
      • Prioritas pada aspek profesional layanan penerapan sistem manajemen mutu.
      • Pengembangan keunggulan produk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
      • Pembangunan fisik kampus ISBI Aceh.
    • 2021:
      • Menitikberatkan pada perluasan jaringan kerjasama dengan dunia industri.
      • Peningkatan lanjutan akademik dan mutu akademik.
      • Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran dan kemahasiswaan.
      • Team building ISBI Aceh.
  • ISBI Aceh ingin menghasilkan lulusan yang bermoral dan taat agama sesuai lokasi di Aceh dan mewujudkan perguruan tinggi yang kental dengan seni dan budaya di Aceh.
  • Dosen ISBI Aceh ada 40 orang dengan status dosen kontrak non PNS.
  • ISBI Aceh merasa tidak mungkin selalu pinjam pakai dengan Pemda Aceh.
  • Organisasi ISBI Aceh belum diisi sepenuhnya.
  • Terdapat 8 program unggulan strategis di tahun 2017-2022. Kedepannya ISBI Aceh ingin ada prodi berbasis budaya, tidak hanya seni. Rencana prodi baru:
    • Program sarjana (S1):
      • Prodi Sastra Indonesia.
      • Prodi Desain Interior.
      • Prodi Seni Kuliner.
      • Prodi Fashion Design.
  • ISBI Aceh belum mempunyai fakultas karena hanya terdiri dari dua jurusan. ISBI Aceh juga mempunyai mahasiswa bidikmisi.
  • Masalah utama ISBI Aceh adalah belum adanya laboran dan pencairan DIPA juga masih terhambat.
  • Capaian indikator kinerja utama tahun 2017:
    • Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran dan kemahasiswaan:
      • Indikator kinerja utama: Rata-rata IPK.
        • Target 2015-2019: 3,50.
        • Capaian 2016: -.
        • Target tahun 2017:
          • Target: 2.75.
          • Realisasi: 3,25.
          • Capaian: 230,31.
      • Indikator kinerja utama: Jumlah mahasiswa berprestasi.
        • Target 2015-2019: 50 mahasiswa.
        • Capaian 2016: -.
        • Target tahun 2017:
          • Target: 15 mahasiswa.
          • Realisasi: 17.
          • Capaian: 123,33.
      • Indikator kinerja utama: Persentase mahasiswa penerima beasiswa.
        • Target 2015-2019: 87% mahasiswa.
        • Capaian 2016: -.
        • Target tahun 2017:
          • Target: 60% mahasiswa.
          • Realisasi: 70%.
          • Capaian: 126,67.
    • Meningkatkan relevansi kualitas dan kuantitas sumber daya manusia:
      • Indikator kinerja utama: Persentase tenaga kependidikan dengan sertifikat kompetensi.
      • Target 2015-2019: 50 tenaga kependidikan.
      • Capaian 2016: -.
      • Target tahun 2017:
        • Target: 20% tenaga kependidikan.
        • Realisasi: 5%.
        • Capaian: 80,.
  • ISBI Aceh berharap pada tahun 2018 ada dosen CPNS.
  • Sampai saat ini ISBI Aceh masih belum mempunyai prodi terakreditasi.
  • Pada tahun 2018, ISBI Aceh ingin menguatkan sistem pelayanan akademik dan persiapan akreditasi prodi-prodi.
  • Di daerah ISBI Aceh internet belum connect secara langsung dan listrik sering mati. Selain itu, gedung masih status pinjam pakai dan pemanfaatan sumber-sumber penggalangan dana belum optimal.
  • ISBI Aceh ingin lulusan yang siap pakai dalam bidang seni.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan