Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pembahasan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) — Komisi 10 DPR RI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Tanggal Rapat: 28 Nov 2016, Ditulis Tanggal: 28 Jan 2021,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Pada 28 November 2019, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) tentang Pembahasan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). RDPU ini dibuka dan dipimpin oleh Abdul Fakih dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 10:53 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: https://regional.kompas.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Federasi Serikat Guru Inonesia (FSGI):

  • Rencana Kemdikbud, ada 2 program unggulan:
    • Memperbanyak program vokasi
    • Pendidikan karakter
    • Terdapat program tambahan ialah penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP)
  • Masalah di SD adalah PPBD, banyak sekolah yang memaksakan penerimaan murid dengan tenaga pendidik yang kurang.
  • Usia kelas 1 SD adalah 7 tahun, tapi banyak yang baru berumur 6 tahun sudah masuk SD.
  • Membludaknya murid di SDN berdampak pada SD Swasta, SD Swasta banyak yang tutup karena tidak ada murid.
  • Kekurangan toilet juga terjadi di banyak sekolah. Banyak siswa yg ngompol karena ada toilet atau kekurangan toilet.
  • SD di Jakarta banyak yang belum mempunyai perpustakaan apalagi pustakawan. Perpus dikelola oleh guru.
  • Kurikulum 2013 memperlukan referensi ketika perpustakaan di sekolah sangat minim. Ini kasus di DKI sebagai barometer.
  • Proyektor yang dimiliki SD juga masih sangat minim, 1 SD hanya punya 1 proyektor.
  • Di Karawang untuk tingkatan swasta seperti madrasah kekurangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
  • Banyak problem terkait pemecatan guru dengan kasus pungli.
  • SD di daerah Lebong, Bengkulu, sudah beroperasi selama 45 tahun. Guru yang mengajar hanya 1 orang mengajar kelas 1-6 SD.
  • Selain fasilitas minim, SD lain di sekitarnya memiliki fasilitas yang cukup. Lokasinya mungkin cukup jauh dari pusat.
  • Sebagian besar SMK tidak memiliki bengkel produktif (bahkan di Jakarta), jadi hanya mengandalkan teori dan magang.
  • Peralatan yang digunakan murid SMK juga tidak update perkembangan.
  • Kualitas lulusan SMK tidak dapat diharapkan karena cara belajarnya tertinggal.
  • Terjadi perkebunan fasilitas di Lebong. Ada permainan dengan dinas pendidikan.
  • Sebagian besar SMK di Bima tidak mempunyai bengkel produktif, di Tasikmalaya gedung SMK perlu direhab karena membahayakan.
  • Khusus SMK membuang limbah, tidak pernah terpikirkan, banyak yang mmbuangnya ke sungai di sekitarnya.
  • Kasus di Jakarta, rasio peralatan dan mesin tidak sesuai dengan jumlah siswa.
  • Penggunaan bengkel bergantian, padahal siswa banyak. Akibatnya memakan waktu lama untuk praktik.
  • Sarana bengkel di SMK di Jakarta (SMK 55 dan 56) belum sesuai standar.
  • Perlu peningkatan kualitas peralatan praktek, dan harus diupdate. Jurusan baru mekatronika jangan ketinggalan dari alatnya.
  • Rekomendasi FSGI selanjurnya, beberapa SMK di Tasikmalaya dan Bima perlu direhab karena membahayakan murid.
  • Sarana pendukung ekstra kurikuler diperlukan untuk menjalankan full day school.
  • Kantin SD banyak yang bermasalah makanannya tidak sehat tapi para murid hanya bisa membeli disitu. Jika full day school, harus bawa bekal.
  • Jika full day school ingin diterapkan harusnya berpihak pada kepentingan anak didik, bukan untuk politik.

Ikatan Guru Indonesia (IGI):

  • Mohon maaf karena IGI tidak mengumpulkan data yang lengkap dari lapangan karena undangan baru diterima beberapa hari lalu.
  • Sarana dan prasarana jika menunggu baik, 20-30 tahun tidak akan selesai. iGI ingin gurunya diupdate, agar memaksimal apa yang ada.
  • IGI dibentuk karena kompetensi guru rendah, maka dari itu teman-teman guru berkumpul untuk mengurusi hal tersebut.
  • IGI konsen pada peningkatan kompetensi guru, tidak banyak mengurusi diluar itu.
  • IGI sudah disahkan oleh KemenhumHAM.
  • Apa yang dilakukan selama ini oleh Kemendikbud tidak maksimal. Pelatihan yang dibuat didominasi oleh orang-orang tertentu saja.
  • Kemampuan guru yang ada di Indonesi tidak merata di seluruh tempat. Hanya 6,2% yang lulus, Pemerintah gagal meningkatkan kualitas guru.
  • IGI membuat 60 titik pelatihan setiap minggu tanpa meminta bantuan Kemendikbud.
  • Alternatif solusi meningkatkan kompetensi guru, salah satunya dorong organisasi guru memberdayakan anggotanya.
  • Ada perasaan berhutang kepada negara atas pencapaiannya. IGI mengajak Bupati dan pengusaha untuk kembali.
  • Mungkin ada yang mempunyai koleksi buku di rumahnya sangat mahal, tapi sekolahnya dulu kondisi mau roboh.
  • Gerakan Nasional IGI:
    • Pendidikan untuk semua
    • Literasi
    • Hemat energi 10%
    • Revolusi mental
    • Gerakan guru belajar pemprograman
    • Gerakan bayar balik
    • Teacherpreneurship

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan