Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2017 dan lain-lain — Komisi 3 DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Tanggal Rapat: 14 Jun 2016, Ditulis Tanggal: 17 May 2021,
Komisi/AKD: Komisi 3 , Mitra Kerja: Pimpinan KPK

Pada 14 Juni 2016, Komisi 3 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2017 dan lain-lain. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golongan Karya (FP-Golkar) dapil Jawa Tengah 7 pada pukul 11.00 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: https://m.tribunnews.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Pimpinan KPK
  • Perkenankan KPK menyampaikan RKA terlebih dahulu sebelum menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
  • KPK masih ingin berdiskusi di internal angka-angka ini semoga ada revisi untuk meningkatkan penindakan dan pencegahan tindak pidana korupsi. KPK ingin bagaimana orang tertangkap karena korupsi itu bukan hanya karena kebetulan. Tapi, karena sistem bekerja.
  • KPK sudah berencana ingin menggerakkan aparat hukum yang lain.
  • Kalau di dalam penindakan nanti akan lebih banyak dan meningkatkan koordinasi supervisi KPK.
  • Kalau KPK bisa membagi tugas dengan baik, mereka tidak hanya menyelesaikan satu kasus. Untuk pencegahan juga begitu.
  • KPK akan undang dan memperkenalkan check my permit, mendorong terbitnya di daerah jauh lebih transparan.
  • KPK akan mendorong E-Korsup (elektronik koordinasi supervisi).
  • Sebanyak Rp766,78 Miliar itu dibagi menjadi 2 program. Yaitu dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis.
  • Layanan humas mengkomunikasikan kebijakan kepada masyarakat dan lain-lain. Layanan protokoler, kegiatan pendampingan dan pelantikan.
  • Layanan protokol itu terdiri dari pendampingan dan pelayanan kegiatan protokol.
  • Pimpinan KPK juga melihat banyak aplikasi yang perlu dikembangkan agar dapat pendanaan di Rp120 Miliar kegiatan nomor 19.
  • Ada yang terlewat, ada Deputi Penindakan Alokasi sebesar Rp49,91 Miliar. Kegiatan kesekretariatan, tindak pidana korupsi, penuntutan.
  • Jadi jantungnya di sana mulai dari penyelidikan. Dari 70 kasus sudah naik menjadi 90 kasus dan masih sangat rendah.
  • Dibandingkan dengan pengaduannya yang sampai 7000 kasus. Hanya 15% yang terkait dengan korupsi.
  • Oleh karena itu angka 90 bisa naik dgn signifikan harapan KPK dengan penambahan angka di Deputi. Misal 200 kasus sendiri.
  • Penindakan itu harus ada perbaikan sistem di tempat penindakan itu dilakukan.
  • Ada kegiatan pengelolaan gratifikasi disamping di sana seharusnya ada Litbang. Ada kegiatan sosialisasi kampanye anti korupsi. Infrastuktur dan migas sudah KPK lakukan penelitian dan pengembangannya.
  • Penelitian-penelitian yang dilakukan KPK juga cukup banyak. Tinggal launch sistem baru agar simultan.
  • KPK bisa mendirikan sistem baru untuk perbaikan-perbaikan.
  • KPK ingin ada tambahan yang tidak begitu banyak sekitar Rp88 Miliar.
  • Kalau Anggota Komisi 3 DPR RI menyetujui KPK akan mengajukan surat ke Banggar.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan