Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Program Swasembada Garam dan Konsolidasi Lahan-Lahan oleh PT. Garam — Komisi 4 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Perum Perikanan dan Dirut PT. Garam

Tanggal Rapat: 30 Mar 2017, Ditulis Tanggal: 15 Dec 2020,
Komisi/AKD: Komisi 4 , Mitra Kerja: Dirut Perum Perikanan dan Dirut PT. Garam

Pada 30 Maret 2017, Komisi 4 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Perum Perikanan dan Dirut PT. Garam mengenai Program Swasembada Garam dan Konsolidasi Lahan-Lahan oleh PT. Garam. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Viva Y. dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Jawa Timur 10 pada pukul 14:51 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: news.detik.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut Perum Perikanan dan Dirut PT. Garam

PT Garam

  • PT Garam mempunyai program untuk konsolidasi lahan-lahan yang akan dilakukan oleh PT Garam.
  • Pencucian garam mayoritas tidak dilakukan di Indonesia, banyak kandungan yang tidak baik.
  • Magnesium menyebabkan garam sudah menggumpal dan menyebabkan makanan mudah melempem.
  • Harus ada penyatuan visi untuk swasembada garam karena sekarang visinya macam-macam.
  • Jika yang dipanen 4 hari sama dengan yang 10 hari, maka buat apa yang 10 sehari.
  • Kalau mendapatkan 50% saja sebenarnya sudah bagus. Lossnya 50%.
  • Untuk swasembada garam, kualitas garam harus diperbaiki dengan inventarisasi dan revitalisasi.
  • Tahun 2016, pada April-Mei harga garam Rp280 per ton.
  • HPP dari garam itu tingkat harga yang bisa diperoleh 300-400.
  • Peran Pemerintah sangat penting dalam rangka pembentukan harga garam yang adil.
  • Rakyat perlu pembayaran yang cepat terhadap garam.
  • PT Garam mendapat profit tertinggi sepanjang eksistensi di Indonesia sebanyak Rp52 Miliar.
  • Pada 2015 banyak garam yang disimpan dan ditutup ke luar.
  • Pada 2016 produksi garam 25.000 ton dan untuk nasional 180.000 ton.
  • PMN diterima pada 2015 untuk penyerapan garam rakyat.
  • Impor konsumsi belum dilaksanakan, akan dilaksanakan berdasarkan KPP.
  • Untuk konsumsi sekitar 3 kg per kapita per orang.
  • PT Garam harus dibekali menumbuhkan garam dengan baik dan diperlukan perhatian khusus.
  • Untuk membuat garam yang memiliki kemurnian yang baik, air itu harus dialirkan jauh. Konsolidasi lahan dilakukan pada lahan kecil, lalu ditata supaya airnya menjadi murni. Bila kotoran sudah mengendap, maka airnya sudah murni.
  • Teknologi pembuatan garam dipengaruhi oleh iklim.
  • Masalah PT Garam hanya lahan yang 400 Ha itu dari lahan masyarakat. Konsersi 30 tahun sudah cukup. Pengusaha atau investor garam biasanya mau melakukan akuisisi.
  • Selain melakukan pencucian atau washing, di PT Garam sudah ada pabrik yang menggunakan vacuum system.

Perum Perikanan Indonesia

  • Perikanan Nusantara mempunyai hubungan yang baik dengan Perikanan Indonesia.
  • Faktor paling penting adalah pengelolaan aset untuk disewakan dalam konteks didayagunakan. Perikanan Indonesia tidak ingin menjadi pemilik kos saja. Lahan yang disewakan dan di HGB itu mendapatkan modal besar dari perbankan.
  • Banyak ikan yang keluar. Di daerah Riau banyak ikan diselundupkan ke Malaysia dan Perindo mendatanginya. Satu nelayan bisa transaksi Rp5 M dengan Malaysia tanpa ada pelabuhan di Riau.
  • Untuk Kalimantan baru bisa beroperasi di Kalimantan Barat, disana ada pelabuhan dan tambak.
  • Perindo sudah membeli ikan dari pelabuhan ke pelabuhan.
  • Anggaran BUMN dari pemerintah hanya dari APBN dan PMN. dana operasional dari perusahaan sendiri.
  • Manajemen aset dan bisnis dipandang paling mudah, maka digencarkan pendapatannya.
  • Pengelolaan aset yang kurang pas menyebabkan pembebanan biaya yang mempersulit Perindo.
  • Perindo ikut memfasilitasi alat tangkap ikan cangkrang.

PT Perikanan Nusantara

  • Potensi laut sangat luar biasa dengan 950 spesies karang, terdapat 2 juta petani. USD82 Miliar per tahun didapatkan.
  • Kedaulatan maritim dan pangan sangat dikedepankan sesuai dengan nawacita.
  • Target PDB 12% equal dengan nilai Rp19 Triliun. Sudah disesuaikan dengan Perintah Menteri.
  • Penangkapan ikan, budidaya ikan dan laut, pakan ikan sudah dibangun pabriknya.
  • Perikanan Nusantara tren pendapatannya menurun tahun ini. Ada pengembangan pelabuhan Malabaru menjadi business center.
  • Jumlah kapal yang beroperasi ada 21. 14 kapal masih layak namun banyak yang tidak beroperasi.
  • Kapal untuk penangkapan ikan ditingkatkan. Budidaya ikan di darat akan ditingkatkan di antaranya di Karawang.
  • Untuk pengembangan NFC akan diadakan infrastruktur yang terintegrasi.
  • Di Biak, Timika dan Sumbawa Timur, ada tangkapan ikan dan budidaya ikan.
  • Wilayah Kalimantan digarap oleh Perindo, Perinus menggarap hanya wilayah Timur Indonesia.
  • PMN Perinus hanya Rp200 Miliar. Komunikasi Perinus juga kurang.
  • Alat cangkang Perinus difasilitasi kepada nelayan untuk memberdayakan nelayan.
  • Untuk pelabuhan, KKP sedang bersinergi dengan Perindo pada tahun ini.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan