Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Laporan APBN Tahun 2018, Pergeseran APBN Kementerian Pertanian tahun 2018, RKP K/L dan RKA K/L Tahun 2019, dan Usulan Pagu Subsidi Pupuk dan Subsidi Benih Tahun 2019 – Komisi 4 DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian

Tanggal Rapat: 4 May 2018, Ditulis Tanggal: 16 Jul 2020,
Komisi/AKD: Komisi 4 , Mitra Kerja: Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI

Pada 4 Mei 2018, Komisi 4 DPR RI mengadakan Rapat Kerja dengan Kementerian Pertanian mengenai Laporan APBN tahun 2018, Pergeseran APBN Kementerian Pertanian tahun 2018, RKP dan RKA K/L Tahun 2019, dan Usulan Pagu Subsidi Pupuk dan Subsidi Benih Tahun 2019. Raker ini dipimpin dan dibuka oleh Edhy Prabowo dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dapil Sumatera Selatan 1 pada pukul 11:56 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Sebagai pengantar rapat Edhy mengatakan bahwa strategi pembangunan nasional bukan mengejar tinggi, tetapi memperhatikan stabilitas dan APBN bagian dari strategi pembangunan nasional. Sehingga APBN harus menjawab tantangan SDM, pembangunan infrastruktur dan

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI
  • Fokus kegiatan utama Kementerian Pertaniantahun 2019, yaitu :
    • Pengetasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
    • Pengembangan Techno Park dan Science Park.
    • Pengembangan asuransi usaha padi dan ternak sapi.
    • Pengembangan Toko Tani Indonesia (TTI) serta diverifikasi pangan melaluiKRPL.
    • Pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah perbatasan.
    • Pengembangan dan peningkatan bantuan alsinta (pra-panen dan pasca panen) sesuai kondisi lapangan.
    • Penyediaan air melalui rehab jaringan irigasi tersier, pembangunan infrastruktur embung serta bangunan air lainnya untuk optimasi lagan tadah hujan.
    • Penyediaan dan perbanyakan induk sapid an UPSUS SIWAB serta pengembangan kerbau, kambing dan ayam lokal.
  • Target produksi Kementerian Pertanian tahun 2019, yaitu :
    • Pengembangan padi sebanyak 84,00 juta ton.
    • Pengembangan sapi sebanyak 0,75 juta ton.
    • Pengembangan jagung sebanyak 33,00 juta ton.
    • Pengembangan tebu sebanyak 3,80 juta ton.
    • Pengembangan kedele sebanyak 2,80 juta ton.
    • Pengembangan kelapa sebanyak 3,49 juta ton.
    • Pengembangan bawang merah sebanyak 1,41 juta ton.
    • Pengembangan kakao sebanyak 0,96 juta ton.
    • Pengembangan cabai sebanyak 2,29 juta ton.
    • Pengembangan kopi sebanyak 0,78 juta ton.
    • Pengembangan bawang putih sebanyak 0,079 juta ton.
    • Pengembangan karet sebanyak 3,81 juta ton.
  • Total pagu indikatif Kementerian Pertanian tahun 2019 sebesar Rp21.067.641.815.000. yang akan dialokasikan untuk belanja pegawai sebesar Rp2.118.424.505.000, belanja barang operasional sebesar Rp651.230.433.000, dan belanja barang non operasional sebesar Rp18.297.986.877.000.
  • Hasil dari pemeriksaan BPK dari hasil laporan Pemerintah Pusat dan Kementerian Pertanian yang pada pagi hari dilaporkan di Istana Presiden selama 2 kali berturut-turut mendapatkan laporan WTP.
  • Pada tahun 2017 mengenai ekspor pertanian adanya kenaikan yang signifikan yaitu naik 24%, bahwa perolehan yang didapat ini merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
  • Isu aktual menjelang hari raya idul fitri, pada dasarnya adalah kebutuhan pokok yang melebihi kebutuhan dan hanya kedelai yang kekurangan.
  • Kementerian Pertanian melakukan ekspor ayam dan telur sehingga tidak ada lagi alasan untuk adnaya kenaikan harga tersebut.
  • Kementerian Pertanian mempersiapkan stok bawang putih sehingga tidak adanya alasan untuk kenaikan harga bawang putih. Kementerian Pertanian melakukan blacklist kepada 5 perusahaan yang importer bawang putih.

Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI
  • Fokus kegiatan utama Kementerian Pertaniantahun 2019, yaitu :
    • Pengetasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
    • Pengembangan Techno Park dan Science Park.
    • Pengembangan asuransi usaha padi dan ternak sapi.
    • Pengembangan Toko Tani Indonesia (TTI) serta diverifikasi pangan melaluiKRPL.
    • Pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah perbatasan.
    • Pengembangan dan peningkatan bantuan alsinta (pra-panen dan pasca panen) sesuai kondisi lapangan.
    • Penyediaan air melalui rehab jaringan irigasi tersier, pembangunan infrastruktur embung serta bangunan air lainnya untuk optimasi lagan tadah hujan.
    • Penyediaan dan perbanyakan induk sapid an UPSUS SIWAB serta pengembangan kerbau, kambing dan ayam lokal.
  • Target produksi Kementerian Pertanian tahun 2019, yaitu :
    • Pengembangan padi sebanyak 84,00 juta ton.
    • Pengembangan sapi sebanyak 0,75 juta ton.
    • Pengembangan jagung sebanyak 33,00 juta ton.
    • Pengembangan tebu sebanyak 3,80 juta ton.
    • Pengembangan kedele sebanyak 2,80 juta ton.
    • Pengembangan kelapa sebanyak 3,49 juta ton.
    • Pengembangan bawang merah sebanyak 1,41 juta ton.
    • Pengembangan kakao sebanyak 0,96 juta ton.
    • Pengembangan cabai sebanyak 2,29 juta ton.
    • Pengembangan kopi sebanyak 0,78 juta ton.
    • Pengembangan bawang putih sebanyak 0,079 juta ton.
    • Pengembangan karet sebanyak 3,81 juta ton.
  • Total pagu indikatif Kementerian Pertanian tahun 2019 sebesar Rp21.067.641.815.000. yang akan dialokasikan untuk belanja pegawai sebesar Rp2.118.424.505.000, belanja barang operasional sebesar Rp651.230.433.000, dan belanja barang non operasional sebesar Rp18.297.986.877.000.
  • Hasil dari pemeriksaan BPK dari hasil laporan Pemerintah Pusat dan Kementerian Pertanian yang pada pagi hari dilaporkan di Istana Presiden selama 2 kali berturut-turut mendapatkan laporan WTP.
  • Pada tahun 2017 mengenai ekspor pertanian adanya kenaikan yang signifikan yaitu naik 24%, bahwa perolehan yang didapat ini merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
  • Isu aktual menjelang hari raya idul fitri, pada dasarnya adalah kebutuhan pokok yang melebihi kebutuhan dan hanya kedelai yang kekurangan.
  • Kementerian Pertanian melakukan ekspor ayam dan telur sehingga tidak ada lagi alasan untuk adnaya kenaikan harga tersebut.
  • Kementerian Pertanian mempersiapkan stok bawang putih sehingga tidak adanya alasan untuk kenaikan harga bawang putih. Kementerian Pertanian melakukan blacklist kepada 5 perusahaan yang importer bawang putih.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan