Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan / Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas)

• Pada tahun 2015, Basarnas memiliki anggaran sebesar Rp2.620.043.000 dan memiliki tambahan anggaran sebesar Rp200.000.000. 
• Basarnas sebagai instansi urutan ke-4 yang memiliki penyerapan anggaran tertinggi dimana hingga Juni 2015 telah mencapai 59%.
• Basarnas sudah merealisasikan sebanyak 119 kegiatan dari 125 kegiatan yang harus diselesaikan pada periode tahun 2015.
• Salah satu bentuk kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya, yaitu pelatihan dan pembinaan di bidang teknik SAR dan penyelenggaraan operasi SAR.
• Jika diakumulasikan, hingga semester 1 2015, Basarnas sudah menangani 943 kejadian. 
  

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

• Aktivitas BMKG berfokus pada aktivitas yang berkaitan dengan poros maritim. Sesuai rencana strategis tahun 2015-2019, BMKG akan melakukan sistem peringatan dini dan meningkatkan akurasi perkiraan iklim.
• Terdapat tantangan yang menghambat kinerja BMKG, yaitu perlunya peningkatan penggunaan alat-alat otomatis.
• Tahun 2015, anggaran belanja bagi pegawai 36%, belanja barang modal 40%, dan sisanya 24% untuk belanja modal. Sementara, di tahun 2014 anggaran yang terserap sebesar 39,26%. Terdapat perbandingan secara kontras dimana tahun 2015 realisasi fisik lebih cepat dari tahun sebelumnya. 
• Dari total 120 pelabuhan yang menerima perkiraan cuaca, hingga saat ini sudah mencapai 110 pelabuhan.
• Jumlah kabupaten yang menerima pelayanan peringatan dini sudah 50-86%.
• Pemberian informasi perkiraan cuaca kemarau dan hujan sebanyak 2.250 titik lokasi atau sudah mencapai 70%.
• Informasi peringatan gempa kepada masyarakat selama 4 menit sudah mencapai 100%.
• Jumlah UPT yang dapat memberikan layanan geofisika dan tanda waktu sudah 100%.
• Sarana lokasi dan sarana pendukung sudah mencapai 85%.
• BMKG telah membuat sekolah lapangan iklim di Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasilnya, kenaikan produksi panen mencapai 30%.
• Realisasi fisik per 31 Agustus 2015 sebesar 58,55% dan realisasi penyerapan anggaran BMKG adalah 43,60%.
  

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS)

• BPLS menargetkan anggaran terserap sebanyak Rp225 Miliar, dimana saat ini baru terealisasi sebesar Rp116 Miliar.
• BPLS memfokuskan kinerjanya pada bidang ketatalaksanaan, operasi, sosial, dan infrastruktur.
• Terkait tanah wakaf yang akan dibeli, BPLS harus menunggu persetujuan Kementerian Agama untuk melegalisasikan tanah tersebut.
• Terkait pembuatan tanggul, warga meminta BPLS melunasi pembayaran tanah masyarakat sebelum dibangunnya tanggul tersebut.
  

Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS)

• Pada tahun 2015, BPWS memiliki anggaran sebesar Rp195,5 Miliar  dan dana tambahan sebesar Rp100 Miliar. 
• Pengadaan interchange dapat dilakukan secara langsung, karena luasnya 5 hektar. Namun, terdapat hambatan yaitu perbedaan Presiden yang menyebabkan revisi Peraturan Presiden, sehingga dibutuhkan penyesuaian terlebih dahulu.
• Plt tidak berhak menandatangani soal anggaran, karena menghambat proses pencairan anggaran pada tahun berikutnya.