Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Kinerja Korporasi dan Permasalahan Pilot CRJ - RDP Komisi 6 dengan Dirut Garuda

Ditulis Tanggal: 28 Jul 2023,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Dirut PT Garuda Indonesia

Pada 13 Juni 2023, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Garuda tentang kinerja korporasi dan permasalahan Pilot CRJ. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Martin Manurung dari Fraksi Nasdem dapil Sumatera Utara 2 pada pukul 13.43 WIB. (Ilustrasi: Republika Online)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut PT Garuda Indonesia
  • Secara organisasi kita memahami bahwa ada banyak hal yang mesti diperbaiki.
  • Selama pandemi, pendapatan kita menurun jauh sampai 90% dan 70% aircraft grounded. Ini bukan sesuatu yang baru, tetapi saya konsolidasikan dalam satu halaman.
  • Kami ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kami kepada Bapak dan Ibu Komisi 6 DPR-RI atas dukungan yang menakjubkan serta dukungan yang tulus termasuk di dalamnya adalah Panja Komisi 6 yang hampir setiap hari kita ketemu untuk memastikan bahwa proses kita di PKPU secara politik dapat dukungan dari Komisi 6 dan juga secara komersial positif.
  • Selama proses PKPU maupun setelah PKPU, kami juga terus-menerus mendapatkan dukungan, kritikan, dan usulan yang salah satunya bisa disampaikan di sini ini adalah usulan dari Pak Andre yang menyampaikan mengenai pramugari berhijab. Di beberapa penerbangan saat ini sudah ada pramugari berhijab.
  • Kita tentu memastikan bahwa keputusan mereka untuk berhijab ini kita dukung secara akidah, sehingga mereka tidak akan kita terbangkan di penerbangan-penerbangan yang menyediakan alkohol. Hal ini agar mereka bisa menjalankan akidahnya dengan baik.
  • Kami dapat banyak masukan atau usulan mengenai rute-rute tambahan agar dapat memaksimalkan pendapatan kita. Tentu saja kami berterima kasih atas masukan dari Bapak/Ibu sekalian dan akan kami jadikan basis untuk melakukan perbaikan ke depan termasuk di dalamnya juga kerusakan-kerusakan di dalam pesawat seperti tv yang tidak nyala, kursi yang tidak bisa reclining, dan sebagainya.
  • Selama proses PKPU ada 800 lebih kreditur dan 95% dari mereka hadir pada waktu voting dan 97% menyatakan persetujuan.
  • Hasil komunikasi ini menyatakan bahwa mereka yang di bawah 255 juta akan dibayarkan secara tunai dan sudah kita selesaikan pembayarannya pada Maret tahun ini.
  • Akibat dari proses PKPU ini, tentu saja ditambah dengan operasional kita selama Semester I dan Semester II Tahun 2022 yang lalu bisa menunjukkan perbaikan kinerja usaha selama tahun 2022.
  • Terjadi penurunan utang dari US$10,11 Miliar menjadi US$5,1 Miliar. Dari US$5,1 Miliar sekitar US$4,8 Miliar akibat hasil negosiasi kita dengan para bank maupun BUMN. Disamping itu, diluar US$4,8 Miliar ini adalah konversi OWK sekitar US$200 Juta. Dengan kondisi tersebut, utang kita tinggal 50%.
  • Akibat dari PKPU kita memperoleh peningkatan pendapatan tahun 2022 sebesar US$3,8 Miliar Net Income.
  • Kami ingin informasikan bahwa ini bukan semata-mata seluruhnya disebabkan oleh pengurangan nilai utang, tetapi juga dari sisi kinerja operasional.
  • Selama proses PKPU, kita melakukan banyak sekali transformasi dan fix cost kita dibandingkan sebelum pandemi itu udah bisa turun sekitar 74%. Dengan hal tersebut, kita berhasil menekan biaya sewa pesawat-pesawat yang ada.
  • Dengan jumlah pesawat kita yang memang berkurang akibat dari proses PKPU dimana di dalam proses PKPU kita menyatakan bahwa kita tidak akan meneruskan dua tipe pesawat yaitu CRJ dan ATR, kita mampu meningkatkan pendapatan per pesawat dalam hitungan tahunan itu menjadi 26 Juta per pesawat dimana sebelum pandemi kita hanya bisa memperoleh pendapatan per pesawat 23,4. ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu kita memaksimalkan pendapatan kita setiap penerbangannya.
  • Fix cost to revenue juga turun secara drastis 30,62%. Kita juga berhasil menurunkan sekitar 34% dari US$333 juta dolar per tahun menjadi US$216 Juta per tahun untuk personal expense yaitu biaya-biaya yang terkait dengan kepegawaian.
  • Kami akan menjelaskan upaya keberhasilan kita menurunkan sewa pesawat dan salah satu yang terbesar adalah di Boeing 777-300 yang kita terbangkan untuk jarak jauh sebesar 51%.
  • Secara teori sebenarnya lebih dari 51% dibandingkan tahun 2019, karena kita sudah melakukan beberapa negosiasi sebelumnya.
  • Terkait kinerja keuangan Garuda dan Garuda Group di tahun 2021 dan 2022 berdasarkan total ekuitas kita berhasil perbaiki. Jika di Garuda Group dari tadinya US$5,3 Miliar (minus) menjadi tinggal US$600 Juta (minus). Tentunya, ini masih menjadi tantangan bagaimana ekuitas ini bisa kita buat positif.
  • Secara operasional dari tahun 2022, kita sudah bisa membukukan kinerja operasional positif.
  • Indikator-indikator penerbangan yang selalu dijadikan basis oleh seluruh Airlines bagaimana pengelolaan Airlines. Kita masih mengakui bahwa SLF atau isian tempat duduk kita masih di kisaran 76,4%. Tentu kita berharap dari waktu ke waktu bisa meningkat dan yang menjadi perhatian kita adalah peningkatan dari sisi pendapatan per Airlines.
  • Kami ingin menyampaikan bahwa dibandingkan tahun 2021, di tahun 2022 kita mengalami peningkatan harga avtur yang cukup signifikan dan ini sebenarnya berlaku di seluruh dunia.
  • Dalam proses PKPU tahun 2022, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia dinobatkan sebagai Maskapai Global Paling Tepat Waktu dan untuk pertama kalinya juga Garuda Indonesia berhasil masuk Forbes 2023 Global 2000 World's Largest Public Companies. Menjadi 1 diantara 8 perusahaan di Indonesia yang masuk Forbes Global 2000 dan berada di urutan 1.572. Ini cukup membanggakan, karena kita sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia yang masuk ke dalam ranking.
  • Akibat dari yang progres yang dilakukan selama PKPU, transformasi internal baik dari sisi tata kelola, pengorganisasian, pengaturan cash flow, dan pengaturan keuangan yang lebih rinci.
  • Di Januari 2023, kita memperoleh EBITDA positif dan ini pertama kali dalam sejarah Garuda Indonesia, karena pada kuartal pertama ini biasanya kita kenal sebagai kuartal yang sepi atau low season, tapi kita bisa menunjukkan bahwa kita bisa positif dengan pendapatan yang cukup meningkat di akhir Kuartal I.
  • Tentu saja di Kuartal II ini kita menghadapi beberapa tantangan yang cukup menarik. Salah satunya terkait Haji. Saya ingin melaporkan di Komisi 6 walaupun ini tidak terkait secara langsung tapi secara performance memang perlu disampaikan juga di sini bahwa di Komisi 8, kami sempat ditanya hasil PKPU dan kami menjawab itu bukan hak Komisi 8 bertanya seperti itu. Hal ini sesuai arahan dari Komisi 6 agar tidak membocorkan hasil PKPU ke komisi lain.
  • Kita memperoleh kontrak dari Departemen Agama untuk membawa jemaah haji sebanyak 104.000 reguler dan ada tambahan kuota sekitar 8.000 jemaah.
  • Laporan terakhir memang penebangan Haji itu akan terjadi di tanggal 22 Juni, tapi tim kami sekarang lagi ada di Jeddah untuk minta izin untuk bisa terbang di tanggal 23 Juni.
  • Kemarin kami dihubungi Sekjen DPR untuk memastikan ada tambahan sekitar 80 Anggota DPR untuk bisa berangkat haji.
  • Kami belum bisa menjanjikan tambahan pesawat, tapi ini persoalan izin dari Arab Saudi yang sebenarnya mensyaratkan kalau 22 Juni adalah hari terakhir penebangan untuk Haji.
  • Memang ada satu-dua penerbangan yang bermasalah khususnya di embarkasi Banjarmasin. Kami sudah sampaikan permintaan ke Departemen Agama. Kami akan selalu terjun langsung ke lapangan menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan akibat penundaan penerbangan. Contohnya di Banjarmasin kita sediakan hotel buat mereka yang tertunda hajinya, karena kalau menunggu semuanya di asrama itu akan menumpuk dengan penerbangan atau kloter selanjutnya.
  • Kita secara terus-menerus akan memastikan setiap penerbangan yang kita terbangkan itu menghasilkan kinerja positif.
  • Terus terang kami mohon maaf bahwa untuk usulan rute-rute baru belum bisa kita buka. Namun, ada beberapa rute yang kita minta kepada Citilink untuk coba buka, yaitu penerbangan ke dan Papua Nugini yang nampaknya cukup menjanjikan. Sementara, dari Garuda Indonesia kita masih membatasi penebangan-penembangan tersebut terkait hampir mayoritas pesawat berbadan lebar akan digunakan untuk penerbangan Haji.
  • Ada satu pesawat yang hari ini masih dipakai Pak Wapres yang sebelum tanggal 20 Juni sudah kembali, sehingga kita bisa maksimalkan untuk pemanfaatan penambahan penerbangan Haji.
  • Kita terus-menerus melakukan upaya restorasi. Masih ada beberapa pesawat kita yang belum siap untuk terbang, dikarenakan kondisi slot untuk engine-nya dan juga di Citilink.
  • Salah satu yang menantang buat kami hari ini adalah ekuitas kita yang negatif dan ada beberapa pemikiran kita untuk membuat ekuitas ini positif. Ekuitas negatif itu akibat dari perlakuan akuntansi PSAK 73. Kita sedang mendiskusikan kemungkinan penggunaan PSAK 107.
  • Mengenai masalah pengelolaan SDM penerbang ATR dan CRJ. Dari tahun 2020 ketika pandemi berlangsung, kita dari akhir tahun 2019 melakukan pengurangan cukup drastis terhadap karyawan kita tapi tidak ada satupun yang kita PHK. Saya memberi catatan dan statement bahwa tidak ada satupun yang kita PHK, yang kita lakukan adalah penawaran pensiun dini dan pemberhentian karyawan kontrak. Itu secara legal dibolehkan dan penawaran pensiun dini sifatnya sukarela.
  • Tidak dapat dipungkiri bahwa Pilot ini adalah yang paling sedikit mengambil fasilitas pensiun dini. Di tahun 2019 akhir jumlah pegawai kita 7.878, di akhir tahun 2022 itu tinggal 4.459 pegawai. Tidak ada gejolak sama sekali, semuanya menerima sesuai dengan sukarela.
  • Kondisi setelah pandemi akan terjadi surplus pilot hampir di semua penerbangan, tapi dengan perubahan-perubahan yang terjadi setelah pandemi, kebutuhan-kebutuhan pesawat dan penerbangannya juga lebih banyak yang pada akhirnya kita kekurangan Pilot. Oleh sebab itu, kita terus-menerus mempertahankan ini dan melakukan segala macam yang memungkinkan untuk mempertahankan Pilot agar tetap berada dalam lingkungan Garuda dan bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin.
  • Dari sisi bisnis memang diputuskan di bulan Juni 2022, lebih tepatnya 27 juni bahwa CRJ dan ATR tidak akan lagi berada di dalam slip Garuda, sehingga Garuda hanya memiliki tiga jenis pesawat yaitu 777, A330, dan B737.
  • Jika kita lihat dari jumlah pegawai dari akhir tahun 2021 itu terus-menerus menurun untuk Pilot. Hal ini karena kita relokasi mereka ke beberapa pekerjaan Pilot di tempat lain, tetapi yang saya ingin sampaikan adalah menurut CRJ sejak Januari 2022 tidak ada ada yang terbang sementara ATR itudari Maret 2021.
  • Bagian dari kewajiban kita dalam mengelola perusahaan itu untuk memastikan bahwa tidak ada pengeluaran yang tidak pantas dikeluarkan oleh perusahaan. Ini kita lihat bahwa kita sudah berhasil menurunkan personal expense untuk para pilot CRJ menjadi hanya sekitar Rp132 Miliar di tahun 2022 dan sampai Mei Rp79 Miliar.
  • Jumlah pesawat yang kita miliki akan ditingkatkan semaksimal mungkin. Muncullah pada sebuah kebutuhan jumlah Pilot. Memang harus diakui, tanpa Pilot CRJ dan ATR.
  • Tidak dapat dipungkiri bahwa selama musim Haji ini Pilot 777 dan Airbus ini mengalami jam terbang yang cukup menakjubkan mendekati angka 100 jam per bulan, tetapi dalam kondisi normal rata-rata itu berada di bawah industri average.
  • Kita juga melakukan kerjasama dengan banyak Airlines lain yang coba di jajaki.
  • Setiap Pilot itu dibayar 60 jam, kita berhasil berdiskusi dan mengajak pilot-pilot dan juga teman-teman yang lainnya untuk mendiskusikan bahwa ini tidak realistis.
  • Pada 21 Maret 2023, surat yang disampaikan atas sepengetahuan direksi-direksi memberikan pilihan kepada 79 SDM Penerbang untuk mendiskusikan dan menyampaikan solusi-solusi yang ada serta keberatan-keberatan yang diterima.
  • Pada 10-14 April 2023, kita perpanjang sampai batas waktu di akhir Mei. Kami ingin menginformasikan bahwa ini memang bukan pilihan yang enak. Dirut Garuda mendapatkan banyak WhatsApp dari para Anggota Komisi 6 DPR-RI.
  • Kami akhirnya memperoleh kesepakatan bersama dengan mereka bahwa 14 orang dari 79 orang tersebut mengajukan pensiun dini, 61 bersedia ditempatkan di darat dan ada beberapa di atas, dan ada 4 yang Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan (CDTP). Dari 4 itu, nampaknya ada 2 Pilot keberatan. Kami juga membuka ruang untuk penyelesaian ini.
  • Dalam prosesnya, kami tidak ingin menyampaikan janji muluk-muluk. Kami minta mereka berkontribusi setelah sekian lama tidak berkontribusi pada perusahaan.
  • Nanti ada juga diskusi mengenai kerjasama dengan Airline lain. Dirut Garuda minggu lalu bertemu dengan CEO Turkish Airlines yang kelihatannya ada banyak kebutuhan Pilot di sana. Kita dengan senang hati melayani kebutuhan tersebut. Mereka akan tetap menjadi karyawan Garuda, tetapi dialih-tugaskan di Airlines lain. Hari ini ada 4 Pilot yang sedang dialih-tugaskan atau pindah sementara bekerja di Airlines Nigeria untuk melayani jamaah Haji Nigeria selama 3 bulan.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan