Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Isu Aktual di Masing-Masing BUMN — Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), PT Lembaga Elektroteknika Nasional Industri (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT Industri Kereta Api (Persero)

Tanggal Rapat: 12 Feb 2020, Ditulis Tanggal: 9 Apr 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: BUMN Industri Strategis

Pada 12 Februari 2020, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), PT Lembaga Elektroteknika Nasional Industri (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT Industri Kereta Api (Persero) mengenai Isu Aktual di Masing-Masing BUMN. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Aria Bima dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dapil Jawa Tengah 5 pada pukul 10:50 WIB.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

BUMN Industri Strategis

PT PAL Indonesia (Persero)
  • Portofolio Bisnis PT PAL Indonesia
    • New Ship Building
    • Submarine New Building and MRO
    • Maintenance Repair &andOverhaul
    • General Engineering
    • Technology and Development
  • Perolehan Kontrak dan Penjualan
    • Pertumbuhan rata-rata sales (average annual growth rate) mencapai 25,94%
    • Tingkat likuiditas perusahaan terjaga dengan baik serta current ratio diatas 150% dalam tiga tahun terakhir
    • Komposisi pendapatan produk Alutsista 77% dan produk non-Alutsista 23% dalam lima tahun terakhir
    • Target perolehan kontrak luar negeri tahun 2020 adalah dua LD (Philippine Navy)
  • Fasilitas Finansial
    • PT PAL telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan bank dan non-bank berupa Fasilitas Supplier Credit, Kontra Bank Garansi (APG & PG) dan Pembiayaan Proyek total sebesar Rp7,4 Triliun
  • Human Capital Roadmap (PMN)
    • 2019 : setting new baseline (kebijakan manajemen SDM sesuai arah bisnis perusahaan)
    • 2020 : improve and transform
    • 2021 : elevate (pengembangan kompetensi sesuai dengan arah bisnis perusahaan
    • 2022 : accelerate
    • 2023 : world class (pengembangan kompetensi dan kualifikasi global)
  • Komposisi dan jumlah karyawan:
    • 2019 : 1.585 orang
    • 2020 : 1.777 orang
    • 2021 : 1.875 orang
    • 2022 : 2.027 orang
    • 2023 : 2.239 orang
  • Keuntungan penguasaan teknologi pembangunan kapan selam:
    • Dampak absolute deterrence effect (membangun dan memelihara tidak hanya membeli)
    • Kemandirian negara terhadap embargo/sanksi
    • Penghematan devisa negara yang diperoleh melalui:
      • Pembangunan kapal selam baru
      • Maintenance, repair and overhaul (MRO) sepanjang masa hidup kapal dengan siklus repair 5 tahun sekali

PT PINDAD (Persero)
  • Visi: Menjadi perusahaan global terkemuka di bidang pertahanan dan keamanan serta produk industrial pada tahun 2026.
  • Misi: melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara
  • Produk Pertahanan dan Keamanan
    • Kendaraan Tempur Anoa 6x6
      • 24 unit di Darfur (UNAMID)
      • 4 unit di Afrika Tengah (MINUSCA)
      • 20 unit di Libanon (UNFIL)
      • 21 unit di Kongo (MONUSCA)
    • Kendaraan Fungsi Khusus
      • Kendaraan Tempur
      • Kendaraan Taktis
      • Medium Tank
    • Senjata
      • Senjata Ringan
      • Senjata Genggam
      • Senjata Berat
      • Munisi
      • Munisi Kaliber Kecil
      • Munisi Kaliber Besar
      • Munisi Khusus
      • Bom
  • Perolehan Kontrak PINDAD
    • Kontrak Medium Tank Harimau : 18 unit, 36 bulan, 8 tahap (2020-2023), $US135 juta.
    • Kontrak Ranpur Infantri 8x8 : 23 unit, 30 bulan, 8 tahap (2020-2022), $US82 juta.
  • Produk Industrial
    • Alat Berat
      • Excavator (lebih dari 300 unit Excavator berbagai varian telah terjual)
      • Alsintan
      • Generator
      • Peralatan Kapal Laut
    • Tempa Cor dan Alat Perkeretaapian
      • Tempa
      • Cor
      • Rail Fastening
      • Air Brake System
    • Bahan Peledak Komersial
      • Tambang Umum
      • Tambang Minyak dan Gas
      • Drilling
      • Blasting
  • Target Inovasi Produk
    • Munisi Blackout .300
    • Munisi Kal. 105 mm
    • Rudal dan Roket R-han
    • Senapan Blackout .300
    • Drone Weapon System
    • Anoa 3 6x6
    • Medium Tank APC
    • Komodo 4x4 Independent Suspensi
    • Kendaraan Intai 4x4
    • Tank Boat
    • Traktor 60 Hp
    • Motor BLDC 5kW
    • Wessel
  • Kemampuan PINDAD masa depan
    • Tujuan: membangun kemampuan untuk mengembangkan Integrated Weapon System secara mandiri dan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional
    • Membangun daya saing:
      • Keunggulan teknologi produk
      • Inovasi dengan teknologi mutakhir
      • Kemitraan strategis 
  • Dukungan yang dibutuhkan
    • Implementasi dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 yang tidak sesuai
      • Mohon untuk mendukung keberpihakan pelanggan/pengguna (Kemhan, TNI, Polri) untuk memanfaatkan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan yang telah dapat diproduksi di industri Pertahanan Dalam Negeri, sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012
    • Optimalissi Dukungan Anggaran
      • Mohon untuk mendukung upaya PT Pindad (Persero) dalam menyelesaikan utang jangka panjang kepada Pemerintah melalui konversi utang menjadi PMN Non-Cash.
      • Mohon untuk mempertimbangkan dukungan PMN 2021 untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
      • Mohon untuk mendukung adanya insentif fiskal berupa pembebasan bea masuk dan pajak untuk impor material/komponen/bahan untuk produksi ranpur yang akan dijual ke Kemhan/TNI/POLRI.
    • Ketergantungan impor akibat tidak adanya industri hulu
      • Mohon untuk mendukung memfasilitasi dukungan Pemerintah terkait skema pembangunan dan pendanaan pembangunan industri hulu khususnya propellant, brass cup, dan armour plate yang nilai investasinya relatif besar bagi Pindad.
    • Keterbatasan dalam menjalin kontrak kerjasama dan/atau ekspansi pasar luar negeri 
      • Mohon untuk memfasilitasi hubungan G-to-G yang dapat mendorong pertumbuhan penjualan ekspor produk Hankam.
      • Mohon untuk mendukung adanya insentif fiskal berupa pembebasan bea masuk dan pajak untuk impor material/komponen/bahan untuk produksi munisi, senjata dan ranpur yang akan dijual ke luar negeri (ekspor).
      • Mohon untuk mendukung terwujudnya kemitraan strategis melibatkan Pemerintah, industri pertahanan negara maju, industri pertahanan dalam negeri, swasta, lembaga riset dan pengguna dalam melakukan pengembangan produk. 
    • Industri Pertahanan kurang dilibatkan dalam penyusunan rencana strategis Pemerintah
      • Meningkatkan peran aktif Industri Pertahanan dalam kolaborasi dengan Pemerintah untuk menciptakan perencanaan strategis pertahanan dan keamanan.
      • Keterlibatan Industri Pertahanan dalam rancang bangun, produksi, operasional, pemeliharaan, dan pemusnahan Alpalhankam yang sudah tua.

PT Barata Indonesia (Persero)
  • Visi: Menjadi perusahaan yang kuat, kaya dan kompetitif, berdasarkan inovasi dan teknologi dalam food, water, dan industri pendukung lainnya (FEW +)
  • Misi:
    • Memperkuat kompetensi manufaktur dan konstruksi berbasis Enjinering
    • Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi melalui kerjasama strategis
    • Memperkuat bidang bisnis pembangkit, minyak dan Gas, agro, material handling dan industri Hidromekanikal
    • Menyediakan solusi terintegrasi yang tepat guna berorientasi peningkatan kepuasan pelanggan
    • Memproduksi mesin dan peralatan untuk industri hilir
    • Meningkatkan ekspansi pasar lokal dan internasional
  • Bidang Usaha Perusahaan 2020
    • Food
      • Sugar plant
      • Sagoo plant
      • Post harvest processing
      • CPO plant
    • Energy
      • Gas Turbine Power Plant
      • Mini Hydro Power Plant
      • Spherical Tank
      • Integrated Fuel Terminal
    • Water
      • Hollow Cone
      • Water Gate
      • Water Treatment Plant
      • Hydro Mechanical
  • Realisasi Kinerja
    • Pendapatan, naik 324% terhadap realisasi 2010
    • Total Aset, naik 957% terhadap realisasi 2010
    • Laba Bersih, naik 1.619% terhadap realisasi 2010
    • Ekuitas, naik 1.705% terhadap realisasi 2010
  • Sumber Daya Manusia
    • Pendidikan
      • SLTP : 4 orang (0%)
      • SLTA : 587 orang (57%)
      • D3 : 71 orang (7%)
      • S1 : 352 orang (35%)
      • S2 : 9 orang (1%)
    • Usia
      • 21-30 : 246 orang (24%)
      • 31-40 : 278 orang (27%)
      • 41-50 : 306 orang (30%)
      • 50> : 193 orang (19%)
    • Aktivitas
      • Produksi : 801 aktivitas (78%)
      • Administrasi : 158 aktivitas (16%)
      • Pemasaran : 64 aktivitas (8%)

 PT Industri Kereta Api (Persero)
  • Capaian Ekspor
    • Australia
      • Freight Wagon
        • 2004 : 224 Blizzards and 25 Flat Wagon Underframes
    • Bangladesh
      • Passenger Coach
        • 2005 : 50 units of Broad Gauge (BG) Carriages
        • 2014 : 50 units of Broad Gauge (BG), 100 units of Meter Gauge (MG) Carriages
        • 2017 : 50 units of Broad Gauge (BG), 200 units of Meter Gauge (MG)
    • Malaysia
      • Power Generating
        • 1991 : Freight Wagon for KTMB
        • 2002 : Flat Wagon and Power Car
    • Phillipines
      • Locomotive
        • 2018 : 2 TS DMU @3 units
        • 2018 : 3 DE Loco and 15 Coaches
        • 2018 : 4 TS DMU @4 units
    • Singapore
      • Well Wagon
        • 2009 : 20 Well Wagons and Flat Wagons for Hitachi Plant Technology
    • Thailand
      • Ballast Hopper Wagon
        • 1996 : 70 units Ballast Hopper Wagon
        • 2000 : 20 units Ballast Hopper Wagon
  • Strategi Pengembangan Pasar
    • Proyek Angkutan Tambang (Chromite) dari Brieville ke Tamatave Port
    • Peluang Proyek Dryport Filipina
    • Peluang Proyek Pembangunan Jalur Kereta Thakhek (Laos) - Vung Ang (Vietnam)
    • Pengadaan kereta api dengan skema buyer’s credit untuk proyek di Srilanka
    • Proyek angkutan tambang cooper Democratic Republic of Congo
  • Permasalahan yang dihadapi PT INKA
    • Modal kerja didapatkan dari pinjaman perbankan, akan tetapi tingginya beban bunga menyebabkan harga produk INKA kurang kompetitif.
    • Kualitas dan teknologi produk yang dihasilkan belum mampu masuk ke pasar tujuan ekspor negara-negara yang quality sensitif (Singapura, Taiwan, New Zealand, dsb).
    • PT INKA (Persero) sebagai manufaktur Kereta, harus Impor beberapa komponen utama dari Luar Negeri dikenai Pajak impor yang berpengaruh terhadap tingkat kompetitif harga kereta INKA, sedangkan dikaitkan dengan kebijakan lain yaitu tarif Bea Masuk untuk produk kereta jadi Impor senilai 0%, Hal ini mengakibatkan INKA sulit bersaing dalam tender terbuka di pasar dalam negeri (Indonesia).
    • Pemanfaatan fasilitas impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDP) untuk keperluan penjualan dalam negeri dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk ekspor, belum optimal karena:
      • Rencana Impor Barang (RIB) tidak dapat dipastikan di awal (Nama barang, HS Code, Nilai, Asal Negara) karena perusahaan bersifat Job Order dengan barang yang spesifik/customized dimana data tersebut dibutuhkan pada saat pengajuan BMDTP/KITE.
      • Kedatangan beberapa komponen melebihi tahun pengajuan dan persetujuan BMDTP/ KITE dikarenakan lead time beberapa komponen kereta cukup panjang. 
    • Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2016 tentang Aturan Kriteria Teknis Impor Barang Modal Bekas, yang memungkinkan Pengadaan barang modal kerja bekas dari Luar Negeri dengan kriteria teknis tertentu, hal ini menyebabkan berkurangnya peluang pasar dalam negeri karena Operator KA diijinkan melakukan pengadaan kereta bekas dari luar negeri dimana hal ini menjadi preferensi operator karena harga yang lebih murah.
  • Dukungan yang diperlukan PT INKA
    • Diharapkan dukungan pemerintah untuk memberikan kebijakan pajak impor yang lebih fleksibel dengan karakteristik bisnis INKA untuk peningkatan kemajuan industri nasional dan peningkatan nilai ekspor.
    • Insentif pajak dan kemudahan restitusi untuk industri lokal pendukung yang menunjang peningkatan TKDN kereta api.
    • Penyediaan fasilitas kredit yang kompetitif untuk ekspor ke negara non tradisional (buyer's credit LPEI, dll)
    • Komitmen semua pihak untuk memprioritaskan Produk dalam Negeri terutama Kereta Api sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 47/M-DAG/PER/6/2016 Tahun 2016 Tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, dan diharapkan adanya penugasan dari pemerintah kepada manufaktur kereta api dalam negeri untuk terlibat dalam setiap proyek investasi kereta api yang dilakukan oleh pihak asing, agar tetap menumbuhkan industri kereta api dalam negeri.
    • Dukungan persetujuan usulan penambahan PMN TA. 2021 sebesar Rp2,6 triliun untuk program Investasi Workshap Baru kereta standard ekspor tahap Il dan investasi proyek pengembangan, terutama proyek luar negeri untuk menambah Devisa Negara.

PT Dahana (Persero)
  • VISI: Menjadi Industri Nasional yang terunggul dalam bidang bahan berenergi tinggi (energetics materials) dengan menghasilkan produk dan jasa yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan
  • Misi: 
    • Memenuhi kebutuhan bahan peledak komersil serta jasa-jasa pemanfaatannya untuk dunia pertambangan konstruksi
    • Mendorong kemampuan penguasaan teknologi dan kemandirian melalui pengembangan SDM dan kemitraan strategis dengan pelanggan maupun pemasok.
    • Melaksanakan program dan misi pemerintah yang sesuai dengan bidang usaha dan tujuan perusahaan.
  • Roadmap
    • 1996-2001
      • Pabrik Dinamit
      • Pabrik Cartridge Emulsion
      • Pabrik Danfo
      • Pabrik Shaped Charges
      • On Site Plant (OSP) Karimun
    • 2002-2008
      • Pemusnahan
      • Pabrik Detonator
      • Pabrik Non Elektrik
      • Pabrik Emulsion Matrix
      • Kerjasama Pabrik Amonium Nitrat
    • 2009-2015
      • Mobile Manufacturing Unit (MMU) -OSP
      • Energetics Material Center
      • Relokasi ke Subang
      • Pabrik Booster
      • OSP Continues Adaro
      • Pabrik Amonium Nitrat Solution (ANSOL)
      • Persiapan Pabrik AN
    • 2016-2018
      • Relokasi Pabrik CE
      • Propelen Phase I (NG Plant)
      • Pabrik Emulsifier
      • Pabrik Fuze
      • Pabrik AN
      • Pabrik Elemented Detonator
      • Pabrik TNT Filling
    • 2019-2021
      • Pabrik Shocktube
      • Pabrik TNT
      • Pabrik HMX/RDX
      • Pabrik Nitric Acid Concentrationi Sulfuric Acid Concentration (NACSAC)
      • Pabrik Penta Erythritol Tetra Nitrate (PETN)
      • Propelan Phase I (SP, EDB)
      • Propelan Phase II (Composite, Rocket Motors, Single and Multi Based for Large Caliber, High Explosives,  Combustible Items, Energetic NC for Military Purpose)
      • Pabrik Elektronik Detonator
  • Lini usaha PT Dahana
    • Explosive manufacturing
    • Drilling and blasting service 
    • Defence related
    • Related service
  • Kemampuan Produksi
    • Cartridged Emulsion
      • Dayagel Extra (magnum)
      • Dayagel Seismic
      • Dayagel Extra (Permitted)
      • Dayagel Extra (Pulsar)
    • Danfo
    • Bulk Emulsion
    • Shaped Charges
      • Deep Penetration SC
      • Big Hole SC
    • Non Electric Detonator
      • Dayadet TrunkMaster
      • Dayadet BenchMaster
      • Dayadet TunnelMaster
    • Pentolite Booster
    • Ansol
    • Emulsifier
    • Nitrogliserin
    • TNT Filling
    • Fuze Bomb

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
  • Visi: To be the best smart products and services provider in Indonesia
  • Misi: 
    • Membangun kompetensi SDM yang unggul serta produktil terutama dalam bidang managed services dan digital services 
    • Menciptakan produk dan services yang excellent, sesuai dengan kebutuhan pasar dan berdaya saing
    • Meningkatkan sinergi nasional melalui kerja sama dengan BUMN dan swasta
    • Memaksimalkan penggunaan konten lokal dari setiap product and services yang di-deliver
  • Action Taken
    • Pengajuan PMN 
      • Pengajuan PMN sebesar Rp1,526 Triliun untu pengerjaan proyek prioritas nasional (SPBE dan GSN), serta kemandirian industri manufaktur sektor Telematika
    • Penyertaan Telkom
      • Penyertaan modal sementara/permanen (cash-based) oleh Telkom Group kepada INTI (mayoritas) atau swap hutang INTI kepada Telkom 
      • Telkom menjadi pemilik mayoritas INTI dan INTI akan kehilangan status BUMN secara sementara hingga ada share buyback oleh INTI
    • Penyertaan Bank
      • Konversi pokok pinjaman Bank menjadi saham di INTI dengan total kepemilikan 15% (10% BRI, 5% Mandiri)
    • Debt to Aset Setlement
      • Penyelesaian sebagian utang Bank dengan settlement Aset
  • Pros
    • Pengajuan PMN
      • Perubahan ekuitas menjadi positif
      • Leverage perusahaan menjadi aik <300%
      • Mendukung proyek prioritas nasional RPJMN 2020-2024 (SPBE dan GSN)
      • Mendukung program pencapaian TKDN
      • Jaminan pembayaran baik sehingga dapat mempercepat perbaikan kondisi perusahaan
    • Penyertaan Telkom
      • Available cash ~ 300-800 Miliar, kas diperoleh dapat digunakan dalam kelola operasi maupun repayment hutang diluar bisnis
      • Perbaikan leverage INTI untuk meningkatkan probabilitas perolehan pendanaan
      • Ketersediaan pasar dan sinergi bisnis Telkom Group dan PT INTI
    • Penyertaan Bank
      • Memperbaiki leverage INTI untuk meningkatkan probabilitas memperoleh pendanaan
    • Debt to Asset Settlement
      • Memperbaiki leverage INTI untuk meningkatkan probabilitas memperoleh pendanaan
  • Cons
    • Pengajuan PMN
      • Tidak ada
    • Penyertaan Telkom
      • Ada kemungkinan Telkom Group harus mengeluarkan tambahan dana untuk investasi dan modal kerja
    • Penyertaan Bank
      • Diperlukan persetujuan OJK
      • Sementara hanya 5 tahun yang berpotensi jangkauan program restrukturisasi terbatas
      • BRI dan Mandiri tidak menerima imbal hasil atas penyertaan
    • Debt to Asset Settlement
      • Memerlukan persetujuan RUPS/Menteri
      • Terdapat kemungkinan tidak seluruh utang dapat terselesaikan 
      • Munculnya biaya renovasi lokasi kantor baru

PT Industri Nuklir Indonesia (Persero)
  • Visi: Menjadi perusahaan industri nuklir berkelas dunia yang tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan
  • Misi: 
    • Meningkatkan peran iptek nuklir dalam pembangunan ketahanan nasional khususnya dibidang kesehatan, pangan, dan energi
    • Melakukan usaha produksi RI/RF, produksi EBN, dan jasa teknik yang berkualitas dengan operasi produksi yang handal, aman, dan selamat
    • Memberikan manfaat dan nilai tambah kepada semua pihak yang berkepentingan
    • Terus-menerus memperkuat kapasitas dan kapabilitas bisnis sehingga produk memiliki daya saing di pasar global
  • Bisnis Utama INUKI
    • Produksi RI/RF (Radiofarmaka/Radioisotop) 
      • Memproduksi Radioisotop dan Radiofarmaka skala industri untuk memenuhi kebutuhan Pasar Lokal dan Internasional 
    • Produksi EBN (Elemen Bakar Nuklir)
      • Merupakan BUMN yang diberikan kepercayaan secara eksklusif untuk memproduksi Elemen Bakar Nuklir yang digunakan untuk Reaktor Riset Batan, PLTN dan ekspor
    • Jasa Berbasis Aplikasi Teknik Nuklir
      • Menyediakan berbagai layanan jasa teknik dengan memanfaatkan aplikasi teknologi
    • Siklotron dan PET CT 
      • Menjadi Pioner dalam pemerataan layanan PET CT dan produksi Radiofarmaka melalui Siklotron di seluruh Indonesia
  • Dukungan yang dibutuhkan PT INUKI
    • Dukungan PMN
      • Untuk aset tanah dapat disertakan karena sebelumnya aset yang dialihkan hanya bangunan dan peralatan
      • Revitalisasi bangunan dan peralatan karena kondisinya sudah tertinggal
    • Insentif Fiskal
      • Berupa pembebasan bea masuk dan pajak untuk impor uranium sebagai bahan baku pembuatan Elemen Bakar Nuklir (EBN) untuk Reaktor Batan dan sebagai satu-satunya pemasok tunggal 
    • Keberpihakan penggunaan produk lokal
    • Ekspansi pasar ekspor
    • Perizinan 

PT Lembaga Elektroteknika Nasional Industri (Persero)
  • Visi 
    • Menjadi Perusahaan Teknologi Kelas Dunia yang Terpercaya
  • Misi
    • Kami perusahaan solusi total berbasis teknologi elektronika dan informasi
    • Kami memberikan solusi integrasi sistem yang inovatif dan berorientasi kepada harapan pelanggan dengan keunggulan SDM tersertifikasi dan aliansi global
    • Kami memberikan produk dan layanan yang terkini dan berkelanjutan dengan menjamin keselamatan dan purna jual yang responsif
    • Kami berkontribusi menjaga kedaulatan negara dan meningkatkan kualitas hidup
  • Budaya
    • Innovation
    • Integrity
    • Customer Oriented
    • Teamwork
    • Professionalism
  • Key Performance Indicators (Prognosa 2019 dan RKAP 2020)
    • Target 2019 (100,00)
      • Fokus Keuangan 18,00
      • Fokus Pelanggan 22,80
      • Fokus Efektivitas Produk dan Proses 16,00
      • Fokus Tenaga Kerja 18,00
      • Fokus Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan 16,00
      • Agen Pembangunan 10,00
      • Sinergi BUMN -
    • Prognosa 2019 (91,42)
      • Fokus Keuangan 11,31
      • Fokus Pelanggan 22,58
      • Fokus Efektivitas Produk dan Proses 15,68
      • Fokus Tenaga Kerja 16,67
      • Fokus Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan 16,18
      • Agen Pembangunan 9,00
      • Sinergi BUMN -
    • Target 2020 (100,00)
      • Fokus Keuangan 18,00
      • Fokus Pelanggan 16,00
      • Fokus Efektivitas Produk dan Proses 12,00
      • Fokus Tenaga Kerja 18,00
      • Fokus Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan 16,0
      • Agen Pembangunan 10,00
      • Sinergi BUMN 10,00
  • Tidak tercapainya Prognosa 2019 dikarenakan kondisi keuangan yang tidak mencapai targetnya dan target 2020 sudah sesuai dengan APS yang memisahkan sinergi BUMN ke poin tersendiri
  • Program Operasional Bisnis 2020
    • Memasuki pasar regional dan global metalui sinergi BUMN dengan semangat kerja sama bisnis yang saling menguntungkan
    • Penguatan positioning industri pertahanan (system integrator bidang radar combat system)
    • Peningkatan penerapan K3L dan SR untuk meningkatkan produktivitas kerja
    • Inovasi pendanaan modal kerja dan investasi yang ekonomis serta pengelolaan cash flow yang lebih akurat untuk mengakomodir rencana pendanaan proyek (termasuk skema KPBU/PPP), program dan investasi
    • Penerapan ERP, transformasi proses bisnis, serta pembaharuan budaya dan core values perusahaan dalam memasuki Era Digital Management 
    • Mengembangkan jaringan bisnis internasional melalui kegiatan corporate branding sebagai perusahaan total system integrator dan menjadi bagian giobal supply chain vendor teknologi luar negeri dalam bidang Renewable Energy dan Railway Transportation 
    • Pengendalian proyek, beban usaha dan cash flow perusahaan
    • Pengelolaan revenue streams secara profesional (EPC, Retail, O&M dan Managed Service) untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan
    • Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia untuk sertifikasi keahlian (nasional dan internasional), leadership, dan program magang bersertifikat
    • Implementasi kebijakan sistem informasi keuangan yang telah disempurnakan serta penerapan PSAK 71, PSAK 72 dan PSAK 73, untuk memperkuat fungsi pengendalian proses bisnis yang akuntabel
    • NPM > 2,8%, pendapatan minimal Rp5,7 Triliun, kontrak baru minimal Rp3,3 Triliun
  • Program Kerja Strategis LEN 2020-2022
    • Program Strategis pada Aspek Keuangan 
      • Program LET Il terlaksana saat UPT LIPI sudah di-spin off menjadi PT LEN Industri. Pinjaman SLA LET II memperburuk DER PT LEN industri, sementara peralatan LET Il tidak sesuai dengan kebutuhan PT LEN Industri. Untuk itu, LEN mengharapkan sisa SLA LET II bisa dikonversi menjadi PMN Non Cash
      • Program Strategis di Sektor Bisnis Pertahanan 
        • LEN harus melengkapi sarana dan prasarana industri pertahanan agar bisa memenuhi tantangan dan penugasan di bidang radar pertahanan, alkom tempur, combat system, UAV mission system, national data link and net centric warfare
      • Program Strategis di Sektor Bisnis Transportasi
        • Untuk lebih meningkatkan substitusi impor dan memperbesar ekspor produk transportasi di pasar regional (Philippine, Bangladesh, Myanmar, Congo, dan lain-lain), LEN harus melengkapi sarana dan prasarana industri perkeretaapian dan kendaraan listrik, khususnya untuk produksi point machine, axle counter, ATP, traksi, electric power drive dan electric control unit kendaraan listrik
      • Program Strategis di Sektor Bisnis Energi 
        • Untuk bisa memperbesar pangsa pasar domestik, menekan impor dan kompetitif di pasar global, maka LEN harus masuk ke arah hulu, dengan membangun pabrik solar cell serta memperbesar kapasitas pabrik solar modul. Untuk mendukung percepatan pengembangan EBT khususnya energi matahari yang sudah pemerintah targetkan dalam RUEN terkait mix energy 23% tahun 2025.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan