Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Kinerja, Pembangunan Pelabuhan, SIUPPAK, dsb – Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Energi Logistik, Kawasan dan Pariwisata (ELKP) Kementerian BUMN, Dirut Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1, Dirut Pelindo 2, Dirut Pelindo 3, dan Dirut Pelindo 4

Tanggal Rapat: 16 Jul 2019, Ditulis Tanggal: 2 Jun 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Deputi ELKP BUMN, Dirut Pelindo 1, Dirut Pelindo 2, Dirut Pelindo 3, dan Dirut Pelindo 4

Pada 16 Juli 2019, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Energi Logistik, Kawasan dan Pariwisata (ELKP) Kementerian BUMN, Dirut Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1, Dirut Pelindo 2, Dirut Pelindo 3, dan Dirut Pelindo 4 mengenai Kinerja, Pembangunan Pelabuhan, SIUPPAK, dsb. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Teguh J. dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 14:17 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pengantar Rapat

Kegiatan BUMN harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan aturan. Komisi 6 ingin mendapatkan penjelasan mengenai kinerja Pelindo 1, 2, 3, dan 4, perencanaan pembangunan pelabuhan.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Deputi ELKP BUMN, Dirut Pelindo 1, Dirut Pelindo 2, Dirut Pelindo 3, dan Dirut Pelindo 4

Dirut Pelindo 1

  • Profil PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero):
    • Pelindo 1 mengelola 17 cabang perusahaan, 11 pelabuhan kawasan, dan 5 anak perusahaan yang berlokasi di 4 Provinsi di Pulau Sumatera, dimana cabang-cabangnya sebagian besar tersebar di Selat Malaka yang merupakan selat tersibuk di dunia. Hinterland Pelindo 1 didominasi oleh produk pertanian, pertambangan, plastik dan bahan kimia.
    • Lokasi strategis dengan potensi yang besar di sektor industri dan pariwisata:
      • Terletak di sepanjang Selat Malaka.
      • Lalu lintas kapal setiap tahun melalui Selat Malaka kurang lebih 66.000 kapal (sekitar kurang lebih 180 kapal/hari), 25% diantaranya adalah DDV/VLCC. Pertumbuhan lalu lintas kapal sekitar 7,8% per tahun.
      • Sekitar 11 juta barel minyak per hari melewati Selat Malaka.
      • Nilai komoditas diprediksi kurang lebih USD 400 Miliar per tahun.
      • 25% perdagangan dunia melalui selat ini.
      • Jalur komoditas utama untuk produk ekspor dan impor Indonesia.
  • Potensi Hinterland didominasi oleh 6 komoditi, diantaranya:
    • Palm oil.
    • Produk makanan.
    • Kayu dan furnitur.
    • Plastik dan karet.
    • Produk kimia.
    • Barang tambang.
  • Terminal operator:
    • Container.
    • Liquid bulk.
    • Dry bulk.
    • Car terminal.
    • Passenger terminal.
  • Marine service:
    • STS transfer.
    • Pilotage.
    • Towage.
  • Logistic service:
    • Container depot.
    • Warehousing.
    • Trucking.
  • Struktur grup perusahaan:
    • PT Pelindo 1 (Persero) memiliki satu pemegang saham, yaitu Negara Republik Indonesia.
    • 5 entitas anak, yaitu:
      • PT Prima Indonesia Logistik (99%) yang merupakan jasa layanan logistik dan angkutan multimoda.
      • PT Prima Husada Cipta Medan (99%) yang merupakan jasa layanan rumah sakit.
      • PT Prima Terminal Puskesmas (70%) yang merupakan pengembang terminal petikemas.
      • PT Prima Multi Terminal (55%) yang merupakan pengembang terminal Kuala Tanjung.
      • PT Prima Pengembangan Kawasan (90%) yang merupakan pengembang kawasan industri.
    • 1 entitas asosiasi, yakni PT Terminal Petikemas Indonesia (25%) yang merupakan pengusahaan di pelabuhan.
  • Kinerja keuangan tahunan selama 4 tahun mengalami kenaikan aset yang cukup signifikan pada tahun 2018 karena perubahan kebijakan akuntansi yang mengkoneksikan 5 anak perusahaan dari sebelumnya 3 anak perusahaan.
  • Summary kinerja sampai dengan semester 1 tahun 2019 adalah terdapat peningkatan, kurs laba usaha menurun, total aset turun karena ada konsolidasi dengan perusahaan, dan serapan investasi terlihat rendah.
  • Rencana pengembangan pelabuhan yang sedang dan akan dilaksanakan:
    • Penguatan bisnis operasi melalui BUMN Maritim holding dan Pelindo Inc.
    • Kerjasama dengan mitra strategis untuk pengoperasian pelabuhan Kuala Tanjung.
    • Peningkatan kapasitas digitalisasi pelayanan diantaranya melalui IGMT dan IBS.
    • Penguatan infrastruktur bisnis pendukung kegiatan logistik.
    • Pengembangan kawasan pendukung (hinterland) di Kuala Tanjung dan Dumai.
    • Penataan terminal pelabuhan berstandar bandara, antara lain di pelabuhan Belawan, Sibolga, dan Tanjung Balai Asahan.
    • Pengoperasian belawan fase 2.
    • Revitalisasi seluruh alat fasilitas pelabuhan.

Dirut Pelindo 2

  • Pelindo 2 memiliki roadmap sampai 2020 dan sudah memperbaiki beberapa hal terutama untuk membentuk good corporate government.
  • Visi: Menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan.
  • Misi:
    • Pelanggan dan mitra: Menyediakan, membangun pelayanan kepelabuhan dan logistik secara terintegrasi, berkualitas, dan handal untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan mitra.
    • Karyawan: Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi karyawan, mewujudkan insan perusahaan yang fokus pada pelanggan, terintegrasi, bangga kepada perusahaan dan budayanya serta memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada karyawan.
    • Pemegang saham: Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan meningkatkan kesehatan perusahaan secara profesional dengan memenuhi aspek-aspek tata tertib perusahaan yang baik.
    • Masyarakat dan negara: Menjamin kelancaran dan keamanan arus kapal dan barang untuk mewujudkan efisiensi biaya logistik dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  • Penghargaan tahun 2018:
    • 35 awards international and national awards:
      • The asset corporate awards 2018, Guangzhou Beast Invitation Environmental Stewardship.
      • Global Performance Excellent Award, Dubai Best Initiative Environmental Stewardship.
      • Info Bank 9rd BUMN Awards 2018, BUMN Berpredikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2018.
      • Anugerah Obsession Awards 2018, Best Achiever in CEO State Owned Enterprises.
      • Best IT and Data Technology Governance, The Best IT Data Infrastructure.
      • Anugerah BUMN 2018 kategori GOG BUMN Terbaik tahun 2018.
    • Skor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU):
      • 2016 (532,35).
      • 2017 (557,50).
      • 2018 (593,50).
    • Skor Kepuasan Pelanggan:
      • 2016 (4,02).
      • 2017 (4,17).
      • 2018 (4,58).
    • Skor Kepuasan Pegawai:
      • 2016 (4,15).
      • 2017 (4,24).
      • 2018 (4,27).
    • Skor Good Governance:
      • 2015 (83,21).
      • 2016 (93,31).
      • 2017 (96,56).
      • 2018 (98,33).
  • Pelindo 2 sudah melakukan konversi dari kegiatan manual menjadi digital. Untuk transaksi di Tanjung Priok, Pelindo 2 sudah tidak menggunakan cash melainkan transfer melalui Bank.
  • Pelindo 2 sudah melakukan digital port di semua fasilitas pelabuhan. Semuanya sudah elektronik. Pelindo 2 sudah mengimplementasikan digital port.
    • Peti kemas:
      • TOS:
        • TO 1 (selesai).
        • TO 2 + ex JICT 2 (on progress).
        • TO 3 (on progress).
        • Panjang (selesai).
        • Pontianak (selesai).
        • Teluk Bayur (selesai).
        • Jambi (selesai).
        • Bengkulu (on progress).
        • Sunda kelapa (on progress).
        • Pangkal Batam (on progress).
        • Tanjung Pandan (on progress).
      • TPS online:
        • Palembang (selesai).
        • Panjang (selesai).
        • TO 3 (selesai).
        • Pontianak (selesai).
      • Autogate:
        • Palembang (selesai).
        • Pontianak (selesai).
        • TO 3 (on progress).
        • Panjang (on progress).
    • Non peti kemas:
      • NPKTOS:
        • Banten (selesai).
        • Panjang (selesai).
        • Palembang (on progress).
        • Jambi (on progress).
      • carTOS:
        • Tj. Priok IKT (selesai).
      • TPS online:
        • Banten (selesai).
        • Tj. Priok IKT (selesai).
      • NPKS-S:
        • Pontianak (selesai).
        • Panjang (on progress).
        • Palembang (on progress).
        • Jambi (on progress).
      • NPKGate:
        • Banten (selesai).
        • Tj. Priok IKT (selesai).
        • Panjang (on progress).
      • NPK Billing:
        • Banten (on progress).
      • NPK-G:
        • Teluk Bayur (on progress).
    • Marine:
      • VMS dan AIS:
        • Tanjung Priok (selesai).
        • Panjang (selesai).
        • Pontianak (selesai).
        • Palembang (selesai).
        • Teluk Bayur (selesai).
        • Jambi (selesai).
        • Cirebon (selesai).
        • Banten (selesai).
        • Bengkulu (selesai).
        • Pangkal Batam (selesai).
        • Tanjung Pandan (selesai).
      • MOS:
        • Tanjung Priok (selesai).
        • Panjang (on progress).
        • Teluk Bayur (on progress).
        • Banten (on progress).
      • VTS:
        • Tanjung Priok.
      • Sistem monitoring SDM dan sarpras:
        • Tanjung Priok (on progress).
        • Panjang (on progress).
        • Pontianak (on progress).
        • Palembang (on progress).
        • Teluk Bayur (on progress).
        • Jambi (on progress).
        • Cirebon (on progress).
        • Banten (on progress).
        • Bengkulu (on progress).
        • Pangkal Balam (on progress).
        • Tanjung Pandan (on progress).
  • Tanjung Priok sudah bisa melayani Direct Call ke Eropa, Amerika, dan Australia. Dampak dari direct call adalah cost 40% lebih murah dan waktu kirim ke Amerika melalui Singapura sekarang menjadi 21 hari dari awalnya 31 hari.
  • Posisi pangsa pasar traffic IPC di cabang-cabang membuat pertumbuhan total aset menjadi 23,6%. Trafik peti kemas 7.640.312 TEUs dengan rincian peti kemas per terminal adalah IPC 45,1%, JICT 25,9%, TPK BDSA 11,6%, dan NPCT 1 15,3%. Trafik non peti kemas 55.882.096 ton dengan rincian kemasan non peti kemas adalah general cargo 25,4%, bag cargo 8,7%, crash cargo 18,1%, dan catch cargo 47,8%.
  • Dari sisi aset Pelindo meningkat dimana ekuitasnya juga meningkat. Rasio keuangan yang lainnya juga membaik. Kontribusi Pelindo 2 kepada negara bisa dilihat dari pajak, dividen, dan dividen payout ratio yang terus meningkat.
  • Data kinerja pelayanan terminal:
    • Waiting time for pilot 0,26/1,00 jam di tahun 2018 dan 0,27/1,00 jam di semester 1 tahun 2019.
    • Efektivitas tambatan peti kemas (ET/BT) 68,65% per 61,88% di tahun 2018, 81,56% per 61,88% di semester 1 tahun 2019 untuk luar negeri dan 80,09% per 61,88% di semester 1 tahun 2019 untuk dalam negeri.
    • Produktivitas B/M peti kemas 48,73 per 36,11 B/S/H di tahun 2018 dan 50,81 per 36,11 BSH di semester 1 tahun 2019.
    • Produktivitas B/M peti kemas 23,47 per 20,5 B/C/H di tahun 2018 dan 24,02 per 20,5 B/C/H di semester 1 tahun 2019.
    • Traffic peti kemas 7.640.312 TEUs di tahun 2018 dan 3.622.466 TEUs di semester 1 tahun 2019.
    • YOR Peti kemas 44,07% di tahun 2018 dan 38,96% di semester 1 tahun 2019.
  • Proyek strategis:
    • PSN 1: Pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat.
    • PSN 2: New Priok terminal.
    • PSN 3: Cikarang Bekasi Laut Kanal.
    • PSN 4: Pelabuhan Sorong.
    • Total investasi sebesar Rp 5 Triliun untuk semua proyek yang diharapkan selesai dalam beberapa tahun ke depan.
  • Rata-rata kerja operasional, yaitu arus kapal, arus barang, arus peti kemas, arus penumpang, dan arus hewan mengalami pertumbuhan.
  • Pelindo 2 sudah setara dengan BUMN besar untuk ratio keuangan.
    • Pendapatan CAGR: 14,68%.
    • Beban CAGR: Rp 14,84%.
    • Ebitda CAGR: 18,57%.
    • Laba usaha CAGR: 14,36%.
    • Perbandingan semester 1 2018 dan 2019:
      • Pendapatan meningkat 7%.
      • Beban meningkat 6%.
      • Laba usaha meningkat 8%.
      • Ebitda meningkat 11%.

Dirut Pelindo Inovasi program:

    • Window connectivity antar terminal Pelindo 3 dengan penambahan 23 call baru pada 8 terminal.
    • Window connectivity antara Pelindo 3 dan Pelindo 4
    • Domestic transhipment port.
    • Direct export.
    • Single billing.
    • Integrated billing system.
    • Sinergi dengan BUMN lain.
    • Sinergi dengan kejaksaan tinggi negara.
  • Pelindo 3 melihat dan menyadari belum adanya transit domestik sehingga Pelindo 3 membentuk domestik transhipment port khususnya untuk kota Surabaya.
  • Inovasi program memajukan konektivitas Indonesia Barat dan Timur dengan menekan biaya logistik dan perbedaan harga, oleh karena itu Pelindo 3 membentuk direct export untuk efisiensi biaya dan waktu. Direct export akan berpusat di Surabaya.
  • Inovasi program integrated billing system akan memudahkan tracking, booking, payment, dan lainnya.
  • Sinergi dengan BUMN lainnya:
    • PT Pertamina: Utilisasi aset perusahaan. PHC - Pertamina, manajemen rumah sakit.
    • Perum bulog: Pusat logistik untuk distribusi barang yang mudah dan efisien. Bulog dan Pelni, rumah kita, rumah pangan kita, dan eksekusi program tol laut.
    • PT Pengembangan Pariwisata Indonesia ITDC: Suplai gas pada area wisata nusa dua.
    • Himbara (Himpunan Bank Negara): Fasilitas pinjaman bilateral dengan BNI, Mandiri, dan BRI; integrated billing system dengan BNI, Mandiri, dan BRI; penggunaan e-port pada pelabuhan.
    • PT Pelindo 1: Kolaborasi dalam pengembangan bisnis properti serta pemanduan bersama oleh PT PMS di Selat Malaka.
    • PT Barata Indonesia: Penyediaan alat bongkar muat berupa 4 RTG.
    • PT Djakarta LLOYD: Optimalisasi bisnis dan utilisasi aset perusahaan.
    • PT PGN LNG Indonesia: Optimalisasi bisnis, utilisasi dan pengembangan infrastruktur serta utilisasi gas alam.
    • Pertamina Patra Niaga dan IBT: Pengembangan pelabuhan umum mekar putih.
    • Garuda: Pelayanan korporat garuda group.
    • Telkom: Sumber daya perusahaan.
    • PAL: Pengerukan.
    • DPS: Perawatan kapal.
    • Pindad: Mesin dek.
    • PT Inti dan PT Lea Industri: Pengembangan automotif.
    • BKI: Sertifikasi.
  • Setelah memutuskan kerja sama dengan Dubai, Pelindo 3 berencana memperbarui alat-alat dan pembangunan lanjutan:
    • Tahap 3 terminal teluk Lampung.
    • JMPE.
    • Benoa home port terminal.
    • Terminal Gili Mas Lembar.
      • Pembangunan terminal Gili Mas.
      • Pembangunan pelabuhan Labuan Bajo.
      • Pembangunan pelabuhan Teluk Santong.
      • Pengembangan pelabuhan Teluk Kupang.
    • Pengadaan alat PT TPS.
    • Pembangunan terminal LNG.
  • Pelindo 3 sedang menyelesaikan hukum terminal di Nusantara. Selain itu, juga mendapatkan instruksi dari KemenHub untuk mengkaji ulang Pelabuhan Lajo.
  • Terdapat fluktuasi tiket pesawat dengan pertumbuhan 19%.
  • Tidak ada kendala terkait IBS. Pelindo 3 sudah meminta masukan terkait platform yang ada dan saat ini sedang dalam pembahasan dengan Himbaran untuk pembayarannya. Harapannya target pelabuhan selesai akhir tahun.

Dirut Pelindo 4

  • Tentang Pelindo 4:
    • Visi: Menjadi perusahaan pengelola pelabuhan yang terintegrasi, berdaya saing tinggi, dan bertaraf internasional.
    • Tagline: Great prot, great connectivity, great Indonesia.
    • Value: Integrity, sinergistic, professional, innovative, satisfied.
    • 27 port.
    • 11 provinsi.
    • Area Pelindo 4: Total area kurang lebih 68,748 km persegi atau kurang lebih 49,7% of total area Indonesia.
    • 1.700 organik dan 1.500 outselling.
    • 2.392 pelabuhan.
    • Ship service:
      • Labuh, pandu, tunda, tambat, air kapal, bunker BBM.
      • Pelabuhan komersial, pelabuhan non komersial, tersus dan TUKS.
    • Cargo service:
      • Konvensional (dermaga, gudang, lapangan, bongkar muat konvensional).
      • Terminal peti kemas, terminal curah kering, terminal kendaraan, terminal curah cair, dll.
      • Pelabuhan komersial, pelabuhan non komersial, tersus dan TUKS.
    • Passenger service:
      • Terminal penumpang, pas pelabuhan.
    • Other service:
      • Pengusahaan tanah, bangunan, dan listrik.
      • Properti jasa terkait lainnya.
  • Karakteristik hinterland Pelindo 4:
    • Wide operation area: PT Pelindo 4 memiliki wilayah kerja 49,7% dari luas Republik Indonesia.
    • Imbalance cargo: Barang yang dibongkar jauh lebih banyak dari barang muat (contoh: barang konsumsi).
    • Expensive on investment: Biaya investasi 2-3 kali lipat lebih mahal jika dibandingkan kawasan barat Indonesia.
  • Kinerja operasional: Arus kapal call menurun, GT meningkat, arus barang menurun sebanyak -18,965, arus peti kemas baik box maupun teus meningkat, arus penumpang menurun 0,9%.
  • Kinerja keuangan:
    • Arus kas CAGR: 5,52%.
    • Aset CAGR: 26,56%.
    • Liabilitas CAGR: 39,35%.
    • Ekuitas CAGR: 19,09%.
  • Aset pelindo 4 berada di atas Rp 10 Triliun dan tahun ini sudah mengadakan beberapa pelatan sehingga tahun depan bisa stabil.
  • Realisasi bina lingkungan semester 1 2019 adalah Rp 2.547.772.438.
  • Realisasi penggunaan dana obligasi 87,24%.
  • Pelindo 4 akan melakukan investasi berjenjang dan akan membuat potensi kegiatan pada 2 pasar baru yang datang. Selain itu, Pelindo 4 juga mendukung sea toll.
  • Proyek strategis nasional:
    • Pengembangan pelabuhan Pantoloan (tahap 1) 100%.
    • Pengembangan pelabuhan Bitung (tahap 1) 100%.
    • Makassar new port (tahap 1 a) 100%.
  • Pelindo 4 mempunyai SDM lebih dari 1.500 pegawai dari berbagai lulusan.
  • RJPP Pelindo 4:
    • RTPM adalah penyumbang pendapatan terbesar di Pelindo 4 dengan fokus bisnis peti kemas.
    • 44,76% pendapatan bergantung pada pelayanan usaha peti kemas.
    • Kontribusi pendapatan berdasarkan cabang dan anak perusahaan tahun 2018 sebesar Rp 3.305 Miliar.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan